"huh?"
Lena menaikkan sebelah alisnya ketika mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Fang.
Namun sebelum ia sempat untuk menanyakannya, beberapa medan tak terlihat lagi-lagi bergerak menyerang mereka.
"Devour shield: First Form!"
Lena sudah bersiap untuk menghindari serangan itu, namun pedang kayu dari pria berambut hitam disampingnya tiba-tiba saja di selimuti aura hitam sebelum ia bergerak cepat menangkis setiap serangan itu.
"Belum pernah ada yang bisa melihat apalagi menangkisnya seperti itu."
Sementara itu, Author mulai mengerutkan alis dari tempat persembunyiannya, ia pun mulai meningkatkan serangannya namun Fang bergerak dengan sangat cepat.
Ia menangkis setiap serangan yang tertuju padanya seolah-olah ia memahami pola dari setiap serangan itu membuat ketiga pemain dibelakangnya berdecak kagum melihat hal itu.
"Hanya ada satu penjelasan yang cocok untuk ini...."
Sosok berambut putih itu mulai menampakkan dirinya sebelum menatap Fang dan Lena sambil mengelus dagunya.
"Time dan Gluttony kah?, walaupun aku hanya merasakan sedikit dari mereka namun perasaan ini.... aku yakin itu memang mereka." pikir sosok itu.
"Bagaimana kalau kita membuat sebuah penawaran?"
Sosok berambut putih itu mulai memandang kedua pemain dihadapannya sebelum notifikasi sistem bergema di telinga keduanya.
[Ding!]
[Anda telah membuat the Crazy Archivar terkesan!, persyaratan Special tier terpenuhi! ]
[Ding!]
[Ganti Job menjadi Dark Literateur?, seluruh status anda akan Kembali ke level 0]
[Catatan : seluruh skill dan efek special sebelumnya akan diganti ke yang baru]
[Ya]. [Tidak]
Lena mulai mengerutkan alisnya ketika melihat hal itu, ia kemudian mengalihkan pandangannya kearah Fang yang juga bereaksi sama ketika melihat notifikasi dihadapannya.
[Ding!]
[Anda telah membuat the Crazy Archivar terkesan!, persyaratan Special tier terpenuhi! ]
[Ding!]
[Ganti Job menjadi Black Writer?, seluruh status anda akan Kembali ke level 0]
[Catatan : seluruh skill dan efek special sebelumnya akan diganti ke yang baru]
[Ya]. [Tidak]
"Aku akan memberikan kalian kekuatan untuk mengendalikan takdir, seperti diriku kalian bahkan bisa menghilangkan kematian kalian sendiri dan menjadi abadi."
Sosok itu mulai tersenyum sambil mengulurkan kedua tangannya kearah kedua pemain itu.
"Apa keuntungan yang kau dapatkan?, kau tentu tak memberikan kekuatan ini secara gratis kan?"
Fang mulai menatap Author yang hanya menyeringai menanggapi hal itu.
"Kekuatan untuk kekuatan, sebagai gantinya kalian hanya harus memberikan kekuatan kalian yang sekarang padaku dan melayaniku selamanya, bukan pertukaran yang buruk untuk sebuah keabadian dan kekuatan besar bukan?"
Sosok itu mulai berjalan mendekat sambil mulai mengeluarkan dua buah buku hitam dari balik jubahnya.
Lena dan Fang saling berpandangan, mereka kemudian menatap layar semi transparan dihadapan mereka sebelum saling mengangguk dan mulai melakukan hal yang sama.
"Kami tak butuh keabadian dan kekuatan, kami membutuhkan Item yang kau curi sebelumnya."
Aura ungu gelap mulai menyelimuti pedang silver di tangan Lena sebelum pedang itu mulai melesat dengan kecepatan tinggi kearah sosok berambut putih itu.
[Ding!]
[Permintaan ganti job ditolak]
"Kalau begitu sayang sekali, aku akan mendapatkan kekuatan itu sendiri!"
Author hanya menghela nafas mendengar hal itu, ia kemudian memasukkan kembali kedua buku hitam tersebut kedalam jubahnya sebelum mulai menangkis serangan itu menggunakan medan tak terlihat yang berada disekitarnya.
