Mommy? [TAMAT] ✓

By Yehwaway

637K 104K 29K

Penasaran? Baca aja langsung ya :D . . Top: Hj, Mg, Sn, Ys Bot: Sh, Yh, Wy, Jh ┊┊᭥͜ꦸ𖠄 ཻ̣֯ Start: 2 mei 2020 ... More

Cast + Teaser
Mommy? - 01
Mommy? - 02
Mommy? - 03
Mommy? - 04
Mommy? - 05
Mommy? - 06
Mommy? - 00
Mommy? - 07
Mommy? - 08
Mommy? - 09
Mommy? - 00 (2)
Mommy? - 10
Mommy? - 11
Mommy? - 12
Mommy? - 13
Mommy? - 14
Mommy? - 15
Mommy? - 16
Mommy? - 17
Mommy? - 18
Mommy? -19
Mommy? - 20
Mommy? - 21
Mommy? - 22
Mommy? - 23
Mommy? - 24
Mommy? - 25
Chap spesial
Mommy? - 00 (3)
Mommy? - 26
Mommy? - 27
Mommy? - 28
Mommy? - 29
Mommy? - 30
Mommy? - 31
Mommy? - 32
Mommy? - 33
Mommy? - 34
Mommy? - 35
Mommy? - 36
Mommy? - 37
Mommy? - 38
Mommy? - 39
Mommy? - 40
Mommy? - 41
Mommy? - 42
Mommy? - 43
Mommy? - 44
Mommy? - 45
Mommy? - 46
Mommy? - 47
Mommy? - 48
Mommy? - 49
Mommy? - 50
Mommy? - 51
Mommy? - 52
Mommy? - 53
Mommy? - 54
Mommy? - 55
Mommy? - 56
Mommy? -57
Mommy? - 58
Mommy? - 59
Mommy? - 61
Mommy? - 62
Mommy? - 63
Mommy? - 64
Mommy? - 65
Mommy? - 66
Mommy? - 67
Mommy? - 00 (4)
Mommy? - 68
Mommy? - 69
Mommy? - 70
Mommy? - 71
Mommy? - 72
Mommy? - 73
Mommy? - 74
Mommy? - 75
Mommy? - 76
Mommy? - 77
Mommy? - 78
Mommy? - 79
Mommy? - 80
Mommy? - 81
Mommy? - 82
Mommy? - 83
Mommy? - 84
Mommy? - 85
Mommy? - 86
Mommy? - 87
Mommy? - 88
Mommy? - 89
Mommy? - 90
Mommy? - 91
Mommy? - 92 (End)
Epilog
Extra Chapter (Last)
INFO (Baca dulu bentar!)

Mommy? - 60

4.5K 904 492
By Yehwaway

Yunho dari tadi muka nya mendung banget. Dia kesel gegara Seno. Pengen Yunho pencet biar benyek itu orang.

Yunho masih inget banget pertemuan yang menurut Yunho ketidaksengajaan, tapi menurut Mingi itu pasti di sengaja, iya itu semua dah direncanain sama Seno. Karena menurut Mingi, Seno ga mungkin tiba-tiba ngedeketin Yunho kalo ga ada maksud tertentu.

Jadi waktu itu, Yunho abis ngebahas masalah novel nya sama si editor. Tapi editornya pulang duluan karena ada sesuatu yang harus dia urusin. Yunho sih oke aja, lagian pembahasan mereka udah selesai.

Pertemuan Yunho dan Seno ga jauh beda kek waktu Yunho ketemu Yeosang. Beda nya, waktu itu Yunho duluan yang nyamperin Yeosang, sementara pas sama Seno, Seno duluan yang nyamperin Yunho.

Posisinya waktu itu Yunho lagi duduk sendirian setelah editornya pergi. Padahal cafe nya ga rame. Tapi Seno dateng ke meja Yunho, alesannya sih dia ngeliat Yunho sendirian jadi pengen aja duduk bareng Yunho. Siapa tau bisa akrab, gitu katanya.

Halah.

Kalo inget itu rasanya Yunho pengen banget numpahin minumannya ke Seno. Tapi kalo di pikir-pikir, Yunho juga bego banget. Mau aja diajak kenalan. Ya gimana ya, Yunho kan orang nya welcome banget :(

"Ish!" Yunho majuin bibirnya. Sumpah rasanya dongkol banget. Kirain Seno tulus mau temenan sama dia. Tau nya Seno cuma mau manfaatin dia doang.

Inget banget waktu Yunho pernah di anter pulang sama Seno dan dengan lancarnya Yunho ceritain kalo rumah di depannya itu rumah Jongho. Aduh ember banget mulutnya.

