Devil Psycho

By bloodkills

44.6K 2.3K 170

Ken Ethan Smith. Lelaki culun, pendiam, cupu dan penakut. Sering dibully oleh temannya kini berubah menjadi p... More

Prolog
Bagian 1 : Who Are You?
Bagian 2 : Rindu.
Bagian 3 : Saling Mengenal.
Bagian 4 : Bertahan.
Bagian 5 : Jadi Gimana?
Bagian 6 : Deal.
Bagian 7 : Thea Alexandra.
Bagian 8 : Aksi Ken.
Bagian 9 : Melepas Rindu.
Bagian 10 : Rencana.
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14 : Kehilangan.
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17 : Berubah.
Bagian 18 : Salah Masuk Perangkap.
Bagian 20 : Beatiful Moment.
Bagian 21 : Dikeluarkan?
Bagian 22 : Keputusan.
Bagian 23 : Masalah Baru.
Bagian 24 : Sebenarnya Ada Apa?
Bagian 25 : Im Jealous?

Bagian 19 : Permainan Thea.

1K 67 8
By bloodkills

Terkadang anda harus memainkan peran sebagai orang bodoh untuk membodohi orang bodoh yang berpikir mereka membodohi anda

***

Hai! Gimana nih kabar kalian semua? Lama banget ya aku ga update:( Huhu maaf guys akhir-akhir ini lagi sibuk-sibuknya :(

Maaf banget ya... semoga enjoy sama ceritanya 😊

Tetep dukung Devil Psycho terus ya! Sayang kalian banyak2 ❤❤❤

***

Saat ini Andrew sedang di gudang sekolah sendirian. Dia membolos kelas hari ini. Di gudang, dia menendang semua barang yang ada di sekitarnya, Andrew sangat marah. Perasaannya tak karuan. Ia merasa kalah saing dengan adiknya sekarang. Ditambah sekarang sifat Ken sudah berubah yang dulunya cupu dan pendiam kini menjadi pemberani, bahkan Ken tidak segan-segan menghabisi Andrew jika saat itu sedang tidak di sekolah.

"Ken.. siapa yang ngebuat lo jadi kaya gini sekarang hah?! Gue ga terima lo jadi kaya gini! Siapapun yang udh ngebuat Ken jadi kaya gini gue juga ga bakal segan-segan buat ngancurin lo!"

"Gue ga terima ada yang nyaingin gue! Liat aja lo Ken cepat atau lambat gue bakal bikin hidup lo ga tenang!!!" ucap Andrew dengan senyum miringnya yang menyeramkan.

"Dan gue bakal cari tau siapa orang yang ngebuat lo jadi kaya gini! Liatin aja kalian bakal hidup ga tenang setelah ini."

Sepertinya Andrew salah besar bermain dengan mereka terutama Thea. Hah sudahlah.

***

"Ken."

"Hm? Kenapa The?" ucap Ken.

Saat ini mereka berdua masih berada di rooftop sekolah. Entah kenapa Ken begitu nyaman berada di dekat Thea. Begitupun sebaliknya.

"Lo masih mikirin Abang lo yang berengsek itu?"

"Udah ngga sih, gue sekarang udah ga terlalu perduliin dia. Biarin aja dia mau ngapain, toh sekarang gue udah ada lo yang nemenin gue," ucap Ken. Jujur, semenjak Ken mengenal Thea hidup dia menjadi berarti sekarang. Ia mempunyai orang yang bersedia menemani Ken disaat kondisi apapun. Tapi Ken masih belum mengerti perasaan Ken ke Thea sekarang. Ia masih bingung dengan perasaan nya sendiri.

"Haha bisa aja lo Ken. Yaudah kalo lo ga mikirin Abang lo itu, lo kenapa sebenernya? Daritadi gue liatin lo bengong mulu loh kaya ada sesuatu yang dipikirin. Oh iya tadi pagi lo bilang lo mau ada sesuatu yang mau di ceritain ke gue, lo kenapa sebenernya?"

"Gue bingung The, gue takut ngecewain nenek gue yang udah gue anggep Ibu gue sendiri."

"Bingungnya kenapa? Udah lah Ken lagi pula sekarang Ibu lo udah tenang disana gue yakin Ibu lo bangga punya cucu kaya lo."

"Bukan itu The, iya gue tau dia udh tenang di alamnya, cuman tuh semalem dia dateng di mimpi gue dengan perasaan kecewa banget sama gue Thea. Bahkan semalem Ibu gue bilang dia benci sama gue sekarang. Gue takut The."