Ia pun segera mengeluarkan pena dan buku lain dari balik jubahnya sebelum dengan cepat menuliskan sesuatu.
"Nature Root!"
"Fire Cakram!"
Namun, ia hanya sempat menuliskan beberapa kata sebelum puluhan Akar mulai merambat keluar dari tanah dan mengikat serta menarik lengannya kedalam tanah mencegahnya untuk menulis.
Sebelum ia sempat untuk melepaskan akar-akar itu, beberapa cakram api mulai melesat kearahnya membuat ledakan yang sangat besar ketika cakram itu menyentuh kulitnya.
Boom!
Imune
Imune
...
"Kuharap kau tidak melupakan kami."
Peter lagi-lagi mulai melemparkan beberapa Cakram kearah Sosok itu membuat bunyi ledakan yang dahsyat dan kabut asap mulai memenuhi pandangan.
[Ding!]
[Sebagian Kekuatan Author berhasil disegel ! ]
[Sisa waktu sebelum pengaruh segel menghilang : 15 menit]
Fang segera menggunakan Talisman terakhir yang dimilikinya sebelum dengan cepat meminta ketiga pemain lainnya untuk berkumpul.
"Hah.... lagi kah?"
Author lagi-lagi hanya menghela nafas sebelum mengibaskan medan tak terlihat disekitarnya membuat kabut asap yang menghalangi pandangannya menghilang.
"Ikut aba-abaku!"
Fang mulai menggunakan Blade step untuk memperpendek jaraknya dengan Author sebelum mulai mengarahkan tebasannya tepat ke leher sosok berambut putih itu.
"Sepertinya diantara kalian, hanya kau yang perlu kuwaspadai."
Medan tak terlihat berbentuk lengan lagi-lagi menahan serangan itu membuat Fang hanya tersenyum Menaggapi hal itu.
"Apakah kau yakin?, Divert!"
Author menaikkan sebelah alisnya ketika mendengar kalimat yang diucapkan oleh pria berambut hitam dihadapannya.
"Re : Potition!"
Namun sebelum ia sempat untuk bereaksi, sesosok gadis bertudung tiba-tiba saja muncul dibelakangnya dan kini berniat untuk melakukan tebasan.
-??????????????????????????????????
-??????????????????????????????????
...
Tebasan itu mengurangi bar Hp Author hingga 67,4% membuat pria berambut putih itu menaikkan sebelah alisnya dan segera menahan serangan tersebut sebelum berniat untuk bergerak menjauh.
"Divert!"
Lena segera berteriak kencang sebelum beberapa tangan yang diselimuti oleh api bergerak ke arah Author dengan kecepatan tinggi.
-??????????????????????????????????
-??????????????????????????????????
Serangan itu hanya sempat mengenainya dua kali sebelum sebuah buku mulai membesar di hadapannya, bertindak sebagai perisai dan menahan serangan itu membuat Hpnya kini hanya tersisa 42,4%.
"Divert!"
Sebelum Author sempat untuk bernafas legah, Peter segera berteriak sebelum Beberapa daun mulai bergerak ke arahnya dengan kecepatan tinggi.
-??????????????????????????????????
Kali ini, ia menghindari setiap serangan itu dengan mudah namun salah satu daun menggores pipinya, membuat Hpnya hanya tersisa 29,9%.
Menyeka darah yang berada di pipinya, sosok berambut putih itu mulai memandangi keempat pemain dihadapannya dengan dahi yang mengerut.
______________________________________
Efek Special
Setiap serangan biasa akan menghabiskan 2,5% hp musuh.
Setiap serangan skill akan menghabiskan 12,5% hp musuh
______________________________________
Ketiga pemain itu kini mengalihkan pandangannya kearah Fang ketika melihat special Effect yang baru-baru ini mereka terima.
Sebelumnya, Fang menggunakan Skill Abhiseka yang diberikan [King Of Soul Ring] untuk mengirim efek special dari Job Dark Warior miliknya kepada ketiga pemain lainnya, membuat mereka kini bisa memberikan beberapa damage kepada sosok berambut putih itu.
______________________________________
[Abhisheka]
[Mentransfer jiwa pengguna kepada target.
Baik itu berupa Hp,Mp, Special Effect maupun Skill.]
