Tapi... Bam tidak tahu apa yg terjadi padanya.

Khun satu satunya yg tidak mengerti.

"Dia kenapa?" Tanya khun.

(Y/n) menutupi wajahnya.
Khun bisa melihat asap imagener di kepala (Y/n).

Tidak ada pilihan lain.
Khun mendekati (Y/n).
Menggeser tubuh gadis itu dan membuka selimut bam.

Oh....

Khun menutup selimut itu kembali.
Dia menarik (Y/n) keluar dari kamar dan menatap (Y/n) serius.

"Dia sudah besar.... Melebihi apa yg ku kira...." Gumam (Y/n) dengan ekspresi datar dan rona merah di pipinya.

Khun tersenyum maklum. Dia lalu menepuk kepala (Y/n).

"Yah... Aku tau kau terkejut. Tp itu wajar (Y/n). Bam kan laki laki"

"Harusnya aku tidak datang..."

"..... Merasa tidak polos lagi, hmm?"

"Aku sudah tidak polos dari dulu. Tp ini begitu memalukan"

"Walaupun kau kakaknya?"

(Y/n) mengangguk lemah.
Wajah yg tadi datar pun kini terlihat menggemaskan karena (Y/n) menggembungkan pipinya kesal.

Oh! Katakanlah khun tidak Bermimpi. Ini terlalu berlebihan untuk jantungnya...

Khun menghela panjang. Mencoba untuk menetralkan detak jamtungnya kembali.
(Y/n) memang orang yg berbahaya baginya.

Tidak ingin membiarkan bam menderita lebih lama, khun pun memulai serius lebih dulu.

"(Y/n) ini diluar wewenangku. Ini  urusanmu dan bam. Kau kakaknya. Kau harus menjelaskan hal ini padanya"

(Y/n) melongo. Semudah itukah dia berbicara?!!

"Sembarangan!! Ini harusnya urusanmu! Kau kan laki laki. Kau yg lebih paham tentang ini!" Tolak (Y/n) mentah mentah.

"Mana bisa. Kalau ada kakaknya disini kenapa harus aku? Dia perlu tau hal ini sekarang."

"Mana aku.... B-bisa... ITU MEMALUKAN!!!"

Khun tidak ada pilihan lain selain memaksa (Y/n).
Dia mencengkram kedua bahu (Y/n). Membuka pintu kamar, dan mendorong (Y/n) masuk kedalam sebelum menguncinya dari luar.

(Y/n) menatap pintu tidak percaya.

"Aguero... Betapa jahatnya kau..."

(Y/n) menunduk. Dia pasrah.
Lagipula, dia tidak mau bam terus menderita seperti ini.

(Y/n) kembali mendudukkan diri di sisi kasur bam.
Dia memunculkan light housenya dan mulai mengetik sesuatu disana.

"Bam. Apa kau bisa duduk?" (Y/n) menatap ke arah gulungan selimut dibelakangnya.

Bam mengangguk. Dia menyibak sedikit selimut dan mendudukkan diri di belakang kakaknya. Memeluk tubuh kecil kakaknya dengan lemas.

Alis (Y/n) berkedut. Ini begitu mengerikan!

"Dengar baik baik bam. Aku akan menjelaskannya padamu, lalu aku akan menunjukkan contohnya padamu." Ucap (Y/n).

Bam mengangguk lemah.

"Haah.... Kau itu sepertinya habis mengalami.... M-m-mi... Mimpi........basah...." (Y/n) menunduk. Dia tidak kuat!

"Apa itu...."

"Itu adalah fase dimana kau mengalami apa yg namanya pubertas. Di saat itu, kau akan mengalami mimpi dan secara tidak sadar, kau akan mengeluarkan sperma di saat tidur..... Dan itu wajar. Kau tidak perlu khawatir." Jelas (Y/n) penuh tekanan pada dirinya.

Bam mengangguk.
Dia paham. Tp ada satu hal yg dia bingung.

"Kenapa yg dibawahku begini?"

Oh demi sempak isu! Ini pertanyaan ter vulgar yg pernah (Y/n) dengar dalam hidupnya.

"I-itu... Karena mungkin kau belum selesai..."

"Lalu aku harus bagaimana?"

"....... Selesaikan. Ke toilet sana!"

(Y/n) berdiri. Menarik bam dan mendorong adiknya itu ke dalam toilet bersama light house miliknya.

Pintu dititup.

Bam mendapati pesan yg dikirim kakaknya melalui pocket.

'tonton dan pelajari!'

Bam kembali mengilangkan pocketnya dan mulai menonton apa yg diberikan (Y/n).


.
.
.
.
.
.
.



Meanwhile, (Y/n) setelah itu juga berlari ke arah pintu. Kuncinya sudah dibuka.

Dengan itu, (Y/n) segera keluar. Berlari ke ruang tengah yg sudah ada khun, hockney, cecil dan rak.

(Y/n) melompat. Menerjang dan memeluk khun yg berada disofa.

"Aah!!!!!!" Teriak (Y/n) frustasi.

Khun mencoba untuk menahan tawanya. Dia merasa bersalah. Tp jiwa isengnya selalu menghasutnya.

"Ini memalukan!!!!"

"Maaf maaf~"

(Y/n) menangis. Dia terlalu malu sampai sampai menangis dengan lumayan kencang. Menyalahkan khun atas semua yg terjadi.

Hockney dengan cepat menggambar moment itu.

Sedangkan rak dan cecil menganga.

"Ini musim kawin ya?" Tanya rak.

Cecil tertawa terbahak bahak. Dia yg duduk di kursi pun terjatuh.
Tp bukannya mengaduh, cecil masih saja tertawa.

"Wuaahahahahahha!!!! Kawin?! Huahahahahahahaha!!!!"
(Tawanya ala buto ijo ya guys~)


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Bonus.

Bam keluar dari kamar mandi setelah hal tadi dan mandi.
Dia sudah mengganti baju.

Pikirannya kalut. Hal tadi begitu melelahkan.
Dia juga sangat malu atas dirinya sendiri.

Mendudukkan diri di sisi kasur, bam langsung tertidur karena tertalu banyak pikiran.

Setidaknya, pengetahuan bam bertambah juga.














To be continue...

Astaga!!!
Tolong lupakan aja chapter satu ini!!!

Our Fate Is Always One {Tower Of God}Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin