Always Be My Baby《Jaeyong》✔

By acel_kins-

344K 47.9K 9.9K

[Sad Romance] [M] Jaehyun menutup hatinya, mengabdikan dirinya sendiri hanya untuk mengurus anak semata way... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 10
Part 11
OPEN PRE-ORDER BUKU!!

Part 9

34.6K 4.3K 649
By acel_kins-

But inevitably you'll be back again, 'cause you know in your heart, babe. Our love will never end, no..❞


JARUM pendek pada jam yang menempel di dinding mengarah pada angka sepuluh. Krystal menghela napas jengah, ia sudah menyiapkan sarapan untuk Mark sejak pukul delapanㅡnamun lelaki bermarga Jung itu masih belum menyentuh makanan yang ia buat.

"Mark, kau harus sarapan!" seru Krsytal seraya menarik ponsel yang berada di genggaman Mark, berhasil membuat si lelaki tampan berteriak karena ia sedang memainkan game online.

Alis Mark menekuk kesal. "Mom! Aku sedang menjalankan misi!"

Oh, Mark memang memanggil Krystal dengan sebutan ituㅡkarena Krystal selalu berada di sisi Mark, membantu Jaehyun untuk mengurus serta membesarkan si lelaki tampan yang kini merenggut.

"Kau harus mengisi perut terlebih dahulu, or should i make report to your Daddy? Jaehyun pasti akan sangat marah jika mengetahui kau melewatkan sarapan!" Krystal tetap bersikeras, ia memasukan ponsel Mark ke dalam kantung celana, tidak berniat mengembalikan benda pipih itu.

Pada akhirnya Mark menyerah, ia tidak akan bisa menang melawan Krystal karena wanita itu licik! Ayolah, Mark tidak ingin Jaehyun marah padanya hanya karena mengetahui bahwa Mark melewatkan sarapan. Sebisa mungkin, Mark berusaha tidak menyusahkan Ayahnya.

Mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan, Mark mulai mengisi piring kosong dengan nasi goreng seafood. Jika boleh jujur, masakan Jaehyun jauh lebih berkelas bila di bandingkan dengan Krystal, ups, namun Mark tidak boleh memilih-milih makanan.

Krystal mengusak gemas surai hitam Mark. "Ini hari minggu, apa yang akan kau lakukan?"

"Aunty Ten mengundangku ke rumahnya." ujar Mark seraya mengisi mulutnya dengan nasi goreng, ia mengunyah perlahan, "kandungnya sudah cukup besar, aku perlu membawakannya kue cokelat."

"Itu artinya kau akan memiliki keponakan sebentar lagi!"

"Tidak." ujar Mark cepat, ia melirik ke arah Krystal, "seharusnya Mommy yang hamil dan melahirkan, dengan begitu aku pasti akan memiliki keponakan."

Krystal mendengus, ia menopang dagu di meja makan lalu mengalihkan pandangan ke arah lain. Bagaimana ia bisa hamil dan melahirkan jika ia saja tidak memiliki calon suami?! Memang Krystal memiliki kekasihㅡmereka sudah menjalani hubungan selama delapan tahun, tapi sampai sekarang ia tidak di beri kepastian.

Sungguh, sebenaranya Krystal tidak mau menikah di usia tua! Demi Tuhan ia sudah berumur tiga puluh sembilan tahun dan membutuhkan suami! Ugh.

Mark tertawa kecil. "Aku tidak berniat menyinggung, hanya bergurau." karena ia tahu bahwa Krystal sangat sensitif tentang hal seperti itu.

"Mommy tidak akan memaafkanmu."

"Tidak masalah, aku tahu jika dua menit ke depan Mommy pasti luluh." Mark berhenti mengunyah, matanya menatap lurus ke arah Krystalㅡmemperlihatkan puppy eyes dengan bibir yang mencebik.

Krystal memekik gemas. "Okay, kau menang!"

Dan Mark hanya bisa terbahak, ia meraih air mineral di atas meja; meneguknya secara perlahan lalu kembali melanjutkan sarapannya. Hanya kepada Jaehyun serta KrystalㅡMark bisa menunjukan sifat aslinya.