[Catatan:Skill dan Special Effect hanya akan bertahan hingga Pengguna maupun target terbunuh atau hingga skill dibatalkan.]
[Cost: 5 Soul Point']
[Cooldown: 3 menit]
______________________________________
Fang sendiri hanya menggelengkan kepalanya pelan ketika melihat hal itu.
walaupun kini serangan biasa miliknya hanya bisa mengurangi 2,5% dari hp Boss, namun karena efek special lain dari job Dark Warior nya, ia bisa dengan mudah mengatasi hal tersebut.
______________________________________
Special Effect :
Mode Awakenning,ketika berada dalam mode ini, kekuatan attack akan bertambah 2X lipat dan damage skill akan mengurangi 80% hp musuh.
______________________________________
"Makhluk Fana seperti kalian membuatku seperti ini, ini adalah penghinaan besar!"
"Aku adalah Sang Manipulator Of Fate, dan aku sudah menentukan takdir kalian cukup sampai disini!"
Aura merah mulai menyelimuti sosok berambut putih itu, tekanan dari aura itu sangatlah dahsyat membuat tanah disekitarnya retak-retak.
"Iren, apa kau merasa sama dengan yang ku pikirkan?"
Sementara itu, Lena, Peter dan Martha sama sekali tak memperhatikan perubahan Author.
Pikiran ketiganya seolah-olah berada di tempat lain, terutama Lena yang kini pandangannya terpaku pada sosok pria berambut hitam dihadapannya sejak mendengar rencana maupun formasi yang dibuat oleh pria itu sebelumnya.
"Fang, kau...."
Peter kini memandangi Fang yang hanya menyeringai kearah mereka bertiga, sebelum pria berambut hitam itu mulai melesat dengan cepat kearah Author yang kini telah memasuki mode berserk.
"Kau sudah menentukan takdir kami?"
Aura Hitam mulai melapisi pedang kayu di tangan Fang.
Author yang melihat Pria berambut hitam itu semakin mendekat segera menggunakan Medan tak terlihat miliknya untuk menghancurkan Fang.
"Tidak, Kami sendiri yang akan menentukan takdir kami!"
Fang mulai menghindari setiap serangan yang tertuju padanya dan dengan cepat tiba tepat dihadapan sosok berambut putih itu.
"Dan takdir kami adalah mengalahkanmu!"
Berbagai macam sihir mulai keluar dari pedang kayu yang kini dilapisi aura hitam itu.
Author segera berniat untuk menuliskan sesuatu, namun Fang dengan cepat memotong kedua tangannya.
-??????????????????????????????????
-??????????????????????????????????
Hp miliknya kini hanya tersisa 19,9% sebelum beberapa sihir menghantamnya membuat ia terhempas beberapa meter kebelakang.
-??????????????????????????????????
Serangan itu setidaknya akan mengurangi 80% hp nya membuat bar Hp Author segera turun hingga mencapai angka 0%.
"Suatu hari, aku akan kembali!, dan kekuatan mereka berlima akan menjadi milikku hahahaha!"
Author mulai tertawa seperti orang gila sebelum akhirnya tak bernafas lagi akibat kehabisan Hp.
Level Up
Level Up
...
Notifikasi Naik level berbunyi Beberapa kali tanpa henti di telinga keempat pemain itu.
Namun, ketiga pemain itu, tak terlalu memperdulikannya, mereka hanya memandang punggung pria berambut hitam dihadapan mereka.
Fang hanya menghela nafas melihat hal itu sebelum mulai berbalik kearah ketiga pemain dibelakangnya
"Through action, They becomes a Hero."
"Tunggu dulu, ini.."
Peter terlihat membelalakkan matanya ketika mendengar kalimat yang keluar dari mulut pria berambut hitam itu.
"Through death, The Hero becomes a Legend."
"Jangan-jangan!"
Martha juga mulai bereaksi serupa.
"And Through time, a Legend becomes The Myth"
Pria berambut hitam itu segera menyelesaikan kalimatnya sebelum memandang ketiga pemain dihadapannya.
Air mata terlihat mengalir dari pipi Lena, membuat pria berambut hitam itu segera memandangnya dengan raut wajah sedih.
"Kak Hel?"