Junghwan menatap Renjun yang masih belum menyentuh makanan yang ada di depannya itu dengan tatapan bingung. Tak biasanya sang kakak terlihat begitu lemas pagi ini.



" Koh?"




Baekhyun dan Tao yang mendengar panggilan dari anak bungsunya itu ikutan menoleh ke arah Renjun yang masih melamun dengan sendok di tangannya.



" Ren?"




Renjun tersentak ketika mendengar panggilan dari sang papa. Buru-buru ia menoleh.




" Iya pa?"




Tao menatap Renjun lalu menatap Junghwan.




" Juan manggil kamu dari tadi." Ujar sang papa membuat Renjun kaget lalu menatap Junghwan.




" Apa Ju?" Tanya Renjun.




" Kokoh kenapa melamun? Ampe nasi gorengnya belum di sentuh sama sekali."



Renjun segera menatap nasi gorengnya yang memang sama sekali belum di sentuhnya.




" Nasi goreng bikinan mama ga enak ya?" Tanya Baekhyun. Renjun segera menggeleng.




" Enak kok ma. Maaf tadi ngga sengaja melamun." Ujar Renjun pula.




" Kokoh mikirin apa sih?" Tanya Junghwan sembari menelisik wajah sang kakak. Sang kakak hanya menggeleng.




" Ngga ada. Cuma kepikiran mimpi buruk semalam aja."




" Kokoh mimpi buruk?" Kini Baekhyun yang bertanya mendahului Junghwan yang akan menanyakan hal yang sama. Renjun menatap Junghwan sekilas sebelum mengangguk.




" Mimpi apa?" Tanya Junghwan.



Mimpi kamu ciuman sama anak Pak Suho! Tapi masalahnya itu bukan mimpi! Itu nyata! Bayi mungilnya kokoh T.T . Jerit Renjun di dalam hatinya.




Beneran ngga rela Renjun tuh liat bayi sapi supernya itu ternodai kayak semalam. Tapi apa mau dikata, semuanya udah terjadi.



" Koh?"




Renjun kembali tersentak lalu buru- buru menjawab.



" Udah ngga inget lagi mimpi apa."



"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.



Seruan seseorang membuat Renjun tersadar dari lamunannya. Matanya kini tertuju ke asal suara dan menjadi kaget setengah mampus setelahnya.



Tepat di depan pagar, Jaemin tersiram dengan aestetic dengan air slang yang entah kenapa di arahkan Renjun ke arah sana.

.

" Astaga Jaemin maaf!" Seru Renjun sembari mencampakan slangnya dengan asal lalu berlari ke arah Jaemin yang sudah basah kuyup.



" Ya tuhan Jae. Maaf. Sumpah ngga sengaja." Heboh Renjun setelah di depan pemuda itu.



Jaemin mengusap wajahnya yang basah lalu mengangguk.




" Iya gapapa." Jawab Jaemin membuat Renjun semakin merasa bersalah.



" Jae maaf."




Jaemin tersenyum samar sebelum menjawab.




" Iya. Tapi lain kali jangan melamun lagi ya kalo lagi cuci mobil." Ujar Jaemin membuat Renjun malu sendiri.




" Iya. Maaf. Aku cariin handuk dulu ya ke dalem." Ujar Renjun sembari hendak berlari masuk ke dalam rumahnya. Tapi di tahan Jaemin.



" Ngga usah. Aku pulang aja buat ganti baju." Ujar Jaemin. Renjun mulai tertunduk.



" Maaf ya. Ngga tau kenapa aku lagi banyak fikiran." Ujarnya tanpa sengaja seperti terlihat tengah mengadu kepada Jaemin.




" Banyak fikiran? Ada apa?" Tanya Jaemin membuat Renjun tersadar.




" Eh. Ngga ada." Jawabnya cepat. Jaemin tersenyum, kali ini lebih teduh.




" Kamu bisa ceritain ke aku kalau kamu mau." Ujar Jaemin lembut. Renjun menatapnya bimbang.





" Emang gapapa kalau aku curhat?" Tanya Renjun dengan tatapan polosnya.




" Tentu. Tapi aku balik dulu ke rumah buat ganti baju. Kamu selesein dulu nyuci mobilnya. Ntar aku kesini lagi." Jawab Jaemin.



Renjun mengangguk.




" Eh tapi kamu kesini ngapain?" Tanya Renjun sebelum Jaemin benar-benar pergi.




" Ngga ada. Mau ajak Junghwan main aja sebenernya. Jisung sama Haruto lagi pergi sama pacarnya masing-masing." Jawab Jaemin. Mendengar nama adiknya itu membuat Renjun kembali kefikiran.




" Juan pergi sama Junkyu. Gatau kemana." Jawab Renjun. Jaemin menggaruk tengkuknya.




" Ohh gitu. Gapapa. Kan ntar jadinya mau ngobrol aja sama kamu." Ujar Jaemin yang entah kenapa membuat Renjun tersipu.



" Yaudah aku ke rumah dulu mau ganti baju. Selesein dulu itu." Ujar Jaemin sembari menunjuk mobil BMW 3 Series 320i Sport Renjun yang masih terlihat berbusa.



Renjun mengangguk.





" Iya. Buruan balik sana. Ntar masuk angin. Sekali lagi maaf ya."




" Iya."




Tbc..

R A I N | jaemren, Hwankyu ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant