My Only Wish ✨ Christmas Even...

By Markrentown

7.2K 638 79

"Santa, can you hear me? Please make my wish come true." Oneshoot/Ficlet/Drabble of Markren from Markren's ci... More

✨ Hi ✨
✨ Christmas Party✨
✨ Wish ✨
✨ Santa Tell Me ✨
✨ Christmas Gift ✨
✨ Miracle in December ✨
✨ Just Like Christmas Day ✨
✨ White Christmas✨
✨ I Saw Mommy Kissing Santa Claus ✨

✨ Wishes ✨

628 74 12
By Markrentown

Wishes

Story by : yueria (@.arentirilia on twitter)

Pairing : Mark Lee & Renjun Huang

Rate : T

Genre : Fluff, romance

"Mark hyung, apa harapanmu untuk natal tahun ini?"

Seperti biasanya, pada malam natal kali ini pun, Mark menghabiskan waktunya di ruang latihan. Entah untuk apa ia berada disini, ia tidak dapat mengingat jadwalnya minggu ini, yang jelas ia tidak sendirian. Untuk kali ini, Mark bersama dengan anggota NCT Dream. Anak-anak yang hanya kenal berisik ini sedikit menghilangkan perasaannya yang sedih karena tidak bisa merayakan natal seperti seharusnya (walau entah sudah sejak kapan ia tidak merayakannya).

Duduk di sebelah kanannya, ada Huang Renjun dan Lee Jeno yang sedang beristirahat di sofa. Di tengah ruang latihan, ada Na Jaemin dan Lee Haechan yang sedang bergulat, dan di ujung ruangan ada Zhong Chenle yang sedang menarikan Simon Says milik NCT 127. Park Jisung duduk di dekatnya dan sesekali memberikan tepuk tangan.

Lalu siapa yang melontarkan pertanyaan tersebut? Sudah pasti bukan Renjun, karena Renjun sedang menutup matanya, entah sedang tertidur lelap atau tidak.

"Jeno-ya, kau tahu kan aku tahu Santa Claus tidak eksis," jawab Mark, melihat ke arah anggota kelahiran bulan April itu.

"Aku tahu kok, hanya saja bertanya itu tidak salah kan?" balas Jeno, masih melihat ke arah smartphone di tangannya.

"Memang apa harapanmu, Jeno?"

Jeno melihat ke arah Mark dan tersenyum. "Aku berharap agar tahun depan kita bertujuh bisa melakukan konser dan bertemu fans lagi. Tahun ini benar-benar membosankan," jawabnya.

Pertanyaan Jeno ini menarik perhatian anggota lain, karena mereka langsung menghampiri ketiganya dan mengerubungi sofa.

Haechan langsung ikut angkat suara. "Setuju. Aku tahu kita jadi lebih banyak waktu untuk istirahat dan mempersiapkan comeback, tapi aku suka saat kita bisa mendengar teriakan fans saat kita tampil. Saat kita hanya tampil tanpa fans, aku merasa kesepian," ucapnya.

"Iya, fans juga ingin sekali bertemu kita," tambah Chenle.

Jaemin mengangguk setuju dengan opini mereka. Walaupun ia tidak bersuara, semuanya tahu kalau Jaemin adalah yang paling ingin bertemu dengan fans. Tahun ini benar-benar tahun yang membosankan, apalagi panggung terasa sepi tanpa teriakan fans yang selalu semangat itu.

"Harapanku untuk tahun depan adalah agar cororong menghilang!" ucap Jisung. Semuanya tertawa.

"Melihat keadaan sekarang, menghilang itu tidak mungkin, Jisung-ah. Cukup mereda saja agar kita bisa berinteraksi langsung dengan orang lain tanpa masker," balas Haechan.

"Aku tahu kita selalu pakai masker, tapi ketika kita harus pakai masker kemana pun kita pergi itu menyebalkan," Chenle memanyunkan mulutnya.

"Apa harapanmu, Chenle?" tanya Jeno.

Butuh beberapa saat bagi Chenle untuk menjawabnya. Ia langsung tersenyum nakal dan merangkul leher Mark. Mark sepertinya tahu jawaban apa yang akan diberikan oleh Chenle.

"Aku ingin Mark jadi anakku!!" jawab Chenle.

"Aku sudah tahu!"

Mereka pun tertawa.

"Tapi ya Mark hyung, melihatmu, aku merasa Mark hyung sudah punya semuanya," ucap Jaemin, yang sedaritadi diam. Ia tersenyum hangat saat mengatakan hal tersebut.

"Apa maksudmu, Jaemin? Kita semua tahu setelah Chenle, Mark hyung yang paling kaya di antara kita," celetuk Haechan yang disambut dengan pukulan lembut dari sang Hyung.

