Just Love (Jinkook)

By 14mAShipper

4.1K 287 69

Kisah tentang seorang Jeon Jungkook yang mencintai sepupunya sendiri. Cinta sepihak yang tak mungkin terbalas... More

0. Perkenalan
2. Rasa yang tak seharusnya ada
3. Tak saling mengenal
4. Dia
5. Kesalahan?

1. Sesuatu yang menyesakkan

837 57 26
By 14mAShipper

Senin pagi di kediaman keluarga Kim nampak sibuk. Ibu Kim, ibunya Seokjin sedang menjemur pakaian di halaman dan Ibu Jeon, ibunya Jungkook sedang menyiapkan bekal makan untuk Jungkook dan Seokjin. Appa mereka sudah berangkat kerja sejak dini hari.

Di kamarnya, Jungkook sedang bersiap-siap. Ia terlihat sedang bercermin di depan cermin lemari, rambutnya ia sisir dan wajahnya sudah ia pakaikan sunprotection. Meskipun laki-laki, sunprotection itu wajib. Seragam sekolahnya sudah ia pakai sejak beberapa menit yang lalu, ia terlihat imut dalam balutan seragam itu. Kemeja putih lengan pendek dengan celana kotak-kotak panjang berwarna coklat dan merah yang menempel dengan pas di badannya.

Jungkook mengambil tas yang sudah disiapkan semalam dan bersiap untuk keluar. Namun sebelum keluar ia melakukan rutinitasnya terlebih dahulu, yaitu menghirup aroma Seokjin'nya' yang tertinggal di kamar.

Jungkook menghirup udara di kamar dalam-dalam. Ketika sedang melakukan hal itu, Seokjin keluar dari kamar mandi.

Jungkook buru-buru keluar dari kamar karena takut ketahuan sedang melakukan hal aneh. Selain itu, ia juga ingin menghindari damage gak ngotak Seokjin yang baru beres mandi dan keluar dengan badan yang masih basah dan hanya ditutupi handuk dari pinggang hingga lutut.

🐹🐰🐹🐰🐹🐰


Di teras, Jungkook sedang mengenakan sepatunya sambil menunggu Seokjin yang belum selesai sarapan. Karena Seokjin membuat Jungkook menunggu terlalu lama, Jungkook pun memutuskan untuk menyiram tanaman yang ditanam di halaman rumah untuk mengusir rasa bosan. Tanpa ia sadari Seokjin sudah siap untuk berangkat sekolah dan sedang memandanginya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Jungkook yang sedang menyiram tanaman akan terlihat indah di mata siapapun yang melihatnya. Entah seperti apa Jungkook di mata Seokjin sekarang.

🐹🐰🐹🐰🐹🐰

Seokjin sudah siap dengan sepeda motor dan helmnya di luar pagar.

"Kook! Ayo cepat!" ajak Seokjin sedikit berteriak.

"Iya Hyung," balas Jungkook seraya berlari menghampiri Seokjin dan menaiki motor.

Setelah Jungkook duduk dengan nyaman, Seokjin menyodorkan helm pink bergambar kelinci untuk dipakai Jungkook.

Seokjin menyukai warna pink sehingga tak mengherankan jika beberapa barangnya akan berwarna demikian.

🐹🐰🐹🐰🐹🐰

Mereka telah sampai di sekolah dan sedang berada di tempat parkir. Seokjin menghentikan motornya dan melepaskan helmnya. Jungkook sudah turun dari motor dan sedang berusaha melepaskan helmnya. Entah mengapa melepasnya lebih sulit daripada saat memakainya.

Seokjin yang masih duduk di motor melihat Jungkook dan masalahnya dengan si helm. Ia menarik Jungkook agar mendekat ke arahnya lalu melepaskan helm pink kelincinya dan mengacak rambut hitam Jungkook yang memang sudah sedikit acak-acakan karena helm.

Bagi orang lain yang melihatnya, itu adalah hal biasa dimana seorang kakak sedang merawat adiknya. Namun tidak bagi Jungkook, hatinya berdegup kencang karena hal sederhana seperti itu.

Mereka berpisah untuk menuju kelas masing-masing. Di perjalanan menuju kelasnya Seokjin dihadang Irene, sahabat karibnya di sekolah.

"Jin-ah!" panggil Irene dari belakang, beberapa detik kemudian Seokjin harus merasakan berat di pundaknya karena orang yang memanggilnya itu sudah bergelayutan di sana. Seokjin tak menghiraukannya dan hanya terus berjalan agar cepat sampai ke kelas.

"Cowok tadi sepupumu, kan. Imut banget, kapan kamu kenalin sama temanmu yang cantik ini?" tanya Irene becanda sambil menepuk-nepuk dada Seokjin dengan tangan yang masih merangkul pundaknya.

Sejak melihat Jungkook saat MPLS, Irene terus saja merecoki Seokjin untuk mengenalkannya dengan Jungkook. Seokjin sendiri tidak tahu kenapa dirinya enggan membantu Irene untuk dekat dengan Jungkook.

Padahal Irene termasuk perempuan yang baik, cantik, dan pintar. Dia mantan sekretaris OSIS dan belum pernah berpacaran sebelumnya. Ia juga berasal dari keluarga baik-baik dan cukup terhormat.

"Gak bisa, Jungkook itu udah dijodohin." Dalih Seokjin setiap Irene menanyainya tentang Jungkook.