Tanpa sadar Ken sudah menetaskan air matanya, tapi langsung ia usap dengan tangannya. Ia tidak mau Thea melihatnya menangis.

Thea yang mendengarkan itu langsung berusaha menenangkan Ken. Ia mengusap punggungnya agar Ken lebih lega.

"Udah Ken gapapa, lo tenang aja. Kan itu cuman mimpi lo aja. Dan langkah yang udah lo ambil sekarang ini udah tepat, lagian kita kan cuman ngasih pelajaran ke orang-orang yang ga pantes buat hidup Ken.. udah ya gausah terlalu dipikirin. Ibu lo pasti udah tenang banget disana, dan gue yakin Ibu lo pasti bangga sama lo karena lo udh berani ngelawan ya walaupun dengan cara gini," ucap Thea tersenyum.

"Tapi Thea, gue takut. Gue takut Ibu kecewa sama gue yang sekarang."

"Ken.. udah ya. Itu lo mungkin cuman kepikiran sama Ibu lo makanya lo begini. Atau ga gini aja nanti lusa lo ke makam Ibu lo sambil minta maaf ke beliau biar hati lo tenang. Nanti gue temenin kok."

"Iya juga ya The, bener kata lo. Mungkin gue kangen sama Ibu makanya begini. Ok deh nanti lusa gue ke makam Ibu, udah lama juga gue ga ngunjungin makam Ibu. Makasih ya The sarannya."

Mendengar itu, perasaan Ken langsung senang dan tersenyum.

"Iya ken sama-sama, nanti kesono bareng ya. Sekalian gue juga mau ngunjungin bokap nyokap. Udah bertahun-tahun juga gue ga ngunjungin mereka." Ken mengangguk.

***

Andrew sedang berjalan di tengah-tengah koridor dan tiba-tiba ia sengaja di tabrak oleh seseorang. Dan itu adalah Thea.

"Maksud lo apa nabrak-nabrak?!" tanya Andrew dengan tidak santai.

"Sengaja, kenapa?"

"Berani ya lo?! Kalo lo cowo udah gue hajar duluan. Oh gue baru nyadar lo lagi deket kan sama Ken? Ngaku lo?!"

"Lo mau ngehajar gue walaupun gue cewe juga gapapa. Iya, gue deket sama Ken, kenapa?!" tanya Thea memandang Andrew tajam.

"Ada hubungan apa lo sama dia?"

"Urusannya apa sama lo?"

"Lo suka sama dia? hah?"

"Kalo iya kenapa, kalo engga juga kenapa? Lo ga berhak tau. Yang gue mau lo jauh-jauh dari Ken, berhenti nyari masalah sama dia. Karena kalo lo udah beurusan sama dia sama aja lo masuk kandang buaya," peringat Thea.

"Lo siapa ngatur-ngatur gue? Gue ga peduli. Pokoknya siapapun itu yang mau nyaingin gue, gue ga bakal tinggal diem. Gue bakal bikin hidup dia ga tenang. Liatin aja."

BUGH!!!

Satu pukulan tepat di wajah Andrew mendarat dengan mulus, hingga bibirnya berdarah. Jika sudah berurusan dengan Thea, memang itu resikonya.

"HEH! MAKSUD LO APA TIBA-TIBA MUKUL HAH?!" marah Andrew.

"Ini peringatan terakhir kalinya. Kalo lo masih berulah nyawa lo ga aman," bisik Thea sambil memandang Andrew tajam.

"Terserah. Gue ga peduli. Kalo lo cowo udah gue bales pukulan lo."

Thea sudah pergi begitu saja, tidak mengindahkan perkataan Andrew. Tidak akan mempan di Thea. Untungnya saat itu koridor sedang sepi jadi tidak ada yg melihat Thea menghajar Andrew tadi.

"Sialan tuh cewe, gue jadi penasaran apa jangan-jangan dia yang udah ngebuat Ken jadi begini?"

"Ya. Udah pasti. Gue yakin pasti dia. Awas lo Ken sama Thea!"

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Kini Andrew dengan geng nya sedang berada di warung belakang sekolah.

"Weitss akhirnya si Andrew dateng juga. Lama juga lo Dre baru dateng, darimana aja lu? Eh bentar-bentar itu muka lo kok ada yang bonyok sama bibir lo berdarah. Lo abis di hajar sama siapa Dre? Ayo cerita ke kita cepet."

"Ah bacot lu gue baru dateng udah ditanyain yg macem-macem."

"Udah lah Dre cepetan kasih tau ke kita siapa yang udah buat lo bonyok?" tanya Vino tanpa basa basi.

