Memories || Kimetsu no Yaiba

By Mizuraaaa

96.6K 12.8K 4.7K

Highest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21)... More

Author Note!
Prolog
1.A new world?
2.Pelatihan
3.Kisatsutai
4.Rapat Pilar
5.Uzui's Family
6.Become Stronger
7.Natagumo
8.Tanjirou
9.No Tittle
10.Mugen Train(1)
11.Mugen Train(2)
12.Datang lagi
13.Pertemuan Pertama
14.Keputusan
INFO!!!
Flashback Moment
16.Tidak Terduga
17.Hubungannya
18.Kerinduan
19.Berita Buruk
20.Menyadarinya
21.Yuki no Hashira
22.Maksud Sebenarnya
23.Memburuk
24.Percobaan
25.Permintaan
26.Misi Bersama
27.Penyerangan
Flashback Moment
28.Pemburu Iblis vs Iblis
29.Lemah
30.Kesembuhan
31.Keinginan untuk Mati
32.Takut untuk Mati
33.Keluarga
34.Penyelesaian Masalah
35.Festival Kembang Api
36.Iblis Es
37.Memperbaiki
38.Uji Coba
39.Penangkapan
Pengumuman
40.Terjebak
41.Teman Lama
42.Penyelamatan Diri
43.Rasa Bimbang
44.Tanpa Dirinya
45.Setelahnya
46.Diskusi
46.Diskusi (bag 2)
47.Rasa Bersalah
48.Rasa yang Nyata
49.Tanpa jejak
50.Yuri tanpa Sahabatnya
51. Sudahkah, berakhir?
52. Kejahilan Bertambah
53.Seragam SMA

15.Alasan

1.7K 259 73
By Mizuraaaa

"Mau kemana?"

Tubuh (Y/n) menegang. Dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri karena salah perhitungan waktu, seharusnya ia pergi lebih malam

Dengan gerakan patah patah tubuhnya berbalik. (Y/n) merasa nyawa nya sudah diambang batas ketika sang pemilik suara menatapnya tajam

"Y-yo! Giyuu" sapa (Y/n) seolah tidak ada yang terjadi

"Mau kemana malam malam begini hm?" ucap Giyuu dengan nada rendah tetapi menusuk

Oh astaga, rasanya (Y/n) akan segera mendekati ajalnya. Masih dengan nada yang dibuat tenang, ia mencoba mengalihkan pembicaraan "Wah, Giyuu, sedang apa kau malam malam begini?"

"Sudah tau kalau ini sudah malam, kan? Lalu kenapa kau ada diluar? Dengan mengendap endap lagi"

Bagus! (Y/n) salah mencari pengalihan pembicaraan. Astaga, bolehkah ia memaki Oyakata-sama karena memberinya kediaman di sebelah tempat tinggal Giyuu? Dia sangat, sangat menyebalkan!

"Jadi, mau kemana?" tanya Giyuu masih mencoba tenang. Bagi Giyuu ini masih tenang, tapi bagi (Y/n) ia serasa sedang berhadapan dengan malaikat maut

Dengan panik, (Y/n) menjawab "Itu! Mau berburu ubur-ubur!"

Plak

(Y/n) menepuk dahinya sendiri hingga memerah. Bagaimana bisa ia memikirkan alasan sebodoh itu. Ahh, ini benar benar hari paling sial yang dialami olehnya

Giyuu tentu saja bingung, alisnya terangkat sebelah menunjukan bahwa ia tidak mengerti. Mulutnya telah terbuka untuk berkata namun (Y/n) kembali memotongnya

"A-ah! Bu-bukan. Lupakan yang tadi. M-maksudku, a-aku mau itu, anu... itu loh, mau menjalankan misi" lagi lagi alasan yang bodoh keluar dari mulut (Y/n)

(Y/n) sangat benci kepanikan. Karena hal itu membuatnya mengeluarkan alasan bodoh yang tidak jarang tidak masuk di akal

"Ohh... begitu ya..."

Hah?

Apa (Y/n) salah dengar? Giyuu mempercayai alasan itu? Oke oke, mungkin dibalik kesialan sebelumnya, masih ada keberuntungan yang menunggu

Dengan nafas lega, (Y/n) berkata dengan percaya diri "Iya, benar. Kalau begitu, aku pergi dulu ya, jaa"

(Y/n) segera berbalik tapi tangannya dicekal oleh Giyuu sehingga langkahnya lagi lagi terhenti

"Begitukah? Bukannya kau baru pulang menjalankan misi? Aku yakin Oyakata-sama tidak akan memberimu misi lagi secepat itu"

(Y/n) diam tak berkata apapun. Giyuu membalikkan tubuh (Y/n) sehingga mereka sekarang ini berhadapan. Giyuu menatap (Y/n) yang lebih pendek darinya, sedangkan (Y/n) menunduk seakan kedua kakinya lebih menarik di pandang