"Tidak, tidak, aku hanya merasa belakangan ini Mark hyung lebih ceria daripada biasanya. Apa jangan-jangan, Mark hyung dapat pacar ya?" goda sang dewa aegyo dengan senyum nakal.

"Ooohhh~ Ternyata..."

"Woah, Mark, kau ternyata punya pasangan di belakang kami!"

"Bagaimana caranya kau bisa berpacaran dengan seseorang tapi kami tidak tahu apa-apa!?"

Jaemin pun tertawa kecil. "Kalau begitu, harapanku untuk natal kali ini adalah agar Mark hyung bisa segera menikah dan punya anak yang lucu. Dengan begitu, Chenle, kau bisa punya anak yang mirip Mark hyung~!" ucapnya.

"Ide bagus, aku akan adopsi anak itu!! Aku akan memanggilnya Mark Junior!" balas Chenle.

"Haechan hyung bagaimana? Apa harapan Hyung?"

Haechan meletakkan jari di dagunya, berpikir keras. Entah kenapa Mark tahu apapun jawaban yang akan dilontarkan oleh sang maknae 127 ini bukanlah sesuatu yang ia sukai. Kenapa Jisung harus bertanya kepada Haechan?

"Aku harap agar Mark hyung akan segera memperkenalkan kita pada calon kakak ipar kita! Hehehehehehehehe!"

Tuhkan.

"Uhuk," Mark tersedak setelah mendengarnya.

"Apa Hyung tidak mau memberikan klu tentang siapa sosok ini?" tanya Jisung penasaran.

"Melihat Mark-hyung sih, sosoknya harus sangat sabar, pengertian dan bisa masak. Itu persyaratan dasar," balas Jaemin.

"Soalnya Hyung ceroboh sih, masak telur saja tidak benar," celetuk Chenle.

Apa mereka semua lupa bahwa dia bisa memasak 23 telur saat melakukan misi NCT World itu, hah? Apa itu hanya ilusi bagi mereka? Setidaknya, sekarang Mark tidak lupa untuk menambahkan minyak sebelum memecahkan telur. Itu perkembangan yang cukup baik, bukan?

"Yang jelas harus cantik, ya. Kita tidak mau tahu. Mark Junior harus mirip Mark hyung, tapi kalau mamanya cantik, mirip mamanya juga tidak apa-apa," lanjut sang adik kelahiran 2001.

"Hyung tahu kan saat malam pertama harus melakukan apa?" tanya Jeno tiba-tiba.

"Oi, sudah cukup pembicaraan ini. Nanti Injun bangun lho."

Mark menunjuk Renjun yang ternyata tertidur lelap dan tidak mendengarkan pembicaraan tidak jelas anggota di sekitarnya. Mereka pun memilih untuk melihat sang kelahiran Maret yang saat ini sedang terlelap, nafasnya teratur dan tenang. Ketika tidur, Renjun memang terlihat seperti malaikat. Semuanya pun tersenyum.

"Aku penasaran apa harapan Renjun hyung untuk natal tahun ini. Permintaannya kan setiap tahun tidak masuk akal," ucap Haechan.

Mark merapikan rambut Renjun dan melihatnya lebih dekat. Jeno hanya tersenyum dan berkata, "Renjun bilang, harapannya untuk tahun ini sudah dikabulkan. Makanya aku tanya apa harapan kalian."

"Memangnya apa harapannya?" tanya Jaemin penasaran.

"Tidak tahu. Dia tidak bilang apa-apa soal itu," Jeno melihat ke arah Mark sebentar, lalu melihat ke arah Jaemin, "tapi dia bilang, harapannya sudah lama terkabul."

Mungkin kali ini, harapan itu memang sesuatu yang masuk akal. Renjun selalu meminta harapan seperti bertemu UFO atau melihat meteor di malam hari, pergi ke Antartika untuk bertemu pinguin padahal ia hanya perlu pergi ke kebun binatang, dan lain-lain. Tapi apakah itu, tidak ada yang tahu.

Mark pun tidak tahu.

"Jadi, Mark hyung, apa harapan Hyung untuk tahun ini?" tanya Jeno lagi.

Sekejap, Mark menutup matanya. Ia menghela nafas. Sang kelahiran 1999 itu pun tersenyum dan dengan percaya diri, ia melihat ke arah anggota Dream yang lainnya.

"Aku tidak berharap apapun. Soalnya, aku sudah punya segalanya."

***

Ketika Renjun bangun dari tidurnya, ruang latihan kosong.