"Gue di hajar sama Thea." To the point Andrew.

"APA???" ucap mereka semua berbarengan.

"Kompak amat kek Teletubbies," celetuk Andrew.

"Lo seriusan Dre di hajar sama tuh cewe? Ga yakin gue," ucap Doni tidak percaya.

"Ya serius lah buat apa gue boong tentang kek gini. Ga guna banget."

"Gila-gila masih ga nyangka gue seorang Andrew di hajar sama cewe bro," ucap salah satu teman Andrew, Dimas.

"Tapi kok bisa sih Andrew digituin? Lo emang nyari masalah apaan Dre sama dia?" tanya Vino.

"Bukan gue yang nyari masalah, dia nya sendiri tiba-tiba dateng terus ngehajar gue."

"Gila. Bener-bener ya tuh cewe masih ga nyangka gue. Cantik doang tapi serem. Lagi deket sama Ken kan ya tuh si Thea?" tanya Vino lagi.

"Lah iya mereka sekarang kan udah kek orang pacaran. Gatau deh pacaran beneran apa engga," ucap Dino.

"Tunggu-tunggu. Dre, itu Thea tiba-tiba datengin lo terus ngehajar lo pasti ada alasannya dong? Ga mungkin tiba-tiba ngehajar gitu aja," tanya Dimas. Dimas memang yang paling kepo di antara mereka.

"Ah gatau deh kepo banget dah lo Dim."

"Yakan gue nanya, yakali temen gue di giniin gue diem aja."

"Yah gitu deh, yang pasti gue yakin pasti dia yang udah ngebuat Ken jadi kek gini sekarang," ucap Andrew.

"Wih pemikiran lo sama kek gua Bro. Apa jangan-jangan kita jo..." ucap Doni

"Jomblo," celetuk Vino

"Nah tuh lo tai," ucap Doni

Andrew dan Dimas geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.

***

Ken dan Thea bertemu di parkiran. Mereka berniat untuk pulang bareng karena Thea sengaja tidak membawa motor.

"Ken!" sapa Thea semangat.

"Eh Thea! jadi kan pulang barengnya? yuk masuk ke mobil," ucap Ken.

"Jadi lah kan gue ga bawa motor hari ini. Btw gausah buru-buru juga hahaha."

"Hehe, biar cepet The."

"Yaudah yuk masuk," ajak Thea.

"Yuk."

Saat Thea ingin membuka pintu mobil, Thea melihat Andrew dengan gerombolannya di warung belakang sekolah. Entah mengapa naluri Thea membawanya untuk menghampirinya diam-diam.

"Hm, Ken."

"Ya? Kenapa The?"

"Kayaknya gue ga jadi pulang bareng sama lo deh Ken," ucap Thea.

"Loh? tapi kenapa The? padahal tadi kayanya semangat banget."

Sebenernya Thea juga ingin mengajak Ken untuk menghampiri Andrew diam-diam. Tapi entah mengapa hati Thea mengatakan hanya ia saja yang menghampiri Andrew.

"Ya gapapa Ken, gue keingetan aja hari ini gue harus ke markas ada urusan sama anak buah gue. Tapi lo tenang aja, nanti malem gua bakal ajak lo jalan-jalan keliling Jakarta ok?"

"Oh gitu, yaudah The gapapa. Tapi nanti beneran ya kita jalan-jalan keliling Jakarta?"

"Iya santai aja."

"Yaudah nanti malem gue jemput, gue gamau lo mulu yang nyamperin gue."

"Hmm oke see u nanti malem Ken!"

Ken mengangguk. "See u too!"

"Yaudah gue duluan ya Ken, takut yang lain udah pada nunggu di markas."

"Oke, hati-hati The. Eh btw lo kesono naik apa? Kan lo ga bawa motor. Gue anterin aja deh ya?"
tawar Ken.

"Eh, jangan Ken! Udah lo pulang duluan aja. Gue di jemput kok sama anak buah gue. Nih dikit lagi dia nyampe," ucap Thea berbohong.

"Oh, yaudah kalo gitu. Gue duluan ya The. Lo hati-hati." Thea mengangguk.

"Lo juga hati-hati," ucap Thea.

"Bye." Thea melambaikan tangan.

Begitu Ken sudah jauh dari pelataran sekolah, ia langsung menghampiri Andrew dengan gerombolannya diam-diam. Entah mengapa perasaannya tak enak.

***

"Terus sekarang rencana lo apa Dre buat mereka? Lo mau ngapain mereka?" tanya Vino.

