( susunan Dongheon, Minchan, Gyehyeon, Kangmin, Yongseung, Yeonho, Hoyoung )

Semuanya tidur berpelukan erat antara satu sama lain hanya untuk menjaga sang adik bongsu.

>>3:00 am<<

Gyehyeon terjaga dari tidurnya dan ia merasakan sebelahnya kosong.

'Mana Kangmin?' tanya Gyehyeon dalam hati setelah menyedari Kangmin tiada di sebelahnya.

Gyehyeon bangun dan berjalan mencari keberadaan Kangmin. Gyehyeon terhenti di depan pintu biliknya dan mendengarkan ada suara tangisan.

Gyehyeon masuk ke dalam biliknya dan dapat ia lihat jelas Kangmin menangis dengan menutup wajahnya di antara dua lututnya.

"kangmin?" tanya Gyehyeon ragu-ragu untuk memastikan itu benar Kangmin ataupun bukan.

Kangmin mengangkat kepalanya dan terus memeluk Gyehyeon dengan tangisan yang semakin kuat.

"Kangmin hiks tak.. Takot" Kangmin melepaskan tangisannya di bahu Gyehyeon.

Yup. Hujan belum berhenti, guruh tetap berbunyi.

"Kenapa tak kejutkan hyung?"

"Tak nak ganggu hyung"

"Dah.. Tidur lagi jom.. Abaikan.. "

DURRR !!

"HYUNG !!"

"Kangmin, hyung ada sini jangan takut" pujuk Gyehyeon meskipun ia terasa cemas.

Bunyi guruh yang tiada hentinya terus membuatkan air hujan kecil menjadi deras di wajah Kangmin.

"Temankan Kangmin, hyung"

"Yea hyung temankan Kangmin. Kita tidur lagi jom" pujuk Gyehyeon berharap si kecil patuh akan arahannya.

Kangmin mengangguk kecil dan berjalan ke ruang tamu dengan keadaan masih memeluk Gyehyeon takut.

Gyehyeon menyelimutkan Kangmin dan jadikan tangan kirinya sebagai bantal buat Kangmin. Kangmin memeluk Gyehyeon erat seolah tak nak kehilangannya.

>>•••<<

Semuanya telah bangun dan siap mandi. Hoyoung dan Minchan pula sudah siap dengan sarapan yang dibuat oleh mereka berdua.

Pagi ini adalah hujung minggu dan mereka ingin meluangkan masa bersama.

"Kangmin.. Kenapa Kangmin takut guruh? " tanya Yeonho yang tiada guruh, petir langsung teruskan ke hujan.

Kangmin hanya diam. Takut untuk menjawabnya.

"Kalau Minie tak nak cerita tak apa, hyung semua tak paksa" ujar pelan Dongheon dengan membelai sayang kepala Kangmin.

"Hujan dan guruh yang penyebab mama dan papa meninggal.. " Kangmin mengigit bibirnya untuk menahan sedih.

Yang lain memberhentikan aktiviti makan dan hanya diam menunggu sambungan daripada Kangmin.

"Masa Kangmin kecil, kami nak balik kampung dalam keadaan hujan lebat. Tiba ii bunyi guruh dan papa terkejut sehinggakan papa tak nampak jalan sebab hujan terlalu lebat dan menyebabkan kereta kami berlanggar dengar kereta dari arah berlawanan. Cuma Kangmin je yang selamat, mama dan papa tak dapat di selamat kan. Dahi mama terhantuk kuat kena dashboard, kaca kereta depan pecah dan masuk ke dalam mata, dahi dan segala yang berada di muka mama dan papa. Kangmin cuma terhantuk pada kerusi mama. Kangmin benci hujan dan guruh. Mereka yang penyebab Kangmin kehilangan orang yang Kangmin sayang.. Kang.. Kangmin.. "

Memory || •VeriVery• Where stories live. Discover now