"(Y/n), aku mohon. Jangan sembunyikan apapun lagi dariku. Apa kau tau? Saat aku tau bahwa kau memiliki 'firasat aneh' seakan tau apa yang terjadi di masa depan, aku sangat terkejut. Saat kau mencoba menyelamatkan Rengoku, dan tau tentang firasat yang mengganggu dirimu dari Oyakata-sama dan Kanroji aku sangat terkejut. Padahal aku bersama denganmu setiap hari, tapi aku tak mengetahui hal itu sama sekali? Jadi tolong, ceritakan padaku apapun itu yang mengganggu pikiranmu" ucap Giyuu panjang lebar

(Y/n) mulai mengangkat kepalanya lalu tersenyum tipis "Sepertinya aku tidak bisa menyembunyikannya lagi ya"

"Katakan, apa yang terjadi!" pinta Giyuu lebih terdengar seperti perintah

(Y/n) sempat diam beberapa saat, mencoba mengingat pertemuan pertamanya dengan musuh utama di dunia ini. Kepalanya menggeleng cepat saat mengingat betapa mengerikannya pertemuan itu [*FM1]

"Saat aku pulang dari misi sebelumnya, aku bertemu dengan Kibutsuji Muzan"

"Apa?!" Dapat ditebak wajah Giyuu sangat terkejut saat itu

"Ssssttt, jangan terlalu keras" (Y/n) menaruh telunjuknya di bibir Giyuu

Giyuu pun kembali tenang dan siap menyimak apa yang akan diceritakan oleh (Y/n). (Y/n) menarik jari yang sebelumnya ia tempatkan di bibir Giyuu

"Dia mengatakan jika alasan aku ada di dunia ini adalah karenanya"

Alis Giyuu menukik tajam tanda tidak mengerti

"Entah bagaimana caranya, Muzan bilang kalau aku memiliki darah yang langka. Dengan sengaja dia 'memanggil' ku menggunakan anggota iblis bulan atas. Tapi, saat itu kedatanganku terlambat, sehingga aku datang saat siang dan ditemukan oleh kau dan Kyou-nii. Dia bilang, dia telah mencari ku selama ini, tapi ia tak pernah menemukanku. Saat aku membantu Kyou-nii melawan Akaza, sepertinya Akaza melaporkan tentangku pada Muzan" jelas (Y/n). Tatapannya terlihat kosong saat menceritakan pertemuan itu

"Aku tidak mengerti apa yang dia maksud dengan darah langka. Yang pasti, aku sangat penting baginya, dan dia bilang tidak akan melepaskan ku. Aku takut, bagaimana jika dia datang kemari dan melukai kalian demi mendapatkan ku-"

"Dan itu menjadi alasanmu untuk kabur dari sini?" potong Giyuu

(Y/n) mengangguk lemah. Tak ada yang ia sembunyikan lagi sekarang. Saat ini, beban yang ia rasakan telah terkikis sedikit demi sedikit. Ia senang bisa mencurahkan isi hati nya pada orang lain. Tapi disaat yang bersamaan ia juga takut, bagaimana jika Giyuu tidak mengizinkannya untuk pergi?

"Kau tidak bisa menjadikan hal itu sebagai alasan untukmu kabur dari sini"

Tebakan (Y/n) benar, Giyuu pasti tidak mengizinkannya. Lalu ia harus apa? Ia tidak ingin seseorang terluka lagi karenanya, ia tidak akan cukup kuat jika harus melindungi semua Pilar

"Tapi... tapi aku takut, Giyuu. Bagaimana jika dia datang kesini lalu melukai kalian demi mendapatkan ku? Jika aku pergi, jika ada yang akan terluka maka itu hanya aku" ujar (Y/n)

"Lalu peran kami disini apa, (Y/n)? Kau pikir kami akan membiarkan Muzan mendapatkan dirimu begitu saja? Kami pasti melindungi mu" ucap Giyuu

Tidak ada lagi emosi dalam perdebatan ini, mereka mencoba sebisa mungkin untuk mengerti satu sama lain. Mereka yang sama sama keras kepala, tetapi dibalik sifat itu mereka sama sama menginginkan yang terbaik

"T-tapi, Muzan sangat kuat Giyuu. Bahkan dengan tekanan nya saja aku sampai sulit bernafas. D-dia sangat menyeramkan. R-rasanya aku bisa terbunuh dalam sekejap Giyuu, aku takut, sangat takut" (Y/n) menggeleng geleng kan kepalanya berusaha melupakan pertemuan dengan Muzan yang menurutnya sangat menyeramkan

Giyuu mengusap pipi (Y/n) lembut "Hei~ hei~, apa kau meragukan kekuatan kami? Kami adalah Pilar. Kami adalah yang terkuat dari semua pemburu iblis. Tidak mungkin kau mengira kalau kami lemah, kan?"