"Jaehyun sudah mengubungimu?" tanya Krystal penasaran, "bagaimana penerbangannya?"

Mark mengangguk. "Daddy baik-baik saja, mungkin akan pulang dua hari lagi."

"Baiklah," ujar Krystal seraya menggembungkan pipi. "Ia hanya menghubungimu dan sama sekali tidak memberi kabar padaku! Menyebalkan."

"Karena aku anaknya."

"Tapi aku Kakaknya!"

"Karena Daddy lebih menyayangiku."

"YA!"

Begitulah jika Mark dan Krystal sudah memperebutkan Jaehyun, namun keduanya pasti terbahak setelah mengatakan hal semacam itu. Mark sangat menyayangi Krystalㅡdan ia sudah menganggap wanita itu sebagai Ibu kandungnya sendiri.

***

Lenguhan pelan keluar dari bibir Taeyong, ia membuka mata secara perlahan dan meringis pelan. Oh sungguh, kelopak matanya terasa begitu berat serta bengkak; akibat Taeyong menangis semalaman tanpa henti. Ia bahkan tidak bisa melihat dengan jelas.

Aroma masakan dari arah dapur membuat Taeyong beranjak, semalam ia tertidur di dekapan Jaehyun dan Taeyong merasa begitu bahagia.

"J-jaehyun?" panggil Taeyong yang kini berjalan menghampiri si lelaki bermarga Jung seraya mengusap kedua matanya yang terasa gatal.

Jaehyun menoleh, ia tertawa kecil. "Apa kau bisa melihat? Matamu bengkak Taeyong, sudah kukatakan untuk berhenti menangis." ia mematikan kompor dan meletakan bacon di atas piring, "duduklah, aku sudah membuatkan sarapan."

Taeyong mengangguk kecil, ia mendudukkan diri di kursi meja makan. Pagi ini Jaehyun membuat telur mata sapi, bacon serta potato wedges. Ugh, seharusnya Taeyong bangun terlebih dahulu dan menyiapkan sarapan! Ia ingin memperbaiki hubungan dengan benar.

Dengan telaten Jaehyun mengambilkan sarapan untuk Taeyong, ia bangun tiga puluh menit yang laluㅡpukul sembilan. Padahal keduanya bisa sarapan di restoran hotel, namun ini sudah sangat telat, jadi Jaehyun membuat sarapan untuk keduanya.

"Kenapa tidak membangunkanku?" tanya Taeyong seraya menusuk potato wedges dengan garpu lalu memasukannya ke dalam mulut.

Jaehyun mengulum bibir. "Aku tidak mungkin membangunkanmu. Kau tidur dengan nyaman, terlebih matamu terlihat tidak baik-baik saja." ia menuangkan air untuk Taeyong, "setelah ini kita perlu pergi ke dokterㅡ"

"Huh? Kau sakit?" potong Taeyong cepat.

"Tidak, tapi matamuㅡ"

"Demi Tuhan," Taeyong tergelak, ia tahu bahwa Jaehyun memang selalu mengkhawatirkan hal sekecil apapun. "Aku hanya perlu mengompresnya dengan es batu, setelah itu aku akan baik-baik saja."

Jaehyun berdehem pelan. "Benarkah?"

"Tentu saja!"

Keduanya tertawa bersama sebelum menikmati sarapan mereka. Atmosfer terasa sedikit canggung, tentu saja mereka tidak terbiasa menghabiskan waktu seperti iniㅡrasanya sudah sangat lama. Taeyong berusaha menetralkan detak jantung yang mulai tidak beraturan, Jaehyun masih tetap membuatnya salah tingkah hingga saat ini.

Tidak membutuhkan waktu lama hingga makanan di piring keduanya kosong tanpa sisa. Nyatanya, masakan Jaehyun memang tidak pernah mengecewakan. Taeyong meneguk air mineral, berusaha membersihkan tenggorokanㅡia berdehem dan mengalihkan pandangan ke arah lain ketika Jaehyun menatapnya.

Jaehyun tidak memiliki jadwal hari ini, jika boleh, ia ingin menghabiskan waktu bersama Taeyong. Mencoba untuk memperbaiki hubungan mereka sedikit demi sedikit, menghilangkan kecanggungan yang ada.