"Gue bakal bikin hidup mereka ga tenang dari sekarang, gue bakal permalukan mereka," ucap Andrew tersenyum miring.

"Caranya?" tanya Dimas.

"Liat aja nanti." Andrew tersenyum yakin.

Dan Thea mendengar itu semua. Oh, jadi itu rencana mereka. Sayangnya, Andrew salah sasaran jika ingin bermain dengan Thea. Thea tersenyum jahat. Padahal sudah Thea peringatkan untuk tidak bermain-main dengannya. Tapi Andrew justru makin menantang. Ya sudahlah, Andrew sepertinya memang ingin bermain dengan Thea.

***

"Halo Ken?" ucap Thea begitu sambungan telfon sudah terputus.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Dan niatnya, Thea ingin memberi pelajaran terlebih dahulu ke Andrew. Maka dari itu Thea menelfon Ken untuk jalan-jalan malamnya sekitar pukul 10.

Niatnya, Thea akan melakukan ini sendiri tanpa adanya Ken. Karena Thea ingin sepuas-puasnya memberi Andrew pelajaran sampai dia benar-benar malu.

"Ya? kenapa The? kita jadi kan keluar malam ini?" tanya Ken di telfon.

"Jadi kok Ken tenang aja. Tapi gue mau kita keluar nya agak maleman ya Ken sekitar jam 10 biar lebih asik gitu loh vibesnya. Lo bisa kan?"

"Oh, iya Thea. Gue bisa kok. Yaudah nanti jam 10 gue jemput ya di apart lo."

"Oke Ken. See u nanti malem."

"Too," dan sambungan telfon terputus.

"Kok gue deg-degan ya mau jalan sama Thea padahal kan gue sama dia udah sering jalan bareng, tapi gatau kenapa malam ini bawaannya deg-degan," ucap Ken bermonolog.

"Ah udahlah, mungkin cuman perasaan gue aja."

***

"Halo."

"Ya halo. Ada apa nih bos nelpon?"

"Gue minta lo sama yang lain culik laki-laki yang namanya Andrew. Lo tau kan? Andrew abangnya Ken. Nanti begitu lo udah culik dia, lo bawa ke Club Golden. Gue lagi di Club Golden. Gue mohon cepet ya, karena gue ga sabar buat ngabisin dia."

"Oh Andrew bos. Ya tau lah bos. Bos tenang aja saya pasti langsung bawa Andrew kesitu. Tunggu 15 menit bos," ucap anak buah Thea.

***

Dengan dalam waktu 15 menit, Andrew sudah berada di tangan anak buah Thea dengan keadaan tidak sadar. Memang semua yang ada di markas Thea, sudah terlatih untuk bersikap cekatan.

"Nih bos Andrew nya, mau kita apain nih bos?" ucap anak buah Thea.

"Ikat dia di kursi itu!"

Langsung saja anak buah Thea mengikat kaki dan kedua tangan Andrew di kursi club dengan sangat kuat. Saat itu keadaan di Club Golden sangat ramai. Thea yakin kali ini permainan nya benar-benar membuahkan hasil.

"Tutup juga mulutnya yang kuat," perintah Thea.

"Sudah bos."

"Bagus, sekarang telanjangin dia dan kita tunggu sampai dia sadar," perintah Thea tidak main-main.

"Bos yakin bos? wah yang bener aja bos." Anak buah Thea sampai-sampai tidak menyangka dengan permintaan Thea barusan.

"Kenapa? Gue yakin sama permintaan gue. Ayo cepet lakuin!" ucap Thea.

"T-tapi bos..."

"Cepetan!" Thea memandang anak buah nya dengan tatapan mematikan. Dan anak buah Thea langsung dengan cepat membuka baju seragam Andrew sampai tak tersisa sedikitpun.

"Emang gila ya si bos kalo mau ngasi pelajaran ke orang. Sampe takut gue bro," ucap salah satu anak buah Thea berbisik agar Thea tidak mendengar.

"Iya bro, apalagi gue. Gue aja dengernya udah takut," ucap salah satu anak buah Thea yang lain.

"Udah bos. Beres."

"Kerja bagus, sekarang kalian boleh pergi. Masalah ni bocah satu selebihnya gue yang ngurus."

"Baik bos."

Dengan segera, anak buah Thea langsung beranjak pergi.

Tapi tak sampai disitu, diam-diam juga Thea membayar wanita lain untuk menyusun strategi nya.