"Bukan begitu" (Y/n) menggeleng lemah, setetes air mata jatuh membasahi pipi "Aku takut, Giyuu, aku benar benar takut..." Tentu ia tidak bisa meremehkan kekuatan Pilar begitu saja, tapi baginya Muzan terlalu kuat untuk dikalahkan, ia hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi karenanya.

Giyuu menghela nafas panjang untuk menetralkan pikirannya. Setelah beberapa saat berfikir ia pun berkata, "Pergilah ke kaki gunung Sagiri. Di Sana ada kakek tua bernama Urokodaki Sakonji. Tinggal lah bersamanya, dia guru ku saat aku masih kecil"

(Y/n) tampak terkejut dengan perkataan Giyuu " Giyuu, aku sudah bilang bahwa aku ingin pergi dari sini karena tidak ingin kalian terluka. Jika aku pergi ke ke sana, maka sama saja aku akan membahayakan guru mu!"

"(Y/n) berhentilah meremehkan kami! Guru ku adalah mantan Pilar! Aku yakin dia bisa melindungi mu jika sesuatu terjadi padamu" tegas Giyuu

(Y/n) mengusap wajahnya kasar. Mengapa Giyuu tidak mengerti juga apa yang ia inginkan? Ia hanya tidak ingin orang lain terluka karenanya. "Bukan begitu, Giyuu. Tapi-"

"Pergi ke sana atau aku teriak agar semua Pilar melarang kepergian mu!" ancam Giyuu

(Y/n) menghela nafas lelah "Baiklah, tapi aku mohon jangan beritahu soal kepergian ku pada siapapun"

"Dan membiarkan mereka mengatakan yang tidak tidak tentangmu?" ujar Giyuu

"Dengar (Y/n), jika kau pergi tanpa alasan maka sudah pasti mereka akan mengira kau seorang pengkhianat, apalagi si Pilar angin sinting yang akan dengan semangat mengompori Oyakata-sama. Aku tidak akan membiarkan mereka mengatakan sesuatu tidak jelas sedangkan mereka tidak tau perihal yang sebenarnya" tambahnya

"Tapi, Giyuu-" lagi lagi ucapan (Y/n) dipotong oleh Giyuu

"Aku hanya akan memberitahu alasan kau pergi dari sini. Aku tidak akan memberitahu mereka kemana kau pergi. Ikuti perintahku atau ucapkan selamat tinggal pada ide gila mu itu" tegas Giyuu

Sekali lagi, (Y/n) menghela nafas lelah. Ia sudah tidak memiliki pilihan lain. Ia berjanji jika dirinya dalam bahaya, maka ia akan berusaha sekuat mungkin untuk tidak merepotkan gurunya Giyuu

"Baiklah, aku menyerah" pasrah (Y/n)

"Kalau begitu, hati hati. Jaga dirimu baik baik" ucap Giyuu sambil mengelus kepala (Y/n) lalu mengecup dahinya singkat tanpa sadar

"Eh?//Eh?"

Keduanya saling tatap dan perlahan wajah mereka mulai merona. Giyuu dengan cepat memalingkan wajahnya dan (Y/n) menutup wajahnya dengan kedua tangan

Setelah dirasa merona di pipinya mereda, mereka saling bertatapan lagi

"Aku pergi," pamit (Y/n)

Giyuu mengangguk lalu (Y/n) pun segara pergi dengan berlari agar tak ketahuan lagi. Sebenarnya, alasan (Y/n) pergi dengan mengendap-endap adalah karena takut ditemukan oleh Giyuu, karena ia yakin jika Pilar lain pasti sudah istirahat saat itu

Giyuu juga mulai berbalik dan segera kembali ke kediamannya, menyisakan keheningan di tempat mereka sempat berdebat. Namun, diantara mereka tidak ada yang menyadari, bahwa ada sepasang mata tajam mengamati obrolan mereka sejak tadi

.

Di kediamannya, Oyakata-sama menikmati semilir angin malam hari menerpa tubuhnya. Dalam pikirannya ada suatu pertanyaan yang menghantui nya akhir akhir ini

'Sebenarnya apa hubungan (Y/n) dengan Kibutsuji Muzan dan Oni rembulan?' batinnya bertanya tanya

Otaknya mengingat percakapan dengan (Y/n) beberapa hari yang lalu [*FM2]

"Entah kenapa, Akaza bertingkah seperti dia mengenalku"

Ucapan (Y/n) kembali menggema di pikiran Oyakata-sama

"(Y/n)... sebenarnya apa alasan kau datang ke dunia ini..." mulutnya berucap lirih

Kepalanya terlalu banyak memikirkan banyak hal. Denyutan kecil terasa di kepalanya. Mengangkat tangan untuk meremasnya pelan

"Oyakata-sama" suara lembut menyapa pendengaran

"Amane?" tanya Oyakata-sama memastikan

"Ini sudah malam, sebaiknya kita masuk ke dalam" ucap Amane

Oyakata-sama tampak berfikir sebentar, setelah itu ia berkata, "Baiklah, kita masuk kedalam"

Amane pun membantu Oyakata-sama masuk ke kediamannya. Matanya yang buta menyulitkan Oyakata-sama untuk berjalan sehingga harus dibantu oleh orang lain

Dalam hati, Oyakata-sama berucap 'Mengapa perasaanku tidak enak ya?'