Ia pun mengusap matanya dan menguap. Ia tidak ingat apa yang ia lakukan sebelum tidur, ia hanya tahu kalau ia sangat lelah dan menutup matanya sejenak. Ia hanya berniat untuk menenangkan pikirannya, tapi malah ketiduran. Sambil mencoba mengingat apa yang terjadi, Renjun melihat sekelilingnya dan mencari tahu apakah masih ada tanda-tanda kehidupan di ruangan tersebut.

Ia hanya melihat dua tas. Sepertinya sebagian besar anggota Dream sudah pulang. Ia pun segera melihat smartphone-nya dan menemukan bahwa hari sudah berganti. Jam 2 pagi. Wajar ruang latihan sudah tidak berpenghuni lagi--para anggota pasti pulang ke rumah masing-masing dan menghabiskan waktu dengan keluarga mereka.

"Sudah bangun?"

Renjun menoleh ke sebelah kiri dan menemukan Mark yang sedang berbaring di sofa sambil memainkan smartphonenya. Sang kelahiran 1999 itu menguap, dan melihat Renjun yang sedang memproses apa yang terjadi, Mark menegapkan posisi duduknya.

"Kenapa Hyung masih disini?"

"Menunggumu bangun."

"Kenapa menungguku bangun? Kenapa tidak dibangunkan saja? Apa Hyung tidak mau pulang?"

Mark tersenyum dan langsung memeluk Renjun dari belakang. Ia meletakkan dagunya di pundak kecil Renjun, tangan di pinggangnya, dan menutup matanya. Wangi tubuh Renjun yang khas itu membuatnya ingin berlama-lama seperti ini.

"Bagaimana ya, aku paling hidup kalau kau bersama denganku," balasnya.

"Aha, tidak lucu," jawab Renjun, walaupun tersipu malu setelah mendengarkannya.

"Renjun adalah segalanya untukku. Kau adalah orang yang paling mengerti aku, orang yang selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahku, selalu bersabar menanti walau tahu sesibuk apa jadwalku, orang yang mau memasakkanku sesuatu di tengah malam dan menemaniku jalan ke minimarket untuk membeli ramyun, terus menjagaku dan melihatku sampai aku tertidur lelap sambil menyanyikan lagu-lagu walaupun suaranya sudah mau habis, dan yang paling penting, orang yang menjadi inspirasiku,"

"Oh ya,"

"Kau sudah memenuhi persyaratannya. Kau bisa memasak telur lebih baik daripada aku,"

"Tapi Hyung sudah lebih baik dalam memasak telur mata sapi. Selanjutnya, ayo belajar membuat scramble egg,"

Mark tertawa. Ia merasakan tangan Renjun di atas kepalanya, usapan hangat yang ditemani dengan alunan suara merdu yang memenuhi ruangan kosong ini. Lagu ini adalah lagu favorit Renjun belakangan ini.

My Everything.

Ia masih mengingat bagaimana mereka saling suka pada satu sama lain pada pandangan pertama, tetapi sama-sama malu untuk mengakui itu, sampai pada natal pertama mereka setelah debut, Mark memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Renjun. Ia ingat bahwa harapan untuk setiap perayaan dalam hidupnya adalah agar Renjun mau menerima perasaannya. Hal itu terbukti, karena Renjun juga menyatakan kalau ia suka pada Mark dan mereka pun berkencan secara diam-diam.

Karena kesibukan satu sama lain, tidak jarang mereka sering bertengkar. Pertengkaran itu tidak berlangsung lama--hanya 5 menit karena Mark selalu minta maaf setelah bertengkar atau Renjun selalu menangis dan memeluk Mark setelah mengatakan hal-hal kasar. Awalnya berat, tapi mereka menghadapi masalah tersebut. Semakin besar nama grup, semakin banyak rintangan yang harus mereka hadapi. Yang terburuk adalah ketika promosi Resonance ini, dimana mereka benar-benar harus menyembunyikan hubungan mereka dan tidak bisa berbicara dengan satu sama lain tanpa mencoba untuk memeluk satu sama lain karena terlalu rindu. Mereka bahkan membuat janji pada satu sama lain untuk tidak muncul di depan kamera bersama-sama karena takut anggota lain curiga.

Tetapi semua rintangan itu tidak ada beratnya jika pada akhirnya mereka bisa menghabiskan waktu bersama-sama. Akhir tahun adalah waktu yang paling mereka tunggu. Seakan kerinduan mereka selama setahun terbayar dengan waktu yang mereka habiskan setiap akhir tahun.

Mark terasa paling hidup ketika bersama dengan Renjun. Ia ingin terus menyentuhnya.

