" Maaf bi, mereka kedua orang tua ku. Aku pun juga kaget dengan kedatangan mereka. Perkenalkan, ayah, ibu, ini bibi Anan." Ujar denri mengenalkan mereka.
" Salam kenal jeng." Sapa ibu Denri dan disambut ramah oleh bibi.
" Ada apa ya, kok jeng dan suami jeng datang kegubuk saya ini?" Tanya bibi mengawali perbincangan.
" Ini jeng, maksud kedatangan kami kemari, kami ingin melihat calon menantu kami sekaligus ingin meminangnya untuk putra kami. Denri." Beritahu ibu Denri cukup tenang. Tapi berbeda dengan wajah bibi, mendengar pernyataan ibu Denri membuat bibi menatap iba sekaligus haru pada anan yg kini duduk disamping Denri.
" Bagaimana jeng?" Tanya ibu denri lagi dan bibi kembali melihat ke ibu Denri.
" Dia...putra ku satu-satunya. Dia hanya sendiri didunia ini. Dia hanya punya saya dan begitu pun sebaliknya. Dia cacat, sulit berbicara, tangan kanannya patah dan pergelangan kaki kirinya juga. Saya hanya ragu, apakah dia bisa merawat dan melayani putra anda. Saya tidak ingin dikemudian hari putra saya akan disalahkan karena fisiknya. Sudah cukup dia menderita selama ini tanpa tau kesalahan yang dia perbuat. Jadi saya harap kiranya jeng dan suami jeng mau memikirkan sekali lagi lamaran ini, terlebih lagi dia laki-laki." Terang bibi Anan serius tapi masih dalam kelembutan dan senyuman teduh, membuat kedua orang tua Denri menunduk dan melihat bagaimana Anan.
" Kami yakin jeng, Anan bisa merawat dan menjaga putra kami. Dan untuk masalah yg diciptakan oleh denri, saya dan suaminya saya meminta maaf yg sebesar-besarnya pada anan dan jeng. Maaf kiranya selama ini kami kurang mendidik dan mengajari anak kami. Dan kami berharap sebesar-besarnya semoga jeng menerima lamaran ini." Kekeh ibu denri.
Bibi pun akhirnya menerima lamaran itu, dan meminta maklum akan keadaan Anan sekarang.
Dua hari kemudian Denri dan Anan melangsungkan pernikahan mereka dengan lancar.
Beberapa hari setelah pernikahan dan bulan madu, Denri kembali disibukan dengan pekerjaan kantornya.
Saat ini Anan dan lucky sedang bermain diruangan kantor denri, Denri sendiri sedang melakukan meeting.
Tiba-tiba pintu ruangan itu dibuka oleh seorang wanita berdress merah. Anan yg tadinya hendak memberikan anaknya mainan menjadi melihat langsung kearah pintu.
Wanita itu terkejut dan menatap nyalang pada anan yg masih terdiam bingung namun dengan cepat mendekap anaknya.
" Kenapa kau ada dikantor kekasihku gay!?, Kau membuat kantor kekasihku jadi kotor dan....bayi sialan siapa itu!? Euhhhh menjijikan..." Ujar wanita itu, tapi Anan hanya diam. Otaknya masih memilah kata kekasih dari mulut wanita itu.
Wanita itu maju dan dengan geram geram ingin melayangkan tangan cantiknya untuk menampar Anan yg saat ini masih terdiam.
Namun saat tangan cantik itu akan sampai pada wajah anan, tangan itu terhenti diudara.
Anan terpejam dan wanita itu melihat kearah siapa penghenti aksinya.
" Kau tadi bilang apa? Gay? Anak sialan menjijikan?" Tanya Denri dengan amarah yg dan penekanan.
" Benarkan sayang? Dia kan memang benar gay dan berharap memiliki mu, lihatlah, dia bahkan berangan punya anak dengan mu. Aw....sayang...den....lepas, tangan ku sakit.!!!" Jwb wanita itu berusaha menghasut Denri.
