free [renvy / vyren]

kata orang-orang

—"kata orang-orang, juna tuh cuek, nggak perhatian, galak, datar doang anaknya. padahal ya nggak, mereka cuma nggak kenal juna aja."

🎈

siang ini harvey lagi jalan ke kantin fakultas sama teman kelasnya–changbin. nggak begitu dekat, ya cuma sekedar kenal aja.

"pacar lo aren anak dkv itu kan? temennya haechan pacarnya mark?" tanya changbin saat mereka mulai duduk di meja kantin, sudah dengan makanan di tangan masing-masing.

"yes. gula," kekeh harvey.

"bucin najis," cibir changbin.

"perasaan lo juga bucinnya felix," balas harvey. changbin cuma senyum kecil, ingat pacarnya itu. "jijik," cibir harvey.

"perasaan anaknya flat gitu, bisa-bisanya lo bucinin?" tanya changbin.

"iya flat dadanya, masih laki kan dia belum transgender," jawab harvey.

"heh! nggak gitu astaga," kata changbin sambil mijit pelan dahinya.

harvey ketawa kecil lihat temannya itu, "dia datar, dingin sama lo-lo pada. sama gue sih nggak."

"ih, pilih-pilih," kata changbin.

"lah anjing. klo kagak pilih-pilih ya masa lo tiba-tiba digondelin sama tu anak," kata harvey.

"iya juga sih," balas changbin. "tapi kesannya dia tuh kayak bodo amat lo mau nemplok kemana-mana, nggak takut lo selingkuh gitu?" tanya changbin lagi.

"emang gitu. katanya dia nggak mau kalau gue bertahan karena dia nahan gue," balas harvey sambil senyum kecil. renjun itu beda, itu yang bikin harvey masih bertahan sama cowok manis itu sampai sekarang. harvey pengin tau renjun lebih dalam lagi, rasanya dua tahun ini belum cukup untuk tau renjun. he is so attractive for harvey.

🎈

setelah makan siang tadi harvey langsung pergi ke kelas selanjutnya. dia ngambil tempat duduk di belakang teman ceweknya.

"hai, harvey," sapa yuqi–teman harvey.

"hai," sapa harvey balik.

"ganteng banget sih, ayo sama gue aja. nggak bosen apa pacaran sama orang modelan kek aren gitu," kata yuqi.

"dih, ya kagak lah. dia lebih gemesin daripada lo," balas harvey.