🐹🐰🐹🐰🐹🐰

Sepulang sekolah Jungkook sudah menunggu Seokjin di parkiran dengan helm yang sudah terpasang di kepalanya. Setelah menunggu selama beberapa menit, Seokjin datang. Namun Seokjin tidak sendirian, melainkan bersama seorang temannya. Suzy, perempuan tercantik di angkatan Seokjin.

"Kook, hari ini kamu pulang sendiri ya. Aku harus ngerjain tugas kelompok buat besok di rumahnya Suzy," kata Seokjin.

Hening beberapa saat hingga akhirnya Jungkook menjawab.

"Eeem, ya sudah," jawab Jungkook berat.

Jungkook melepas kembali helm yang sudah dipakainya. Seperti biasa ia selalu kesulitan ketika membuka helm. Namun, kali ini Seokjin tak membantunya, itu membuat hati Jungkook sesak.

Apakah karena ada perempuan itu? Siapa sebenarnya perempuan itu? Apa benar hubungan mereka hanya sebatas teman? Apa benar mereka hanya akan mengerjakan tugas kelompok bukan untuk hal lain? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di kepala Jungkook.

Setelah berkecamuk dengan pikiran dan helmnya yang susah dibuka, akhirnya Jungkook bisa membuka helmnya sendiri. Jungkook memberikan helm pink kelincinya kepada Seokjin dan Seokjin memberikannya kepada Suzy. Rasanya seperti memberikan Seokjin untuk dimiliki oleh perempuan itu.

Suzy terlihat kesulitan memakai helm yang baru pertama kali dipegangnya dan Seokjin membantunya.

Jangan tanyakan bagaimana perasaan Jungkook saat ini. Ia sudah tak tahan melihat kedua orang itu dan  memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka tanpa kata tetapi tangan Seokjin menahan kepergiannya.

"Apa lagi?" tanya Jungkook dengan suara yang seperti menahan sesuatu.

"Bilangin sama Eomma kalau aku pulang telat buat tugas kelompok, terus ini kartu bis," ujar Seokjin sambil memberikan kartu bis miliknya.

"Iya iya, gak perlu aku juga punya," balas Jungkook sambil cepat-cepat pergi setelah menolak kartu bis milik Seokjin. Ia takut jika terlalu lama di sana air matanya tak akan tertahan lagi.

Saat sedang berjalan ke luar lingkungan sekolah, Jungkook bertemu dengan Irene.

"Hai, sepupunya Jin," sapa Irene modus.

"Eh, ya?" balas Jungkook agak ragu. Namun pada akhirnya ia pun tersenyum dan sedikit menunduk untuk balas menyapa.

"Aku Irene, temannya Jin." Irene mengulurkan tangannya untuk berkenalan walaupun sebenarnya Irene sudah mengenal Jungkook.

Jungkook menatapnya selama beberapa detik lalu membalasnya ketika melihat wajah Irene dengan puppy eyes andalannya.

"Aku Jungkook, sepupunya Seokjin Hyung," kata Jungkook sambil menjabat tangan Irene dengan wajah merah malu-malunya. Wajar saja Jungkook salah tingkah karena pada dasarnya dia adalah anak yang pemalu.

"Aaah kau itu imut sekali sih." Gemas, Irene pun memeluk Jungkook.

Jungkook yang dipeluk wajahnya semakin merah saja apalagi ketika merasakan dua benda kenyal yang menempel pada tubuhnya. Ah, Jungkook sangat malu saat ini.

Ketika Irene memeluk Jungkook, Seokjin dan Suzy melintas. Seokjin melihat Irene yang sedang memeluk Jungkook, hal itu membuatnya kesal. Parahnya lagi, Irene menjulurkan lidah dan menutup mata kirinya untuk mengejek Seokjin yang bersih keras tak ingin mendekatkan dirinya dengan Jungkook.

"Oh, iya, kok gak bareng Jin?" tanya Irene setelah Seokjin melintas.

"Seokjin Hyung harus kerja kelompok, aku disuruh pulang sendiri," jawab Jungkook.

"Oooh aku anter kamu sampai halte, deh," kata Irene.

"Ah, tidak perlu Irene-Sunbaenim aku bisa sendiri, kok."

"Baiklah, kalau begitu aku ke sana, ya. Hati-hati Jungkook-ah," kata Irene sambil menunjuk arah yang berlawanan dengan halte dan segera pergi ke arah itu setelah memberikan beberapa lambaian tangan untuk Jungkook.

🐹🐰🐹🐰🐹🐰

Di bis, Jungkook masih kepikiran Seokjin sama temannya yang bernama Suzy. Mereka terlihat dekat, padahal Seokjin tak pernah dekat dengan perempuan mana pun atau mungkin dirinya yang tidak tahu.

Hatinya panas ingin ia meneriaki mereka berdua sampai puas, tapi ia tak memiliki hak. Andai ia terlahir sebagai perempuan, andai ia bukan sepupunya Seokjin. Mungkin ia sudah menyatakan perasaannya sejak lama. Ia merasa tidak nyaman karena hanya dirinyalah yang harus merasakan perasaan menyesakkan ini.

🐹🐰🐹🐰🐹🐰

To Be Continued

Next--->

Continue Reading

You'll Also Like

51.5K 6.6K 42
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
488K 48.9K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
133K 10.4K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
68.8K 6.2K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...