𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞�...

carlygibert

686K 65.3K 7.2K

[ATHANASIUS #3] [Semper Fi #1] Eventhough he is cold like a winter season. He can be warm like a summer seaso... Еще

SNEAK PEEK
bantuin :(
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × 𝐏𝐑𝐎𝐋Ø𝐆𝐔𝐄°
𝐊𝐞𝐢𝐫 𝐋𝐨𝐫𝐜𝐚𝐧 𝐀𝐭𝐡𝐚𝐧𝐚𝐬𝐢𝐮𝐬
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × ØO°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø1°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø2°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø3°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø4°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø5°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø6°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø7°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 ~ 𝐀𝐞𝐬𝐭𝐡𝐞𝐭𝐢𝐜 𝐛𝐨𝐚𝐫𝐝
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø8°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø9°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø1O°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø11°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø12°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø13°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø14°
Special Chapter : Sadelia
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø15°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø16°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø17°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø18°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø19°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø2O°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø21°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø22°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø23°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø24°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø25°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø26°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø27°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø28°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø29°
𝐊𝐞𝐢𝐫'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø3O°
Little Information of AoD
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø31°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø32°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø33°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø35°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø36°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø37°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø38°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø39°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø4O°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø41°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø42°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø43°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø44°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø45°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø46°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø47°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø48°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø49°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø5O°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø51°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø52°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø53°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø54°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø55°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø56°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø57°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø58°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø59°
𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø6O°
𝐓𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫 × Ø61°
𝐓𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫 × Ø62°
𝐓𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫 × Ø63°
𝐓𝐨𝐠𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫 × Ø64°

𝐀𝐥𝐥𝐲'𝐬 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 × Ø34°

9.5K 1K 102
carlygibert

༺◆✤◆༻

♡ I always have been
pay attention to
a single detail you do,
I can't help it,
It was my habit
and habit die hard to change.

༺◆✤◆༻

Author POV

"So, you guys are now girlfriend and boyfriend. Thanks God!" Senyum Athena lalu menyesap cappucino nya.

All terdiam bersamaan menghentikan gerakan tangannya yang tengah menyuap red velvet cheesecake nya.

"I don't know." Ally menaikkan kedua bahunya sambil mengunyah.

Athena menaruh cangkirnya di meja dan melipat kedua tangannya di atas meja.

"Apa maksudnya ga tau, Ally? Kak Keir akhirnya terbuka dengan perasaannya."

Ally mengitari pandangannya ke sekitar cafe tidak terlalu ramai. Pengunjung ada yang mahasiswa, pasangan, dan beberapa siswa atau siswi dari sekolahnya.

"Keir hanya menyatakan perasaannya." Jawab Ally.

Gadis itu lalu menatap Athena dengan berbinar, "haruskah aku nanya sama Keir?"

"I think there is no need to ask big bro." Athena menggelengkan kepalanya. "Maksud gue, perasaan kalian sama-sama mutual. Bukankah artinya kalian sekarang menjalin hubungan lebih?"

"I just want to make sure." Ally menaikkan satu bahunya. "Masih sulit di percaya, Keir akhirnya mengatakan, ia juga memiliki rasa yang sama. My heart full of happiness." Ucapnya dengan seulas senyum manis di bibirnya.

Memang benar. Rasanya tuh seperti jackpot atau seperti khayalan karna percaya atau tidak, ada dimana Ally berharap rasa adonan kue nya menjadi sempurna.

Ally meilustrasikan adonan kue adalah cinta. Kita membutuhkan beberapa bahan dan rasa sampai adonannya lengkap dan sempurna.

Selama ini, Ally hanya tinggal menunggu bahan pemanis dari Keir yaitu perasaan cintanya. Ally sudah membutuhkan bahan lainnya dari Keir seperti kepeduliannya, kelembutannya, keramahannya, bahkan sampai keegoisannya, keposesifannya, dan lainnya.

Perasaan Ally tidak jadi satu arah. Adonan kue nya tidak bantet malah mengembang dan terlihat soft dengan manis nya yang pas.

"Well, kalo gitu. Lo harus menunggu. Kali ini biar kak Keir yang mengambil langkah lagi." Ucap Athena.

"Ally udah terlalu lama nunggu, Athena. Gimana kalo Ally langsung gas aja?!!"

"Ally jadi cewek jangan terlalu agressive. Agressive di perlukan saat someone want to stole your man."

"Kalo Keir lupa mengambil langkah?"

