2

280 39 1
                                    

Hari libur biasanya remaja seusia Jeno mengisinya dengan bermalas-malasan. Tapi, tidak bagi Jeno. Pagi-pagi sekali ia harus bangun demi mengantar sang Ibu yang akan pergi bekerja. Lembur menjadi alasan kenapa Ibu Jeno alias Dara harus pergi ke kantor.
Jeno sudah tahu sejak semalam, pasti Dara akan meminta Jeno mengantarnya. Rencana awal, Jeno akan melempar tugasnya kepada Haechan, namun Haechan yang memang tinggal di rumah Jeno, pulang karena Ia merasa rindu kepada Ayah dan Ibunya.

Selesai dengan tugas mengantar sang Ibu, Jeno kembali pulang ke rumah. Ia berniat kembali melanjutkan sesi rebahannya yang tertunda karena harus mengantar sang Ibu.

Tiba di halaman rumahnya perhatian Jeno teralihkan oleh sekelompok orang yang tengah bertugas. Jeno melihat sekelompok orang itu tengah memasukan benda-benda mulai dari yang kecil hingga yang terbesar ke dalam rumah yang letaknya berada di depan rumah Jeno.

" sepertinya ada tetangga baru .." guman Jeno. Jeno membiarkan, kemudian ia kembali melangkah guna memasuki rumah yang hari ini hanya diisi olehnya.

" yang ini jangan lupa di masukin ke dalam juga ya pak .." suara seorang wanita terdengar di telinga Jeno, ia pun menghentikan langkahnya kemudian menoleh dan menatap ke arah rumah yang kini memilik penghuni.

Seketika dahi Jeno berkerut, Suara itu tidak asing di telinganya. Hingga ia pun menatap penuh tanya.

Jeno yang penasaran masih menatap ke arah wanita yang posisi berdirinya membelakangi dirinya.

Jeno kembali mengerutkan dahinya. melihat dari postur tubuh si wanita, Jeno merasa mengenali sosok itu.

Cukup lama Jeno memperhatikan, namun si wanita tak kunjung memutar tubuhnya. Jeno menghela napas dan membuang jauh rasa penasarannya. Ia pun memutar tubuhnya kemudian melangkahkan kaki guna masuk ke dalam rumahnya.

Tiba-tiba jeno menghentikan langkahnya ketika ia merasakan sesuatu yang begetar di saku celananya, Bergegas ia mengeluarkan ponselnya.

Jeno menggeram kesal ketika ia melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Bergegas ia menerima panggilan telepone tersebut.

" apaan ... ganggu aja .." kata Jeno, sebuah tawa terdengar di seberang sana.

" nanti sore jemput gue ya .."

" ogah .." sahut Jeno dan kemudian mengakhiri sambungan teleponenya secara sepihak, tak perduli dengan Haechan yang meminta Jeno untuk menjemputnya nanti.

Setelah berbicara dengan Haechan melalui telepone, Jeno kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda. Dan kini Jeno sudah masuk ke dalam rumahnya, Jeno tak sadar jika saat ia berbicara ada seseorang yang tengah memperhatikannya. Siapa lagi jika bukan tetangga baru Jeno.
Ketika ia tengah serius memperhatikan para pekerja, tiba-tiba ia teralihkan oleh suara Jeno.
Ia memutar tubuhnya dan memperhatikan Jeno yang tengah berbicara melalui telepone, hingga Jeno masuk ke dalam rumah pun ia tetap memperhatikan Jeno.

" kaya kenal .." katanya, berguman kepada dirinya sendiri.









...

Dari pagi hingga sore datang, Jeno hanya menghabiskan waktu liburannya dengan berdiam diri di dalam rumah, rasa malas membuatnya tak ingin pergi kemanapun.

Jeno yang tengah asik melihat drama di televisi menggeram kesal ketika ia mendengar suara bel yang berbunyi.

Kalau saja Ibu dan sepupuhnya itu sudah pulang, pasti Jeno akan memerintah mereka berdua.

durhaka sekali jeno ..

Mau tidak mau akhirnya Jeno beranjak dari duduknya dan melangkah menuju pintu, ia berniat membuka pintu.

Cekleek ..

Suara pintu yang dibuka oleh jeno.