Bahu Yunho di usap pelan. "Udah kesel nya nanti lagi." Ujar Mingi

Yunho berdecak kesal tapi ga ngomong apa-apa. Dia ngerapetin badannya sama badan Mingi. Kepalanya dia taro di bahu Mingi. "Gue ga mau adek gue kenapa-napa, Gi." Ujar Yunho pelan.

Mingi anggukin kepalanya. Dia ngelus-ngelus kepala Yunho. "Sejauh yang gue tau, Jongho itu orangnya baik banget. Dia juga ga banyak tingkah kek anak-anak seusianya. Orang nya juga lucu, gemesin. Banyak orang yang sayang Jongho. Apalagi lu yang udah kenal Jongho dari lama, dan udah anggep dia adek lu sendiri. Jadi wajar kalo lu ga mau Jongho kenapa-napa. Udah jangan di pikirin ya. Lu ingetin aja rencana yang udah kita diskusiin tadi." Ujar Mingi

Ngedenger itu, Yunho ngerengek pelan sambil ndusel ke Mingi. Mulai sekarang sampe Seno pergi dari sini, Yunho bakal inget dengan baik rencana yang tadi Mingi bilang, rencana yang udah Mingi buat sama keluarganya. Seonghwa sama Yunho juga ikut di dalam rencana ini. Tapi kerjaan mereka ga banyak. Seonghwa cuma disuruh selalu disisi Jongho, ngebuat Jongho selalu nyaman di dekatnya dan berusaha ngebuat Jongho terbuka.

Sementara Yunho, sebenernya Yunho tuh sebel banget karena bagiannya lumayan... Menjijikkan(?) Ih iyuh banget.

Yunho disuruh tetep friendly dan deket sama Seno. KURANG KESEL APA COBA YUNHO? Tapi kalo Yunho ga ambil bagiannya, Seno pasti curiga. Bahaya kalo itu orang sampe macem-macem.

"Mingi."

"Hmm?"

"Mau kelonan."

"..."

***

Seonghwa lagi duduk. Baru aja dia, Jongho, Yeosang sama Wooyoung selesai makan. Nah tiga orang itu lagi di dapur. Niatnya mau Seonghwa aja yang nyuci piring kotornya tapi Wooyoung keukeuh mau nyuci. Ga tau kenapa Yeosang ikutan nyuci piring juga. Yang nyuci Yeosang dan yang ngebilas Wooyoung. Jongho yang was-was, akhirnya lebih pilih gabung juga, tenang Jongho cuma ngeliatin mereka aja kok. Kan ga lucu kalo Yeosang sama Wooyoung lempar-lemparan piring :(

Seonghwa juga mau ikutan tapi di usir sama mereka :(

Karena ngerasa bosen cuma ngeliatin aja, akhirnya Jongho pilih pergi. Sekarang Jongho jalan ke arah Seonghwa dan duduk disebelah kakak sulungnya itu. "Kak, mau Hoho pijitin?" Tanya Jongho

Seonghwa ngerjapin matanya. Dia ketawa di buat-buat. "Hahah ga usah Ho. Kakak ga capek kok hehe. Makasih." Ujar Seonghwa. Karena sejujurnya aja Seonghwa ga mau di pijitin Jongho. Bisa remuk badannya :')

Jongho anggukin kepalanya. "Oke deh."

"Kamu gimana di sekolah?"

"Gimana apanya?"

"Ya punya banyak temen ga? Mereka baik-baik ga sama kamu? Ga ada... Yang ganggu kamu kan?" Seonghwa awalnya nanya biasa, tapi pertanyaan terakhir sedikit dia pelanin nadanya. Hati nya sakit banget tau.

Jongho senyum gemesin. "Mereka baik-baik semua kok sama Hoho. Temen sekelas juga udah saling mengakrabkan diri. Tapi, yang akrab banget sama Jongho ya itu-itu doang. Kak Uyong, Jaemin sama Jihoon. Selebihnya ya cuma sekedar ngobrol bentar atau ya gitu doang lah." Jelas Jongho

Seonghwa diem. Dia nunggu kelanjutan omongan Jongho. Tapi Jongho malah ikutan diem ._.

Dari sini Seonghwa tau kalo Jongho emang sengaja ga mau jawab pertanyaan terakhir Seonghwa. Jongho ga biasanya kek gini. Meskipun Jongho ga sebawel San, tapi Jongho orang nya terbuka kalo sama kakak-kakaknya.

"Ho, tadi mang Odi kesini."

Jongho berusaha nginget, mang Odi? Ah Jongho inget! Itu orang yang jualan panci di daerah sini. Jongho ngerutin dahinya. "Ngapain? Eh bentar, kesini? Kapan? Kok Hoho ga tau?" Tanya Jongho

"Tadi. Katanya dia udah ngetuk pintu beberapa kali. Panggil-panggil nama kakak, nama San, nama kamu, tapi ga ada yang jawab. Akhirnya dia ke belakang rumah. Dia taro deh panci pesenan kakak di sebelah pintu belakang." Ujar Seonghwa

Dari sini, Jongho buat kesimpulan kalo suara langkah kaki yang tadi dia denger itu suara langkah kaki nya mang Odi. Satu pertanyaan udah terjawab. Tinggal sosok yang ngintip dari jendela kamar Jongho.