"It is impossible, sweet baby Ally." Athena menunjuk kepalanya, "karena kak Keir itu terlalu jenius. Ia ga semudah itu lupa. Apalagi menyangkut lo."

"Terus kalo Keir cuma php in Ally aja gimana?" Ally mencemberutkan bibirnya. Tidak suka dengan pemikiran itu.

"Ally, gue yakin kak Keir ga sebrengsek itu. Lo harus percaya. Kak Keir serius dengan ucapannya. Kalo pun emang main-main, udah sedari dulu kak Keir nyatain lalu setelahnya hanya di anggap angin lalu."

Ally menunduk menatap kue red velvet oreo cheesecake nya.

"Benar yang lo bilang, Athena. Aku seharusnya ga boleh meragukan Keir. Gara-gara Ally yang ga percayaan sama Keir, bikin cowok itu mengungkapkan perasaan sebenarnya. Mungkin saja, selama ini Keir diam menunggu timing yang pas."

Athena tersenyum, "gitu dong. Mencoba untuk berpikiran positif karna dapat memberikan vibe bagus di diri kita."

Ally tersenyum lebar dan mengangguk.

"Di setiap hubungan, bukan hanya cinta, tapi percaya, kejujuran, penantian, ketulusan bahkan benci dan sakit hati udah termasuk paketnya."

"Thanks for telling me and keep remaind me, Athena."

"Your welcome, ma bestie."

"But, Ally jadi penasaran, Athena ternyata pakar ya soal hubungan asmara." Senyum jail Ally.

Athena menghela nafasnya dan menepuk keningnya, "ini semua karna buku novel romansa picisan milik mommy di perpustakaannya."

Ally tertawa begitu mendengarnya.

"Siapa sangka, Athena baca novel romansa. Gue kira lo anti. Lo sendiri kan yang bilang, novel romanca picisan bukan level lo."

Athena memutar bola matanya, "anti sih tapi emang sifat dasarnya manusia, selalu penasaran, apalagi liat lo dan mommy yang seru sendiri terus senyum-senyum tiap baca novel itu."

"Tuh kan ketularan akhirnya." Kekeh Ally. "Tunggu sampai lo juga merasakan yang namanya jatuh cinta, pasti lebih dari hanya sekedar baca novel romanca picisan."

Athena bergidik ngeri, "ih, ga bisa bayangin gue jadi bodoh kayak lo."

Ally mencemberutkan bibirnya lalu melempar tisu yang udah di remes menjadi bola ke arah Athena, "Athena mah! Ally ga bodoh!!"

Athena tertawa dan langsung menghindar dari lemparan bola tisu nya Ally.

"Iyalah, bodoh. Bodoh karna cinta~~" Ejek Athena.

"Awas aja ya! Nanti gantian lo yang ngalamin, gue ejekin, wlee." Ally menjulurkan lidahnya.

"We'll see."

>*<

Keir, Theo dan Rick tengah duduk-duduk di lantai lapangan basket indoor. Mereka baru saja selesai latihan dan sekarang beristirahat.

"Yo, brothers! Gue cabut duluan ya." Ucap Seth, menyampitkan tas tabung gym nya di pundak kirinya.

Lalu, anak basket lainnya juga ikut berpamitan pulang menyisahkan hanya Keir, Theo dan Rick.

"Hati-hati lo semuanya!!" Teriak Rick pada mereka yang menjawab dengan 'yoi' atau 'kalian juga'

Keir duduk dengan kedua kakinya di tekuk, kedua sikutnya bertumpu diatas lutut kakinya. Ia menatap tangan kanannya yang tertempeli beberapa hansaplas milik Ally.

"Gimana antara lo dan Ally? Udah ga main petak umpet lagi?" Celetuk Theo.

Keir menggelengkannya, "semuanya udah clear waktu di uks."

"Gue yakin masih ada yang terjadi. Hari ini mood lo itu luar biasa bagus. Sangat mencurigakan." Ucap Rick dengan menyipitkan kedua matanya.

"Ga ada yang terjadi." Ucap Keir.

"Uh-huh. Lo bilang ga ada yang terjadi tapi bibir lo malah senyum-senyum gitu." Ujar Theo. Menselonjorkan kedua kakinya, kedua tangannya di letakkan di belakangnya sebagai tumpuan senderannya.

"Ayolah, bro. Ceritain. Gue ga mau ketinggalan hal seru tau ga!!" Ucap Rick.

Keir memutar bola matanya, "kek anak cewek aja."

