[To : Pria kolot jas hitam!]

--pict--

Aku sedang makan siang. Oppa! jangan lupa makan siangnya. Semangat bekerja :-*

JANGAN LUPA MENJEMPUTKU PULANG SEKOLAH hehehe, hwaiting!!

[Send]

Setelahnya Alisa masukan kembali ponsel tadi kedalam kantong. Ditatapnya dua sabahat yang entah sejak kapan sedang memperhatikan. Alisa menggaruk belakang kepalanya karna salah tingkah. Kemudian dia tersenyum kikuk.

Sebelumnya Alisa menghela napas. Lalu berucap, "Selamat makan." masih kikuk karna tatapan kedua sahabatnya tentu saja seperti biasa. Curiga.

Dan saat ingin mengiris sosis yang beda diatas foodtray, salah satu sahabat Alisa pun bersuara. "Sejak kapan kau mulai mengabari seseorang sampai mengirimkan fotomu dan makanan yang akan kau makan?" Itu suara Aera. Si gadis bar-bar yang selalu mengomentari apapun yang ia lihat tidak wajar dimatanya.

Dan sepertinya, dengan Alisa mengirimi pesan singkat kepada Taehyung dan Jimin adalah hal yang tidak wajar untuk Aera.

Melihat ekspresi Aera yang belum berubah, Alisa kembali tersenyum. Dia mengusap-usap lengan Aera harap-harap cemas. "Hehehe... aku sedang senang menggodanya." ungkap Alisa jujur. Dia memang sedang senang dan menikmati keprustasian Taehyung dan Jimin dengan parlelentenya.

Terlihat Aera menaikkan sebelah alis. Oke, dia sedang menelisik. Ini yang Alisa paling tidak suka. "Pria tua itu?" kemudian Aera mengambil ponsel Alisa dan membolak-balikkannya. "Apa karna dia membelikanmu ponsel baru kau jadi seperti ini?"

Alisa hanya menelan ludah meski susah payah. Gadis yang berada disampingnya ini memang terbilang manusia tersulit untuk dihindari selain pasrah diri dan yah—jika Aera tidak suka maka gadis itu tidak akan berhenti mengomeli.

"Bukan Ae"

"Alisa, apa dia sedang menjampi-jampi mu?"

Mendengar itu Alisa langsung memukul bahu Aera sembarangan. "Dasar bodoh!" jejalnya.

"Akhhh—Waeeee? " (Kenapa?) sambil memegangi bahunya yang terada pedih karna di pukul Alisa barusan.

"Sudahlah, lanjutkan makan mu." Alisa mengambil kembali ponselnya yang berada di tangan Aera. Memasukkannya kedalam saku dan meneruskan memotong sosis yang berada di atas foodtray.

Sedangkan Aera masih menatap temannya ini mengunyah dengan perasaan tidak bersalah. "Berhenti menatapku seperti itu Go Hye Ra!Makan makananmu sekarang atau—" Alisa mengangkat pisaunya ke atas lalu memberikan gerakan kecil seperti menyayat leher. "Makan! Jangan banyak bertanya lagi." bentak Alisa mencairkan suasana.

Aera yang baru saja ditagasi pun memutari kedua bola mata. Oke, introgasi cukup sampai disini. "Baiklah, nyonya." ejeknya. Dan hal itu cukup menarik kedua sudut bibir Lyra. Si gadis lugu dan tidak banyak bicara itu ketika memperhatikan dua temannya.

Ketiganya pun melanjutkan makan siang mereka dengan tenang. Hingga beberapa menit berlalu, suara notif dari ponsel Alisa menarik perhatian Aera dan Lyra bersamaan. Alisa tersendak mendadak ketika melihat kedua temannya antusias. Bahkan kedua mata Aera membulat ingin tahu.

DESTINY IN MY LIFE  ||  [PJM]✓Место, где живут истории. Откройте их для себя