"Loh kok malah diem?"

Jongho ngerjapin matanya. "Kakak ngomong sesuatu?" Tanya Jongho

Seonghwa senyum terus ngusap kepala adeknya. "Kamu tadi kemana? Kenapa ga bukain pintu buat mang Odi?"

"K-ketiduran. Ya, tadi Hoho ga sengaja ketiduran. Ngantuk banget sih hehe."

Seonghwa gemes sendiri liat adeknya. Jadi dia cubit pelan pipi gembil nya Jongho. "Lucu banget." Ujarnya dan Jongho cuma bisa senyum.

Yeosang sama Wooyoung muncul dari dapur. Mereka berdua langsung duduk lesehan di karpet. Ga tau, enak aja duduk di bawah.

"Lama banget. Padahal cucian piring nya ga banyak." Ujar Jongho

Yeosang nunjuk Wooyoung. "Gegara dia nih. Harusnya udah selesai. Tapi cari gara-gara aja, dasar!" Ujarnya

Wooyoung nepis jari telunjuk Yeosang yang ada di depan muka nya. "Ih! Ga sengaja tau! Kan udah minta maaf."

Seonghwa buru-buru pisahin dua anak itu. Kalo sampe gelud dan ngacak-ngacak rumah Seonghwa, ga lucu lur.

"Coba cerita dulu."

"Tadi kan sanlait yang ada di tempat--"

"Mangkuk heh." Yeosang buru-buru potong omongan adeknya.

"Iya itu maksudnya. Sanlait nya udah habis di mangkuknya. Kak Yeo minta tolong buat nuangin sanlait nya. Ya aku bantu tuangin dong." Ujar Wooyoung

(A/N: Jadi, Seonghwa pake mangkuk plastik bekas buat tempat nyuci piring. Jadi tinggal di kasih spons sama sanlait aja. Dirumah ku sih gini. Ga tau di rumah kalian)

Dahi Seonghwa dan Jongho kompak mengerut. Ini masalahnya dimana?

"Tapi yang lu tuang itu witol bukan sanlait!" Ujar Yeosang sambil noyor kepala adeknya. Gemes Yeosang tuh!

(A/N: Merk nya sengaja di plesetin. Takutnya endorse :v)

Seonghwa akhirnya tau akar permasalahannya dimana. Tapi ya Wooyoung ga salah sih. Dua benda itu sama-sama warna hijau. Tapi kan isi nya beda. Jadi... Ini gimana heh?

Wooyoung majuin bibirnya sambil ngusap-ngusap kepalanya yang baru aja kena toyor Yeosang. "Jangan gitu dong kak! Kalo Uyong bego gimana?" Tanya Wooyoung

"Emang kapan lu pinter nya?"

Wooyoung udah siap mau nerjang badan Yeosang. Iya, mau dia tindihin si kakak sulungnya itu terus rambutnya dia jambakin. Tapi sayang aksinya tertunda gegara Jongho narik Wooyoung masuk ke kamarnya.

Yeosang ngelus dadanya. Untung rambutnya ga jadi rontok gegara di jambak Wooyoung.

Seonghwa nepuk pelan bahu Yeosang. "Ayo duduk disini." Ujar Seonghwa sambil nepuk-nepuk tempat yang tadi di dudukin Jongho.

Yeosang gelengin kepalanya. "Disini aja." Ujarnya tapi mepetin badannya ke kaki Seonghwa.

Seonghwa senyum terus ngusap kepala Yeosang. "Tahun ini, umur kamu berapa Yeosang?" Tanya Seonghwa

Yeosang pejamin matanya. Tapi dia buka lagi karena hampir aja kelabasan, iya Yeosang hampir ketiduran.

"18 kak."

"Berarti umur Wooyoung 16?"

"Huum."

"Tuhan udah menakdirkan manusia dengan pasangannya masing-masing. Menurut kamu, kalo seseorang terus menerus sendiri, apa yang bakal terjadi sama orang itu?"

Yeosang diem sebentar sebelum akhirnya jawab. "Kesepian, ngerasa kosong dan hidupnya hampa, mungkin?"