"Whatever, Olaf." Rick ikut memutar bola matanya. "Atau, lo itu malu cerita ke kita yee~~" Unjuk Rick.

"Ngaku aja deh, malu kan lo." Ujar Theo yang tersenyum jail. 

"Gue malah bingung kenapa gue bisa sahabatan sama kalian." Ucap Keir.

"It is because you can't never resist our charms!!" Seru senang Rick, melakukan tanda piece dengan jari tangan kanannya.

"Stupid." Keir melempar bola basketnya pada Rick.

"Intinya aja deh Kei. Ga usah ceritain panjang-panjang. Gue tau lo itu males ngomong panjang kali lebar." Ucap Theo.

Keir menyisir rambutnya kebelakang lalu menghela nafas, "intinya gue akhirnya bilang jujur soal perasaan gue."

"Holy shit! Beneran?!" Tanya Rick yang mendapat jawaban anggukan dari Keir.

"Akhirnya. It is about a time." Ujar Theo. "Bro, lo ga bisa selamanya menyembunyikannya. Mau dengan alasan melindunginya? Itu bullshit. Karna jika kalian bersama, kalian bisa saling melindungi dengan mudah."

Rick mengangguk, "yoi, man. Percaya sama diri lo, masa lalu ga akan kembali, lo terlalu fokus pada kenangan yang terjadi dulu. Sekarang coba untuk menikmati waktu saat ini."

"Pokoknya Keir lo ga akan berakhir sama seperti Damian. Kalian berbeda dalam mengatasi perasaan kalian. Damian, he is sick bastard." Ucap Theo.

"No matter how closed you were with him. He was no longer your bestfriend. He changed." Ucap Rick lalu menepuk pundak Keir. "Oke, sekarang, mending kita pulang dan beristirahat." Ucap Rick.

Rick dan Theo benar. Keir takut masa lalu terulang. Memori buruk akan datang. Ia akan menjadi sama seperti Damian. Sahabatnya yang lain. Dibandingkan Theo dan Rick, Keir lebih dekat dengan Damian.

Karena sebelum mengenal Theo dan Rick, Keir sudah mengenal Damian lebih dulu. Mereka bertemu di tempat kelas piano. Masuk ke sekolah dasar yang sama. Dan, semenjak itu, mereka tidak terpisahkan, mereka adalah duo troublemaker.

Sebenarnya yang Keir takutkan bukan dari masa lalunya tapi apa yang menjadi penyebabnya.

Penyebab Damian tidak bisa mengontrol dirinya.

Hanya satu kata.

Love

Satu kata itu begitu menyeramkan tapi begitu indah.

Kalian pernah dengarkan, cinta itu buta, cinta merubah segalanya, bahkan merubah seseorang menjadi monster.

Love is powerfull and beautiful yet causing extreme terror for people that ever feel it.

Semenjak Damian merasakan perasaan itu. Semua yang di lakukannya selalu mengatas namakan cinta. Dia akan bersikap egois, kasar, posesif dan over protectif. Semua yang tidak sesuai dengan keinginannya, ia akan menjadi marah. Lalu, setelah itu, ia akan meminta maaf atas perbuatannya, menyesalinya sambil menangis.

Tapi, itu tidak ada artinya, jika ia masih berbuat sesuai dengan keinginannya, sesuai apa yang ia mau sama seperti yang di lakukan pada Calista, seorang gadis yang Damian sangat cintai.

Ia memainkan Calista seperti Marionette, sebuah boneka yang dapat digerakkan dengan menggunakan benang atau tali dari atas.

Hingga tali itu akhirnya putus karna Keir yang memutuskannya, karna ia ingin membantu Calista lari dari Damian, sang manipulator.

Ia tidak ingin Calista terus tersiksa dibawah tekanan Damian.

Namun, hal yang ia lakukan, berakhir tidak baik. Padagal Keir hanya ingin berbuat baik.

Semenjak itu, Keir mejadi harus berhati-hati dengan satu perasaan itu yaitu cinta. Yang makannya membuat dirinya tertutup dan menjauh dari Ally. Lebih baik menyimpan untuk dirinya sendiri.

Keir takut suatu saat bisa saja ia seperti Damian yang terlena akan perasaannya.

Ia tidak ingin memanfaatkan Ally, mengatas namakan cinta, membuat pandangan cinta yang sebenarnya adalah kasih sayang berubah menjadi penjara.

Keir masih teringat dengan ucapan Damian:

'You and me are the same, bro. Love makes us the same. Love makes you superior and I know you will like it because you soon will be just like me.'

