𝐄𝐥𝐢𝐱𝐢𝐫. | Draco Malfoy

By charitology

2.5K 169 14

[ Update Schedule : Sat and Sun ] ♕︎ ❝ Everytime I see the shooting stars, I remember you. It is the prove th... More

⁰ -ˏˋ 𝐢𝐧𝐭𝐫𝐨 'ˎ-
¹ -ˏˋ 𝐧𝐞𝐰 𝐰𝐨𝐥𝐟 'ˎ-
² -ˏˋ 𝐰𝐞𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐫𝐤 𝐥𝐨𝐫𝐝 'ˎ-
³ -ˏˋ 𝐚𝐩𝐩𝐚𝐫𝐚𝐭𝐞 'ˎ-
⁴ -ˏˋ 𝐩𝐢𝐞𝐫𝐫𝐞? 'ˎ-
⁵ -ˏˋ 𝐲𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐛𝐞𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐛𝐞 𝐚 𝐬𝐥𝐲𝐭𝐡𝐞𝐫𝐢𝐧 'ˎ-
⁶ -ˏˋ 𝐧𝐨𝐭 𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐭𝐢𝐦𝐞 'ˎ-
⁷ -ˏˋ 𝐟𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐝𝐚𝐲 'ˎ-
⁸ -ˏˋ 𝐭𝐫𝐢𝐛𝐫𝐢𝐝 'ˎ-
⁹ -ˏˋ 𝐝𝐢𝐠𝐠𝐨𝐫𝐲 𝐚𝐧𝐝 𝐝𝐞 𝐦𝐚𝐫𝐭𝐞𝐥 'ˎ-
¹⁰ -ˏˋ 𝐣𝐞 𝐭'𝐚𝐢𝐦𝐞, 𝐚𝐮𝐫𝐨𝐫𝐚 'ˎ-
¹¹ -ˏˋ 𝐢'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐝𝐞𝐚𝐟, 𝐦𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲 'ˎ-

¹² -ˏˋ 𝐝𝐫𝐢𝐧𝐤 𝐦𝐲 𝐛𝐥𝐨𝐨𝐝 'ˎ-

162 15 5
By charitology

"Goal!" teriakku girang saat melemparkan bola quaffle ke dalam gawang untuk ke sepuluh kalinya. "Mikaelson awas!" aku memalingkan wajahku ke arah suara Malfoy dan menghadapi bludger yang menghantamku dengan sangat keras. Aku terjatuh dari sapuku dan masuk ke dalam pinggiran lapangan yang terdapat banyak kayu di dalamnya.

Brug!

Sialnya aku mendarat tepat di atas sebuah kayu yang mengarah ke langit dan menancap di punggungku dan menembus tepat ke perutku.

Aku membuka mulutku untuk berteriak. Sayangnya tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirku. Aku mematahkan kayu tersebut dan terjatuh ke tanah.

"D-draco.."

I passed out.

───※ ·❆· ※───

Places ೃ⁀➷

-'Hospital Wing, Hogwarts'-
⊱┊Hogwarts Castle.

───※ ·❆· ※───

Draco Lucius Malfoy,
September 2020.

Fuck. I didn't do it on purpose.

Aku buru-buru mengejar Mikaelson ke dalam pinggiran lapangan. I couldn't find her.

Brug!

Aku menoleh ke arah belakang dan menemukan sapu terbang miliknya. "Mikaelson!" teriakku dengan kencang. Tak ada tanda-tanda dari Mikaelson. Aku mencari sekitar daerah yang ku temukan sapu terbang miliknya.

There is blood. Dripping on a broken pillar. Fuck.

"Mikaelson!" panggilku lagi sembari mencari ke arah bawah. There she is. Aku melihat kakinya yang tergeletak di atas tanah. How did she get there? Tidak ada celah untuk ke tanah. Aku menaiki sapu terbangku dan terbang ke luar lapangan untuk mencari Mikaelson.

Aku melihatnya. Tergeletak diatas tanah dengan kayu yang menancap tepat di perutnya. "Aurora?!" aku berlari ke arahnya dan menepuk-nepuk pipinya agar dia bangun. "Tell me you're not fucking dead," aku menggendong tubuh kecilnya itu lalu membawanya ke kastil. "Wake up, Mikaelson. Please,"

She looks very pale. Seperti tidak ada darah yang mengalir dalam tubuhnya. I don't want to be a murderer, yet. Wake up, Mikaelson.