"Apa yang ingin kau lakukan hari ini?" tanya Jaehyun akhirnya, ia menatap Taeyong dengan lembut, "kita bisa pergi keluar, menikmati Dubai."

Taeyong memainkan jemari tangannya. "Aku tidak ingin pergi kemana pun," ia tersenyum kecil. "Bisakah kita tinggal di hotel? Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu, menceritakan banyak hal."

Mendengar itu senyum Jaehyun mengembang, ia tentu tidak keberatan! Karena semula Jaehyun juga memikirkan hal tersebut, akan lebih mudah untuk keduanya jika mereka tinggal di hotel, membicarakan banyak hal.

"Tentu. Itu ide bagus."

Taeyong mengangguk pelan, ia berdiri dan merapihkan piringnya serta piring Jaehyun. "Aku akan mencuci ini."

"Tidak perluㅡ"

"Aku tetap ingin melakukannya."

Baiklah, Jaehyun memang tidak bisa melakukan apapun bila Taeyong sudah bersikeras dan selalu memotong kata-katanya. Pada akhirnya Jaehyun hanya bisa mengamati punggung Taeyongㅡada dorongan yang menyuruhnya untuk mendekap si lelaki bermarga Lee.

Mengigit bibir bawah, Jaehyun akhirnya berjalan mendekati Taeyong dan memeluk tubuh lelaki cantik itu dari arah belakang. Berhasil membuat Taeyong tersentak; hampir menjatuhkan piring dari genggamannya.

Jaehyun menenggelamkan wajah di ceruk leher Taeyong, kedua matanya terpejam. "Aku merindukanmu." gumamnya.

Selama beberapa saat Taeyong mematung, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Namun tidak bisa di pungkiri bila Taeyong juga sangat merindukan Jaehyun; melebihi apapun.

Menaruh kedua piring di rak kecil, Taeyong menoleh dan sedikit menunduk, menatap Jaehyun yang kini juga tengah menatapnya. Bola mata keduanya memperlihatkan rasa rindu yang mendalam. Jaehyun tersenyum kecil, ia mengusap lembut pipi Taeyong.

Sungguh, Jaehyun merasa berbeda dari sebelumnyaㅡseolah cahaya yang selama ini hilang sudah kembali pulang. Perasaannya untuk Taeyong memang tidak bisa di ragukan, Jaehyun sangat mencintai lelaki cantik itu.

Hidung keduanya saling bersentuhan dan entah siapa yang memulai terlebih dahulu namun kini bibir mereka saling bertaut. Taeyong membalikan tubuh, meremas lengan atas Jaehyun. Bibir tipisnya bergerak, melumat serta mengulum bibir tebal si lelaki bermarga Jung.

Desiran dan gejolak aneh memenuhi tubuh keduanya. Jaehyun mendekap pinggul Taeyong, ia menelusupkan lidah ke rongga mulut si lelaki cantik; memperdalam ciuman mereka.

Keduanya merindukan sentuhan satu sama lain. Mungkin mereka memang memerlukan sesuatu seperti kegiatan intim untuk menghilangkan kecanggungan yang menganggu, dan Taeyong tidak akan pernah menolak jika memang Jaehyun ingin membawanya ke kamar lalu mengajaknya untuk berkeringat di siang hari.

Tbc

Get well soon bubu 💖💖

Continue Reading

You'll Also Like

319K 37.3K 38
BUKU THE DEVIL CHEF BISA KALIAN BELI DI OFFICIAL PLATFORM @yestoday_publisher ATAU KLIK LINK SHOPEE DI BIO ❤ Tidak ada sentuhan revisi, kata rancu...
161K 26.2K 15
[ ✓ ] Dimulai dari sebuah pesta yang membosankan, menjadi pesta yang mencengkam. Bisakah kau memecahkannya? (!!!) • It's JaeYong • bxb • Don't like d...
443K 29.5K 33
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
284K 51.7K 32
❝Is there something heavier than love different world?❞ M/M | GHOSTFIC | DEATHFIC | ANGST | NC-17 Lee Taeyong, seorang penulis drama yang namanya mel...