.
.

(Y/n) menangkap satu kediaman di matanya. Perlahan ia mendekat lalu mengetuk pintu pelan. Di ketukan ketiga gerakannya terhenti, otaknya memikirkan sesuatu

'(Y/n) bodoh, orang di dalam pasti sudah tidur, lebih baik aku menunggu sampai pagi' batinnya memutuskan

Tubuhnya berbalik untuk mencari lahan tempatnya bersantai. Tidak tidur satu malam bukan hal yang sulit bagi (Y/n). Baginya menatap langit berhiaskan bintang lebih menarik dibandingkan menutup matanya.

Baru beberapa langkah kakinya berjalan, telinganya mendengar suara pintu terbuka. Kepala menoleh kebelakang memastikan apa yang dipikirannya. Ternyata benar, pintunya terbuka dan menampilkan pria paruh baya menggunakan topeng Tengu di wajahnya

Dengan cepat (Y/n) berbalik dan langsung membungkuk 90° "U-urokodaki-san, namaku (F/n) (Y/n), yoroshiku. G-giyuu menyuruhku, a-ah bukan menyuruh, menyarankan, aduh... bukan menyarankan, itu... gimana ya"

'Ahhhhh, aku lupa bertanya pada Giyuu apa yang harus aku katakan padanya saat bertemu' batin (Y/n) kesal

"Itu... maksudnya-"

"Giyuu sudah memberitahukannya padaku" potong Urokodaki cepat

"Hah?"

(Y/n) mengangkat kepalanya dan menunjukan wajah bingung. Bagaimana bisa Giyuu memberitahukan soal kedatangan nya pada Urokodaki

"Masuklah dulu, ini sudah malam, udaranya dingin nanti kau masuk angin" Urokodaki mempersilahkan (Y/n) untuk masuk ke kediamannya

(Y/n) masuk diikuti dengan Urokodaki di belakangnya. Urokodaki mempersilahkannya duduk diikuti dengan dirinya sendiri juga

"Urokodaki-san, apa aku merepotkan mu? A-aku sebenarnya tidak mau ke sini tapi Giyuu memaksaku" ucap (Y/n) dengan nada panik

"Tidak apa, Giyuu sudah menjelaskan alasanmu datang kemari. Aku tidak keberatan, lagipula aku jadi memiliki teman disini" dibalik topeng Tengu nya Urokodaki tersenyum tipis

(Y/n) bernafas lega, ia sangat takut jika tidak diterima oleh Urokodaki, tapi perkiraannya salah. "Terimakasih. Aku akan berusaha untuk tidak merepotkan mu"

Urokodaki mulai bangkit dari duduknya dan pergi untuk menggelar dua futon di lantai, posisinya berjauhan tentu saja. Saat Urokodaki menggelar futon kedua, gerakannya terhenti saat mendengar perkataan yang (Y/n) ucapkan

"Urokodaki-san, jika suatu hari aku dalam bahaya, tolong jangan melakukan apapun untuk menolongku"

.
.
.

Pagi hari tiba, sinar matahari mengintip masuk lewat jendela dan kicauan burung yang menjadi alarm merdu bagi pada Pilar di masing masing kediamannya

Seperti tadi malam, Oyakata-sama sedang duduk di teras kediamannya sambil memikirkan beberapa masalah yang ada

Tapi tiba tiba, telinganya mendengar suara langkah kaki mendekat, lebih terdengar seperti orang yang sedang tergesa gesa

Orang tersebut langsung berlutut di hadapan Oyakata-sama. Memberi beberapa salam sebagai basa basi. Oyakata-sama langsung memerintahkannya memberitahu alasan dia datang kemari dengan tergesa gesa

"Oyakata-sama, saya tidak bisa menemukan (Y/n)-Chan di kediamannya!"

.
.
.
.
.
TBC

Kalian tadi liat [FM1] & [FM2] kan? Itu maksudnya Flashback Moment. Untuk yang belum ngerti aku jelasin di chapter selanjutnya (info)

Continue Reading

You'll Also Like

158K 11.8K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
YES, DADDY! By

Fanfiction

311K 2K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
730K 58.7K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...
90.9K 9.1K 37
FIKSI