" cari sia ..." tiba-tiba jeno menghentikan ucapannya ketika melihat sosok wanita cantik yang berdiri dibalik pintu rumahnya.

" kamu .." kata si wanita menatap Jeno dengan tatapan tidak terduga.

" i bu Jisoo .." kata Jeno, dengan nada suara yang sedikit terbata.

Ya, wanita yang datang mengetuk pintu rumah Jeno adalah Jisoo, Guru baru yang mengajar di sekolahnya

" ini rumah kamu ...?" Tanya Jisoo, Jeno mengangguk pelan. Kemudian matanya terbuka lebar ketika ia ingat akan satu hal.

" jangan bilang Ibu penghuni baru rumah itu .." kata Jeno, ia ingat ketika ia merasa mengenal dengan sosok wanita yang ia lihat di pagi hari.

" iya .. saya sekarang penghuni baru rumah itu .." sahut Jisoo.

Jeno membuka mulutnya tak percaya.

Melihat bagaimana reaksi Jeno membuat Jisoo memutar bola matanya malas. Kemudian ia ingat akan tujuan awalnya kenapa ia mengetuk rumah tetangganya ini.

" saya kesini cuma mau ngasih ini .. sebagai warga baru saya harus menyapa para tetangga .." kata Jisoo memberikan sebuah kotak yang Jeno tahu jika itu sebuah kue.

" oh iya,Bu .. makasih .." kata Jeno, meski sedikit merasa malu menerima kue pemberian tetangga barunya ini.

" kalau begitu saya permisi dulu .." kata Jisoo, lagi-lagi Jeno mengangguk dan kemudian Jisoo memutar tubuhnya melangkah pergi meninggalkan Jeno yang masih berdiri diambang pintu menatap kepergian Jisoo.

" pantes gue kaya kenal sama tuh cewek ... ternyata Bu Jisoo .." kata Jeno.

Setelah Jisoo tak terlihat, Jeno kini menatap kotak kecil pemberian Jisoo. Tak berniat membuka, Jeno akhirnya memilih masuk ke dalam rumah.








..

Waktu terasa cepat, tak terasa malam kini sudah tiba. Dara sudah pulang dari kantor dan Haechan pun sudah kembali dari rumah orang tuanya.

Ayah Jeno yang bertugas di luar kota membuat ia harus tinggal berdua bersama Ibunya. Beruntung ada Haechan jadi Jeno tidak pernah merasa kesepian. Seperti saat ini Jeno dan Haechan tengah berada didalam kamar Jeno keduanya larut dalam game yang tak pernah lupa mereka mainkan.

" Chan .."

" hhmm .."

" Lu tau kaga ..?"

" kaga .." sahut Haechan, Jeno mendengus, sedangkan Haechan kini tersenyum bodoh.

" Lu tau kan Guru baru kita ..?" Kata Jeno.

" Buu Jisoo ..." kata Haechan, Jeno mengangguk

" kenapa emangnya ..?" Tanya h
haechan.

" Dia jadi tetangga kita, tadi pagi baru pindah ke rumah depan .." kata Jeno.

Haechan terkejut.

" serius lu ..?" Tanya Haechan, Jeno kembali mengangguk.

Tiba-tiba Haechan melepas benda yang sedari ia genggam, Jeno mengerutkan dahinya.

Haechan bangkit dan kemudian melangkah menuju balkon kamar Jeno, Jeno semakin penasaran ia pun mengikuti Haechan.

Tiba di luar balkon, Jeno melihat Haechan yang berdiri di balkon dengan padangan yang tertuju kearah rumah Jisoo. Jeno pun mengikuti arah pandang Haechan, tak sengaja ia melihat Jisoo yang ternyata tengah berada di luar rumahnya.

" gue kira lu lagi ngekhayal karena inget sama Bu Jisoo  .. ternyata beneran ..  " celetuk Haechan, Jeno menatap tajam Haechan, ternyata Haechan menganggap Jeno mengkhayal.

Tak menanggapi ucapan Haechan, Jeno kembali menatap kearah rumah Jisoo. Ternyata Jisoo sudah tidak berada di luar .. pasti Jisoo sudah memasuki rumahnya .. pikir Jeno.










...

Bersambung ..


Kok ga jelas ya ..




See you

EODIPUS COMPLEX ! jeno x jisooWhere stories live. Discover now