" Cukup Mega!!!! Kau sudah keterlaluan. Ya dia gay dan aku suaminya, suami sah nya dan anak menjijikan itu adalah anak hasil hubungan kami. Apa kau mengerti Mega!!??" Jelas denri masih dengan tatapan nyalangnya dan rahang yg mengeras Menahan agar tidak memukul wanita tak tau diri ini.
Wanita bernama Mega itu terkejut dan tak terima atas pernyataan denri.
" Den...aku rasa kau hanya salah makan sekarang, ingat, aku kekasih mu..."
" Kekasih yg mana!? Kekasih yg dengan santainya berciuman mesra dengan orang lain didepan orang yg masih dalam status berhubungan? Kekasih yg kau anggap hanya sebagai target berat dan mencampakkannya saat semua sudah dalam genggamanku? Jawab aku, kau kekasih yang dibagian mana!!?" Tanya Denri sambil membentak sengit, membuat Mega memundurkan langkahnya.
" Den...dengar aku...aku waktu hanya khilaf. Kau mau kan memaafkan aku sayang?" Ucapnya merayu setengah takut.
Anan disana masih jadi penonton yg Budiman menatap drama bagaimana suaminya digoda oleh wanita dihadapannya.
" Memaafkan mu? Tadinya ya, bahkan setelah kejadian itu aku sudah mulai melupakanmu, tapi saat ini, dengan tidak terpujinya kau menghina orang tercintaku, istri dan anakku didepan mataku sendiri. Sebaiknya kau pergi sebelum maafku bisa merenggut nyawamu. Pergi dan jangan pernah tampakan lagi wajah lacurmu itu dihadapan kami." Peringkatnya diakhir kalimat dan Mega menghentakkan sepatu hak tingginya tanpa bisa menjawab Denri. Tapi sebelum benar-benar pergi dia memalingkan kembali tubuhnya dan berkata.
" Baik aku akan pergi, semoga kau menyesal den...!" Ucap mega dalam dan menatap nyalang.
" Aku tak kan pernah menyesal bahkan aku mati." Jwb denri tajam.
" Kau brengsek!!" Cecar Mega.
" Ya dan kau penyebabnya."
Lalu Mega pun pergi tanpa kata lagi. Denri kemudian mendekati Anan yg diam sembari menenangkan anaknya.
" Nan kau tak apa-apa? Maaf nan, aku kira Mega tak kan menemui ku setelah kami putus waktu itu dan...bahkan aku tak percaya dia akan seperti ini. Tapi aku berani sumpah nan, antara aku dan Mega sudah berakhir lama, bahkan sebelum aku jatuh cinta padamu." Terang denri dan Anan mulai tersenyum dan mengangguk.
" Au pehaya ada mu.( Aku percaya padamu.)" Ucap Anan dan denri memeluk mereka erat seakan tidak ada lagi yg akan menggangu mereka.
" Nan, aku mau mengusulkan padamu. Aku menemukan dokter dari cina yg bisa memulihkan keadaanmu seperti semula." Beritahu denri dan Anan mendongak.
" Seperti terapi nan, mungkin membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan. Kau mau?...tenang saja kau masih bisa merawatku dan anak kita."
Anan pun mengangguk dan setuju apa yg diusulkan oleh suaminya.
Mulailah Anan dengan jadwalnya untuk terapi, keadaannya sekarang sudah mencapai sempurna, sama seperti sediakala kecuali lidahnya. Tapi apapun Anan sekarang Denri tetap mencintainya, bahkan lebih dari sebelumnya.
Cinta tidak tau pada siapa akan jatuh, cinta itu buta tak bisa melihat siapa jodoh kita. Jadi jangan pernah membuat masalah pada siapa pun itu, sebab benang merah selalu mengikat kita dimana kita berdiri, siapa tau benang merah terikat pada orang disekitar mu.
Ingatlah, cinta itu jabarannya tanpa batas.
Tamat.
YOU ARE READING
No Limit " End "
FantasyKisah seorang pria yg rela termakan cintanya sendiri. cinta yg sudah jelas tidak menerima kehadirannya. berjuta rasa rintangan dihadapinya dengan kuat dan tabah, namun ketahanan manusia ada batasnya. Mampukah ia menahan sakitnya berbagai macam peno...
05 ' end '
Start from the beginning