Keir dan Damian seperti orang yang sama, cara pandang mereka sama, berpikir mereka, minat dan keahlian, bahkan sifat, mungkin itu sebabnya mereka terlihat lebih seperti saudara ketimbang sahabat. Mereka layaknya soulmate. Saling mengerti satu sama lain.

Sesampainya Keir di rumahnya, dengan perasaan kalut, Keir masuk ke dalam. Ia di kejutkan oleh Evan yang tengah bermain dengan salem, kucing Ally.

"Kenapa salem ada disini?" Tanya Keir dengan kerutan di alisnya.

"Oh! Kak Keir udah pulang!!" Seru Evan. Ia menggendong salem ke pelukannya, "mulai sekarang salem sama kak Ally tinggal disini sampai mama dan papanya kak Ally pulang."

Keir beroh-ria sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Ia pun membiarkan Evan dan salem kembali bermain di ruang keluarga dan berjalan menaiki tangga.

Sesaat pintu kamarnya terbuka, Keir mendapati Ally yang tengah tertidur di atas kasurnya.

Keir pun masuk dan tidak lupa menutup pintu di belakangnya. Ia berjalan mendekat dan berdiri di sisi kasurnya.

Keir melihat wajah tenang Ally yang tertidur. Bahkan saat tertidur pun, gadis itu masih terlihat menggemaskan.

Keir mendudukkan dirinya di pinggir kasur. Jari tangan kirinya menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Ally lalu mengelus pelan kepalanya.

Apakah ia menyesal telah menyatakan perasaannya?

Antara 50:50

Keir menyesal tapi juga tidak. Kini, Ally tau perasaannya dan itu bagus, ternyata sangat melegakan. Tidak ada rasa berat di hatinya. Keir tidak perlu menutupinya lagi.

Selama beberapa hari, Ally tidak ada di dekatnya, gadis itu sibuk bersembunyi dan menghindarinya, Keir kira itu bagus, karna terlalu dekat dengannya berbahaya.

Tapi di satu sisi, ia takut, lama-kelamaan Ally akan pergi. Ia tidak ingin Ally pergi meninggalkannya dan selama beberapa hari itu, ada yang kurang di dirinya.

"Kei..." Panggil Ally yang perlahan membuka kedua matanya.

Keir tersenyum, "hey, baby."

"Kamu udah dari tadi pulangnya?" Tanya Ally lalu menguap dan mengucek satu matanya.

"Baru aja."

Ally bangun dan berganti posisi menjadi duduk. Gadis itu tersenyum lebar melihat wajah tampan rupawan Keir.

"Tadinya aku mau nunggu kamu pulang di terus taunya ketiduran deh." Cengir Ally.

"Kenapa ga tunggu di kamar Athena aja?"

"Ally lebih nyaman di kamar Keir. Waktu pulang sekolah, setelah dari cafe, Athena pergi ke tempat Foster book, toko buku yang membuka lowongan kerja terus Ally ditinggal sendiri deh."

Keir menganggukkan kepalanya, "oh... gitu ya."

"Terus, Kei!! Ally mutusin buat nginep di sini loh! Biar bisa terus deket Keir!!" Seru senang Ally. "Keir senang ga ada Ally disini?"

Keir memberi kecupan di pipi Ally, "I really like it, baby." Ucapnya yang tersenyum.

Ally is too precious for him.

He didn't want to let her go but he was afraid of himself what if he turned out to be like Damian.

He even promised himself to treat her like a diamond.

She is everything, he needs.

She is his first love and he doesn't want his first love to be hurt by him.

Tangan kiri Keir menangkup sisi wajah Ally, mendekatkan wajahnya ke wajah Ally dan mencium bibir gadis yang sangat dicintainya.

Begitu terlepas, ibu jari tangan Keir mengusap pelan pipi Ally.

"Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu, Ally. I promise to you that because I love you, so much baby."

You all I want to be with me.

C u next chap ♡

This is me now👇

I'm not quite feeling well right now 🤒

Please everyone, stay healthy, wash your hands, eat healthy food, don't overthinking, drink lots of water, if you want to go out wear a mask.

Xoxoxo

Продолжить чтение

Вам также понравится

Paradise (Segera Terbit) piiiiiiuu

Подростковая литература

2.3M 127K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
ALZELVIN Diazepam

Подростковая литература

3.7M 224K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
Rayanza [SEGERA TERBIT] raraoctavia

Подростковая литература

804K 70.3K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...
Precious like a diamond (̴O̴N̴ ̴G̴O̴I̴N̴G̴)̴ Dasa

Подростковая литература

481K 25.2K 35
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...