Taeyong muntah-muntah. Tubuhnya lemas semenjak pagi tadi. Kini ia ditemani oleh ibu nya, ibu nya memijat pelan pundak Taeyong.
"Badanmu panas, mom ambilkan obat ya?"
Taeyong hanya mengangguk lemah, kepalanya pening. Bumi yang dipijaknya serasa berputar.
"Istirahat dulu, mom sudah menyuruh dad untuk menghubungi sekolah."
Tadinya Taeyong memaksa ingin pergi sekolah, namun tidak jadi, kepalanya semakin terasa sakit saat dia berdiri.
"Habiskan buburnya dan jangan lupa minum obat, mom harus pergi sebentar. Jaga dirimu, sayang. Kalau ada sesuatu kau bisa hubungi mom, okay?"
Taeyong mengangguk lemah. Dia hanya memakan tiga suap bubur lalu meminum obatnya. Jam menunjukkan pukul setengah sembilan pagi, dia jadi teringat dengan Jaehyun.
Tangan kecilnya meraih ponsel di atas nakas dan terkejut ketika melihat banyak sekali panggilan tak terjawab dari Jaehyun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Taeyong tersenyum kecil. Dia merasa senang mendapatkan spam pesan dari Jaehyun. Namun kepalanya sangat sakit, sekedar membalas saja dia tidak bisa.
Taeyong dengan asal memencet tombol telepon dan dibalas dengan cepat oleh Jaehyun.
"Selamat pagi, Taeyong."
"U-uncle.. aku sakit.."
Jaehyun terdiam di seberang sana, dia terlihat sangat khawatir dengan keadaan Taeyong sekarang.
"Aku kesana."
"Kau harus bekerja!"
"Aku bekerja pukul sepuluh. Masih ada waktu."
"Eum.. baiklah."
Panggilan terputus, Taeyong memutuskan untuk memejamkan matanya sembari menunggu Jaehyun datang
---
"Taeyong?" sedari tadi Jaehyun mengetuk pintu rumah Taeyong namun tak ada satupun orang yang keluar.
Jaehyun mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Taeyong.
"Aku sudah di depan."
"Masuk saja, uncle. Mom dan dad tidak ada di rumah."
Jaehyun mengangguk dan memutuskan panggilan. Dia masuk ke dalam rumah Taeyong dan berjalan menuju ke kamarnya.
Tok tok tok
"Masuk, uncle."
Jaehyun mendekat ke ranjang Taeyong, disana, lelaki mungil itu terbaring lemah dengan mata yang memerah.
"Hey.. kenapa bisa sakit?" Jaehyun bertanya, dia duduk di tepi ranjang dan mengelus puncak kepala Taeyong.
Taeyong hanya menggeleng menanggapi, untuk berbicara saja dia tak sanggup. Kedua lengan Taeyong terangkat, lelaki mungil itu memeluk Jaehyun dengan erat; menenggelamkan wajahnya pada leher Jaehyun.
"Jangan tinggalkan aku, uncle."
---
hellooo~ kangen ngga? ><
ayoo vomment yaaa, biar semangat lanjutnya <33
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.