Aku membawanya ke koridor untuk menuju ke Hospital Wings. I don't give a fuck of the other students that give me shocked faces.

"What happened to her?!" tanya Granger yang berlari mengikutiku bersama Weasley. "Fuck off, mudblood," aku masuk ke dalam hospital wing dan membaringkan tubuhnya ke atas ranjang. "Merlin! Apa yang terjadi?"

"Quidditch training accident, take care of here, please,"

Madam Pomfrey mengangguk lalu membawa beberapa alat yang tak aku kenali. "Tolong tunggu diluar,"

"Aku akan tetap disini," ucapku sembari memegang lengan Mikaelson dengan erat. "Wake up, Mikaelson, please,"

"Maaf Draco. Aurora harus ditangani dengan cepat,"

"Fine."

♕︎

Aurora Mikaelson,
September 2020.

Aku membuka mataku pelan-pelan dan merasakan sakit di bagian ulu hati. Kayu itu masih tertancap. Aku memegang erat bongkahan kayu itu dan berusaha mencabutnya, "demi Merlin! kau bangun, ja-jangan cabut itu! itu akan berusak org-"

Shut the fuck up. That's what I always do.

"Madam Pomfrey, aku tak apa-apa," aku menarik bongkahan kayu tersebut dengan sekuat tenaga, "shi-" aku mengigit bibirku dan terus menarik bongkahan kayu tersebut hingga tercabut.

"Ah finally," aku bernafas lega dan menjatuhkan kayu tersebut ke lantai. "Tolong jangan beritahu siapa-siapa," ucapku sembari tersenyum manis pada Madam Pomfrey yang menatapku tak percaya. "H-how did you do that?" tanyanya sambil menatapku khawatir. "I heal fast. Um, bolehkah aku mendapatkan perban dan menginap disini sampai besok atau lusa? Aku tak mau yang lain curiga,"

Madam Pomfrey hanya mengangguk dengan cepat dan mengambil perban dan gunting. Aku duduk dan membuka sweater yang aku kenakan. Madam Pomfrey memegang perban serta perekat dan gunting sembari memperhatikanku, "tidak ada bekas luka," bisiknya pelan. "I heal fast, Madam Pomfrey. Biar aku yang memasangnya sendiri," aku mengambil tiga benda yang digenggam oleh Madam Pomfrey dan memasangkan perbannya pada ulu hatiku dan punggungku.

"Bisakah kau merahasiakan ini?" tanyaku pada Madam Pomfrey, ia mengangguk. "A-apa Professor Dumbledore tau?"

Aku mengangguk. She seems a nice person, I would not threat her.

"Terimakasih. Omong-omong, siapa yang membawaku kesini?" tanyaku lalu membaringkan tubuhku. "Draco, ia menggendongmu kesini,"

He what?!

"O-oh. Okay."

I have to thank him.

"Apa aku boleh bertanya sesuatu? kenapa tidak ada bekas luka atau apapun itu?" tanya Madam Pomfrey, "aku bukan manusia," bisikku pelan-pelan yang mengejutkan Madam Pomfrey. "Apa aku boleh minta tolong?" tanyaku pelan. "Boleh, apa itu?" jawab Madam Pomfrey. "Aku harus menginap disini sebagai manusia dan berlaku layaknya manusia, apa kau bisa membantuku?" Madam Pomfrey mengangguk lalu tersenyum. "Tentu saja, "

Another nice person, yes.

"Aurora!" teriak seseorang dari luar ruangan dan menghampiriku. "Apa kau baik-baik saja? A-aku khawatir sekali, aku terpaksa meninggalkan rapat prefek karena Weasley memberitahuku kau disini,"

"Aku tidak apa-apa, Cedric. I heal fast, remember?" ia hanya mengangguk pelan sembari memegang tanganku erat. "Mikaels-Oh. Glad that you're alive and your boyfriend's here," aku mengarahkan pandanganku pada seseorang berambut pirang, Malfoy. "Thanks, you brought me here."

