Pertama Kali Ngebentak Dosen...

Start from the beginning
                                    

"Aku cuma bisa bantu sobek fotonya aja. Kalau sampe Gun tahu dari orang lain, kamu siap siap ya Off." New tak ubahnya Alice, tidak ingin terkena tatapan membunuh Gun.

"Hmmm, aku tahu. Thank you."
####

Gun yang sama sekali belum mendengar kabar apapun berjalan dengan santai menuju kelas pertamanya di semester ini.

Gun mahasiswa yang tidak banyak bicara dan tidak memiliki banyak teman meskipun sangat pandai. Hidupnya biasa biasa saja walau sesekali mendengar selentingan tentang nilai nilai bagusnya yang dicurigai berasal dari sogokan bapak rektor kepada para pengajar.

Gun selalu tampak tidak pernah peduli, meski sejujurnya dia ingin sekali menampar setiap mulut yang memandang rendah kemampuannya.

Seperti saat ini misalnya, saat pengajar kelas mata kuliah psikologi umum memberikan kuis secara mendadak dan Gun berhasil mendapatkan nilai sempurna, para mahasiswa di belakangnya berbisik bisik mengarang cerita soal Gun yang sudah lebih dulu mendapatkan bocoran soal soal ujian.

Kadang kala --karena Gun jarang sekali memperbolehkan Alice untuk terlalu dekat dengannya-- wanita cantik itu akan segera menarik Gun keluar dari kelas lalu membawanya pergi untuk menenangkan pikiran. Namun karena kali ini mereka tidak mengambil kelas yang sama, Gun hanya bisa menutup mata sambil mengepalkan tangan berusaha menjaga emosinya, dan seperti biasa, lantai empat di belakang kamar mandi menjadi tempat tujuan Gun sekarang.

"Gun, makan siang?" Alice menghubungi Gun saat dia sedang meniti anak tangga.

"Aku lagi jalan ke lantai empat Al, kamu jangan kesini..." Seperti sudah bisa membaca pikiran Alice, Gun menolaknya terlebih dulu.

"Gun...kenapa sih." Rengeknya.

"Udah kamu sama geng cewek cewekmu aja. Atau sama New tuh." Sarannya tidak membuat Alice merasa lebih baik.

"Bisa ngga sih semester baru kamu juga jadi Gun yang baru. Atau kamu gabung sama aku aja gimana?" Alice belum menyerah.

"Aku nggak nyaman Al, kamu ngga inget Ing ngga suka sama aku." Alice terdiam.

"Aku bisa kog keluar dari geng mereka"

"Kamu tahu bukan itu yang aku mau kan. Lagian Ing itu baik, masalahnya cuma dia ngga suka aku."

"Tapi aku udah pernah bela kamu di depan dia kok..
Kayaknya dia udah ngga mikir yang aneh aneh lagi tentang kamu."

"Tetep aja aku ngga nyaman. Udah dulu ya Al, aku mau makan dulu. Bye..."

"Bye Gun..."
####

"Gun ada di tempat biasa Off." Off tersenyum saat menerima pesan suara dari Alice.

"Tay..."

"Iya sana pergi, bentar lagi aku juga mau ke perpustakaan nemenin New."

"What?" Off benar benar iri mengingat Tay dan New yang sempat bermasalah pun sudah berbaikan.

"Jangan iri gitu. Ini New mau ngajarin cara pinjem buku di perputakaan. Kapan lagi Off."

"Oke oke, aku pergi dulu ya Tay." Off lalu mengambil tasnya dan berlari menuju ke lantai empat.

Off tidak lupa dengan janjinya pada Gun. Dia tidak akan mengganggunya. Benar benar tidak. Begitu sampai di lantai empat dan menemukan siluet Gun, Off berhenti melangkah. Dia memutuskan untuk duduk di salah satu sisi dinding dan mulai menyantap makan siangnya.

Begini sudah cukup. Bisa melihat bayangan Gun saja sudah membuat Off bahagia.

"Aku nggak akan ganggu kamu. Tapi biarin aku temenin kamu dari sini ya." Off terkekeh bodoh berbicara di dalam kepalanya.
####

My Every "First" With YouWhere stories live. Discover now