plano.

By cigsberry

13.3K 2.2K 959

ft. 나 재민 : na jaemin ❝ sekala riuh siuh atmanya jatuh berpeluk simpuh pada sosok rap... More

#0. memori
#1. kutemani
#2. perihal gambar
#3. rencana
#4. pulang
#5. kereta
#6. teman
#7. menghuni
#8. pematang
#10. sandiwara
#11. puisi untuk sepi
#12. pilihan
#13. tumpah ruah
#14. bandul monyet
#15. stargazing

#9. bus

314 93 35
By cigsberry

jevon menggenggam jemari jehara mengajaknya menaiki bus nomor 113 menuju pusat kota. menyusuri bangku belakang angkutan umum jauh dari kerumunan.

jevon memperhatikan gadis itu, memasang earphone di ruang rungu dan mengeluarkan sebuah buku. tapi gadis itu memilih memandang riuh jalanan dengan pepohonan tinggi di pinggirnya seolah mengejar mereka dari balik kaca jendela.

pemuda itu menyelipkan sesuatu di tumpukan halaman tanpa sepengetahuan puan, lalu menarik tali kabel agar nona menaruh perhatian padanya.

sang gadis membuka lipatan birai berkata apa tanpa suara.

jehara melepas benda penyalur suara sebelah kanan menawarkan jevon, "mau denger?" alisnya terangkat memastikan.

sebenarnya jevon ingin bilang,
aku mau perhatianmu. namun urung, lantas berkata boleh.

🎶 aku cinta kepadamu
dan aku rindu dipelukmuー

taruna semasa pukul tiga ikut menggumamkan suara seraya melirik nona.

"aku cinta kepadamu..." jehara benar-benar menoleh.

"hm?"
"ra, kalau sering-sering diliatin kamu mirip bus." ujar jevon mengalihkan pembicaraan dengan kesan tenang.

"bus? ngeselin dong." jehara mencebik.

"kenapa?"

"cape nunggunya." jawabannya sesuai dengan apa yang sering ia alami, "kadang juga nggak sesuai harapan dan tujuan." ujarnya melanjut.

jevon mengangguk setuju. "iya, abis nunggu lama lalu diberi masuk cuma-cuma tapi taunya banyak manusia singgah di dalamnya. lantas aku sadar, aku bukan yang pertama dan utama."

kemudian hening, bincang mereka dirayap angin sore yang mencuri masuk dari celah-celah jendela tak ditutup rapat. jehara memandang pemuda lekat. ia tahu ada yang disembunyikan, tapi ia memilih pura-pura menikmati perjalanan.

"dua kopi americano atas nama?"

"jevon, jehara." itu suara dendalion, nona sepertinya tak mendengarkan gawai di jemarinya mungkin lebih menyenangkan.

taruni barista melenggang ke balik pantri setelah menerima senyum hangat si pemuda.

"jevon dendalion?" tanya sesosok nona, anjangsana.

"cemara? apa kabar lo udah lama nggak ketemu."

jevon memberi duduk di kursi kosong dekatnya, nona jehara ada di seberang meja tengah asik dengan dunianya, sapa dua manusia tadi menarik perhatian.

"bumantara sepi tanpa lo, yon." ujar nona berasma cemara teman smanya.

jevon terkekeh kilas balik yang membuatnya sakit.

"gimana sekarang?"
"udah bisa move on?" akhir tanya ia dera dengan ledekan.

jevon melirik nona sebagai jabaran dari pertanyaan. sedang cemara menyinggung kurva.

"hai, aku cemara. dengan siapa?"

jehara melirik uluran tangan itu,
"aku, jehara andrapadu." lalu membalas uluran sebagai penjabaran perkenalan.

cemara melirik jevon penuh arti.

"teman, ra." sanggah si pemuda seakan tahu isi otak cemara.

"teman di buku nikah kelak."

daksa cemara riuh seorang diri, meledek jevon yang hanya tersenyum lega, meski ada setitik kecewa di dada saat si nona tengah memakai earphone, sepertinya tidak didengar. nona tengah menunduk seolah sibuk, tapi ada rona buncah di sana saat pemuda melirik jehara.

...

kala waktu melirik dua manusia di sekitarnya, jehara tiba-tiba tidak suka
ia memilih menyumpal rungu dengan benda itu tapi tak ada aliran lagu, hanya menyumpal diam-diam sibuk padahal dirinya begitu penasaran akan bincang mereka.

sampai si pemuda berkata demikian sesuatu di dalam dirinya entah kenapa merasa lega. jehara mati-matian menahan kurva yang sebentar lagi terbuka, tentu sekarang sisi muka penuh rona merah yang menjajah.

"kopi gue udah dateng, duluan ya!"

"kapan kapan ngumpul bareng." sambungnya.

cemara melambai ke arah mereka. lenggoknya ditelan runcing bunyi bel di atas lawang kafe. sisa dua anak manusia pasif. saling lirik lalu paling dengan tersenyum bodoh.

"jangan senyum terus, ra
aku bisa gila.
jangan sedih juga
aku ikut pedih ternyata.
hanya karena,
aku cinta nona jehara."

sepucuk daun kertas yang jatuh di dalam tas, mampu membuat jehara lemas, cemas seakan tak mampu mengambil napas.

jangan remehkan, karena ketika jatuh cinta, kalian juga akan berlebihan.

januari 01, 2021.

Continue Reading

You'll Also Like

AZURA By Semesta

Fanfiction

220K 10.6K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...
210K 22.7K 43
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
159K 11.8K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
1M 76.2K 57
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...