"That was your fault. Kau tidak berhati-hati. Jika saja ini bukan permintaan Peter. Aku tak akan mengajarimu, dasar idiot," ia memutarkan bola matanya. "Kau yang idiot! Kau melempar bola nya tepat di dahiku!"

"Tak peduli. Yang penting aku sudah mengajarimu," ia berbalik dan meninggalkan Hospital Wing. Dumbass. He was the one who made me fall.

"You look very pale, Aurora. Are you sure you're okay?"

Shit. Remus belum datang juga untuk membawakanku kantung darah.

"I-I'm okay. Hanya saja aku belum meminum darah, jika saja aku tak diet sebelum kesini, aku tak selem-"

"Drink mine."

Wait what?

"W-what?" tanyaku untuk memperjelas ucapannya tadi. "Feed on me, drink my blood."

"Are you kidding me?" sambarku tak percaya. "I wouldn't do that!"

Ia mengambil pisau bedah yang terletak di dalam kotak P3K yang berada diatas laci sebelah ranjang lalu duduk di atas ranjangku. "Cedric no, don't, ple-"

Ia membuka kepalan tangannya dan menyayat telapak tangannya sembari mengigit bibirnya. "Too late, cepatlah, sebelum aku berubah pikiran," ia menyodorkan telapak tangannya padaku. Aku menatapnya tak yakin. "Ayolah, sehabis ini kau harus mengobatiku."

Aku membawa tangannya ke depan bibirku. Aku bisa merasakan adrenalinku naik. Aku menunduk untuk meminum darah nya. Manis. Aku terus meminum darah nya sembari memegang tangannya dengan erat. Ia hanya terkekeh sembari mengusap rambutku. Sesekali ia menahan kesakitan dengan memegang ikatan rambutku.

His blood is too pleasant. I can't stop.

Aku terus memegangi tangannya sembari menyedot darah dari sayatannya. "Aurora.." ia mengerang kecil sembari memegang ikatan rambutku dengan keras. Aku tak ingin berhenti. Ini sangat disayangkan untuk dilewatkan. "A-ah-"

Shit. That was hot.

Aku tak sengaja mengigit nya. "Auro-Oh!" teriak seseorang sembari masuk ke dalam Hospital Wing. Aku menjauhkan wajahku dari tangan Cedric dan menatapnya. "Maaf," aku berbisik pelan. "Apa kami mengganggu kalian?" tanya Hermione sembari menyengir. "Iya, tapi jika kalian tidak datang, aku bisa kelepasan."

Aku meraih kotak P3K dari atas laci dan mengobati telapak tangan Cedric. "Apa kau sudah baikan?" tanya Harry sembari melihat perban di punggungku. "Itu hanya sebuah kayu, aku pingsan karena itu menancap ulu hati ku dan aku sedang lemah," jawabku sambil membaluti tangan Cedric dengan perban. "Kayu sebesar ini kau bilang hanya?! Ini sebuah pilar!"

"Itu tetaplah sebuah kayu, Harry. Nah sudah selesai," aku mengecup perban yang dikenakan oleh Cedric lalu tersenyum padanya. "Terimakasih, Aurora," aku mengangguk lalu mengecup pipinya. That was for feeding me. "Jadi, apa kalian berpacaran?" aku dan Cedric saling bertatapan.

"Tidak"

Aku dan Cedric menjawab secara bersamaan. "We're not dating," tambahku.

"Apa aku dan Aurora boleh mengobrol berdua?" tanya Cedric memecah keheningan. "Tentu saja, ayo Harry, Ron," ajak Hermione. "Ayo! aku lapar," tambah Ron yang disusul dengan gelak tawa. "Kau ini selalu lapar!"

Mereka bertiga pergi dari Hospital Wing, meninggalkan aku dan Cedric dalam ruangan. "Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanyaku lembut.

Ia menghela nafasnya, "about us."

───※ ·❆· ※───

Character Unlocked ೃ⁀➷

. ⇢ [ Poppy Pomfrey ] ˎˊ˗ ꒰

───※ ·❆· ※───

Cedric ganteng bgt punya ak;(

Continue Reading

You'll Also Like

66.9K 12.2K 20
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
174K 27.5K 50
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
740K 69.4K 49
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
240K 19.4K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...