Karena, Renjun adalah segalanya bagi Mark. Ia tidak bisa kehilangan Renjun sedikit pun. Sosok yang mau bersabar dan mendengarkan semua masalah yang dia hadapi, tidak peduli waktu dan tempat, tidak peduli betapa beratnya masalah tersebut, ia akan memberikan jalan keluarnya. Tempat dimana Mark bisa menjadi Mark yang sebenarnya. Bagian puzzle yang hilang dalam hidupnya.

Mark tahu bahwa Renjun adalah hadiah natal terbaik dalam hidupnya. Ia tidak perlu meminta apapun lagi, karena ia sudah mendapatkan yang ia inginkan.

Karena Renjun, Mark merasa sempurna.

"Renjun, aku punya pertanyaan."

"Hm?"

"Jeno bilang, hadiah natalmu tahun ini sudah dikabulkan. Memang apa yang kau minta?"

Renjun melihat Mark dan tersenyum.

"Kau tahu tidak sih kalau permintaan itu tidak boleh diberitahu ke orang lain," balasnya.

"Tapi kan sudah dikabulkan!"

"Tidak mau, ah. Mark kan mulutnya bocor, nanti malah buka mulut ke anak Dream."

"Kau kira aku ini siapa, hah? Kalau mulutku bocor, aku sudah bilang kalau kita sudah pacaran 4 tahun ke semua anggota NCT. Di satu sisi, itu lebih mudah lho, jadi kita tidak perlu pacaran diam-diam begini."

"Iya, lalu kau bakal bilang ke fans juga dan membuat masalah, ok."

"Jun-ah~~"

"Aku hanya akan bilang kalau ini ada hubungannya dengan Hyung. Sudah."

Mark memanyunkan mulutnya. Ia kembali menutup matanya dan mendengarkan senandung Renjun yang berikutnya.

Harapan Renjun, sebenarnya, tidak berbeda dengan Mark. Ia mengatakan semua hal bodoh di depan anggota lain, tapi setiap natal, ia selalu berharap agar hubungannya dan Mark akan terus manis seperti sekarang.

Bagi Renjun, Mark juga adalah segalanya. Ia ingin menjaga siang dan malamnya. Mark adalah keajaiban dalam hidupnya dan ia adalah sosok yang memberikannya warna hangat. Mark adalah sosok yang memberikan warna cerah dalam hidupnya.

Untuk itu, ia tidak mengharapkan apapun lagi, selain keberadaan Mark dalam hidupnya.

Setelah Renjun menyelesaikan lagunya, Mark pun mengangkat dagunya.

"Chenle minta anak lho," ucap Mark tiba-tiba.

"Maaf, itu tidak terjadi. Aku laki-laki, Hyung juga laki-laki. Aku mau saja adopsi tapi kalau harus mirip sama Mark-hyung, Hyung cloning saja. Aku bersedia merawatnya," balas Renjun.

"Ih, aku kan maunya anak kita. Chenle juga pasti maunya begitu!"

"Hyung tau kan laki-laki tidak bisa hamil. Maaf mengecewakanmu."

Sejenak Mark terdiam. Seperti berpikir. Renjun pun melepas pelukan Mark dan berbalik arah, duduk berhadapan dengan sang kelahiran 1999. Ia merasa bulu mata Mark jauh lebih cantik, padahal tidak sedang menggunakan make up.

"Melihat tingkahnya, Jeno sepertinya tahu soal kita."

"Biarkan saja. Aku percaya dengan Lee Jeno. Aku punya rahasianya juga."

"Sungguh? Apa yang kalian sembunyikan dariku, hah?"

"Makanya Hyung, jangan lulus dari NCT Dream. Kau jadi tidak tahu apa-apa kan!"

Keduanya pun tertawa, dan melihat satu sama lain. Mereka pun tersenyum dan menyatukan dahi.

"Happy anniversary, dear. I love you,"

"I love you too, Hyung,"

Dan mereka menghabiskan malam itu bersama-sama, berbicara lebih banyak daripada malam biasanya, sampai manajer masuk ke dalam ruangan dan menemukan mereka tidur di sofa berpelukan dengan satu sama lain sambil terlihat kedinginan.

✨✨✨

Continue Reading

You'll Also Like

463K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
1.9K 128 30
CERITA INI KHUSUS UNTUK MARKREN SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA...
544 57 11
[BUDAYAKAN FOLLOW AND VOTE YA BUBUB] Ini seperti cerita yang bersambung dari tahun 1884 lalu, melanjutkan kisah kedua anak semesta yang selalu berhar...
55.6K 8.8K 25
Baik, Jaemin atau pun Renjun, keduanya tak pernah salah dalam memiliki rasa. Tidak ada yang tahu cinta akan datang pada siapa? Untuk siapa? Dan akan...