"Yang kamu bilang itu bener semua. Coba bayangin kalo seseorang itu adalah Daddy kamu. Walaupun ada kamu, Mingi atau Wooyoung sekalipun, Daddy kamu bakal ngerasa kesepian. Karena kalian ga akan terus menerus ada disisi dia, kalian bakalan sibuk sama pasangan kalian masing-masing nantinya. Yeosang, kakak ga minta kamu buat maafin mommy kamu. Kamu mungkin emang belum bisa maafin dia. Tapi, Daddy kamu selalu khawatir sama kamu. Dia selama 16 tahun, selalu fokus sama kalian bertiga. Dia mau cari seseorang buat ada disisinya tapi dia takut anak-anak nya ga bisa terima pasangannya nanti. Dia takut apa yang terjadi sama kamu dulu bakalan terulang lagi. Sayang banget Daddy kamu sama kalian semua.

Yeosang, kalo kamu ga bisa nerima Rinda lagi. Seenggaknya kalo pak Hongjoong niat cari pendamping, harus di dukung. Kalo emang kamu ga srek sama orang yang bakalan jadi calon mommy kalian, kamu tinggal ngomong. Percaya sama kakak, Daddy kalian bakalan dengerin omongan kalian ketimbang hati nya sendiri."

Ga tau kenapa Yeosang tiba-tiba bungkam. Omongan Seonghwa bener-bener ngetuk keras pintu hatinya lagi.

Niatnya Seonghwa pengen buat Yeosang ngubah pola pikirnya. Biar Yeosang ga sama ratain Rinda dengan cewek atau cowok di luar sana. Setiap individu ya beda-beda.

Tapi, Yeosang salah ngartiin perkataan Seonghwa.

Jadi, selama ini gue jadi penghalang buat Daddy bahagia? Astaga. Ga sadar diri banget ya gue. Udah di urusin tapi malah jadi penghalang. -Batin Yeosang

Yeosang ngedongakin kepalanya buat ngeliat Seonghwa. "Kak Hwa baik banget. Kalo ada apa-apa Yeosang cerita ke kakak, boleh?" Tanya Yeosang

"Boleh kok."

"Kak Hwa ga perlu ngasih saran. Yeosang cuma butuh di dengerin aja."

"Oke-oke."

"Kadang males cerita. Soalnya orang tuh bukannya care tapi kepo. Kadang ada juga yang care, lagi enak-enak cerita, eh dia ngasih saran yang ujung-ujungnya malah gantian dia yang cerita padahal cerita yang tadi aja belum kelar tapi dia malah sibuk ceritain dirinya sendiri. Kalo kek gitu ya mending aku diem."

"Jadi kamu ga pernah cerita kesiapapun?"

Yeosang ngangguk.

"Bahkan keluarga kamu?"

Yeosang ngangguk lagi.

"Kenapa?"

"Karena mereka kepo."

"Yeosang mereka keluarga kamu. Mereka care bukan kepo."

"Nggak. Mereka kepo kak. Kalo mereka care, mereka bakalan ngebuat aku nyaman dulu baru bisa tanya ke aku sedikit-sedikit. Tapi mereka malah langsung kasih aku banyak pertanyaan. Kesel kalo kek gitu."

Seonghwa akhirnya tau maksud Hongjoong waktu itu. Emang Yeosang butuh kenyamanan dulu. Tapi... Seonghwa jadi ngebayangin waktu Yeosang kecil. Dia pasti banyak di kasih pertanyaan sama bapaknya. Aduh geleng-geleng kepala nih Seonghwa.

"Aku mau ke kamar mandi dulu kak." Ujar Yeosang

Pas Yeosang mau bangun, eh ternyata kaosnya Yeosang nyangkut di paku.

Sreeettt

Baju Yeosang sobek!

Seonghwa kaget. Bukan, bukan karena ngeliat baju Yeosang yang sobek. Tapi luka yang ada di sekitar bagian pinggang Yeosang.

"Yah sobek." Ujar Yeosang

Seonghwa pegang bahu Yeosang. "Eh eh kak..." Sekarang Yeosang berdiri ngebelakangin Seonghwa.

"Yeosang, ini..."

Yeosang menghela nafasnya. "Itu luka lama. Aku pernah di pukul pake ikat pinggang." Ujarnya

    

See ya-! <3

Continue Reading

You'll Also Like

371K 61.6K 40
[BACA DESKRIPSI SEBELUM MEMBACA! WAJIB!] Beomgyu tidak pernah berekspetasi dalam hidupnya akan berakhir bertunangan dengan seorang namja, kakak kelas...
50K 5.1K 35
Siapa sangka Wiya yang niat balapan malam itu malah ketemu anak bayi yang bikin dia gak sengaja jadi partner in crime sama Resan TW Bxb Mpreg Woosan...
557K 74.2K 34
"Pak, akuㅡ" "Saya suami mu. Panggil saya mas, Soobin." Gimana jadinya kalo Choi Yeonjun dosen yang dingin irit ngomong banget dijodohin sama Choi Soo...
9.4K 605 11
Cerita krist yang merasa aneh dengan seseorang yang di tutupi oleh new , atasanya di kantor. Berawal pertemuan yang tak sengaja mampu membuat krist...