"Cih gue liat tubuh lo aja ga nafsu. Kok cewe-cewe bisa-bisanya pada suka sama lo. Najis!" ucap Thea memandang tubuh Andrew.

"Jadi gimana? Lo mau kan sama cowok ini?" tanya Thea dengan wanita bayaran tersebut yang baru sampai.

"Hm, tapi bener kan, ga sampe perang di ranjang nantinya?" tanya wanita tersebut menyakinkan.

"Hahaha, ya engga lah. Kecuali kalo lo nya sendiri yang nafsu. Pokoknya lo tenang aja nanti lo bawa cowok ini ke hotel terus lo pura-pura ngelakuin adegan kaya gitu sama dia ya. Gue tau lo pasti ngerti lah."

"Yaelah The, ngapain juga gue nafsu sama ni bocah ingusan satu. Hm oke deh kalo gitu gue siap deh kalo kaya gitu doang haha. Tapi lo ga lupa kan sama itu nya?" tanya wanita tersebut sambil memberikan kode ke Thea untuk memberinya uang.

"Ck dasar lo! Kalo yang namanya duit otak langsung tanggap!"

"Hahaha, iya lah. Jaman sekarang mana ada yang namanya gratisan. Kencing aja bayar The."

"Nih," ucap Thea sambil memberikan amplop coklat yang cukup banyak isinya.

"Wah, makasih banget ya The. Hihi," wanita itu tersenyum senang melihat sejumlah uang yang di dalam amplop itu.

"Tapi jangan lupa juga nanti lo potret diem-diem terus kirim ke gue," peringat Thea.

"Oke, siap-siap. Yaudah gue otw bawa ni cowok ke hotel ya."

"Oke, makasih bantuannya." Thea langsung meluncur pergi ke luar club.

Tak lama setelah itu, Andrew sadar. Dan betapa terkejutnya ketika dia terbangun sudah ada di kamar hotel dengan keadaan telanjang.

Sesampainya di hotel, wanita itu langsung melempar Andrew ke ranjang hotel. Obat tidur yang diberi Thea cukup membawa pengaruh tidur yang kuat.

Langsung saja wanita itu melepas semua pakaiannya tak tersisa dan berpura-pura menjalankan aksinya dengan Andrew.

Aksi wanita itu sangat berbakat, dia benar-benar membuat seolah-olah Andrew melakukan aksinya dengan wanita tersebut dengan nikmat walau dalam keadaan masih pengaruh obat tidur.

Setelah selesai melakukan itu semua, wanita itu tak lupa untuk memoretnya. Dia sudah memotret banyak untuk dikirim ke Thea.

Langsung saja, wanita itu memakai kembali bajunya, dan beranjak pergi meninggalkan kamar hotel meninggalkan Andrew.

"Halo?" ucap wanita tersebut ketika telpon tersambung.

"Halo? Gimana? Lancar kan rencananya?" balas wanita tersebut di seberang telpon, ya siapa lagi kalo bukan Thea.

"Beres The, gue udah kirim ya poto-potonya ke lo semua."

"Wih, oke deh. Kerja bagus. Makasih ya." Thea langsung menutup sambungan telpon dan melihat kiriman foto-foto yang sudah dikirim wanita bayaran Thea.

"Bagus. Sekarang tinggal tunggu saatnya lo bakal di pandang sebagai sampah..." ucap Thea tersenyum jahat.

***

Jangan lupa klik bintang di pojok kiri ya!

Ooh iya aku bakal usahain kalo readers nya meningkat aku bakal cepet update makanya tetep dukung cerita ini ya! 😊❤

See u ❤❤❤




Continue Reading

You'll Also Like

41.3K 881 33
Jhocey !!Disclaimer!! •This story are made pure imagination. Please seperate friction to reality. •This story contains Spg scenes like s*x, and k*...
16.3K 439 21
ဒီကောင်မလေးကို ပြန်ပေးဆွဲထားတာဘာအတွက်လဲ ချစ်လို့လား ကြိုက်လို့လား လိင်ကိစ္စကြောင့်လား မဖြစ်နိုင်ဘူးလေ မင်းက Asexualတစ်ယောက်လေ.... possessive type, Re...
32.5K 4.4K 65
🐾️ Caractors වෙන වෙනම introduce කරන්නෙ නම් නෑ.. 🔞 කොටස් සහිත නිසා කැමති අය විතරක් කියවන්න හොඳේ. Daily Updates නම් දෙන්න බැරි වේවි.. පුළුවන් ඉක්මනට...
8.7K 126 29
the short summary , easy to understand the book "The 48 Laws Of Power " by ROBERT GREENE