Bab 18 - Death Eaters Curse

Mulai dari awal
                                    

"Hei, mate. Hei Guys" sapa Blaise keluar dari saluran floo-nya. "Tampaknya seru sekali, sudah lama kita tak berjumpa. Wow...tumben berkumpul semua..." tersenyum sumringah.

"Bagaimana kabarnya Luna?" tanya Harry.

"Well...dia dan Iris masih tinggal di Albania. Aku kembali ke Inggris untuk mengecek beberapa bar-ku"

"Theo akan datang kemari kan?" tanya Draco.

Theo sudah menikah dengan Daphnee tapi sampai sekarang mereka belum mempunyai keturunan.

Daphnee sangat jarang ikut berkumpul dan bergabung, dia masih menyalahkan Draco atas kematian Astoria, jadi dia seakan memusuhi mereka.

"Sebentar lagi dia datang. Katanya akan mengantar Daphnee pulang dulu, baru menyusul kemari" jawab Blaise.

"Aku ingin berbicara dengan Theo, mengenai kemungkinan aku menyimpan saham di Chudley Cannons. Dia kan salah satu jajaran direksi Cannons" sela Ron.

"Panjang umur. Itu orangnya muncul" kata Draco.

Mereka melihat Theo muncul dari jaringan floo dan terlihat ekspresi wajahnya yang sangat murung.

"Hai mate, kenapa wajahmu ditekuk begitu? Kau bertengkar dengan Daphnee?" tanya Blaise.

Theo menggeleng. Dia menyambar gelas Fire Whisky yang sudah tersedia disana. Gelas yang secara otomatis penuh sendiri ketika isinya habis.

Sambil memegang gelasnya, Theo menoleh ke arah Harry dan memandangnya serius "Potter, karena kau bekerja di kementerian—aku hanya ingin tahu sesuatu. Ada sebuah rumor yang berhubungan dengan pelahap maut?"

"Rumor apa?" tanya Harry. Draco, Ron, dan Blaise seksama memperhatikan.

"Well, kau tahu. Aku, Draco dan Blaise adalah mantan pelahap maut" Theo menunduk saat mengatakan hal ini.

"And then?" sela Ron.

"Ada rumor mengatakan bahwa pelahap maut yang mempunyai tanda kegelapan dan menikah dengan Pureblood kemungkinan tak akan punya anak"

"Blaise dan Luna, kemudian Pansy dan Ron. Mereka punya anak" sela Draco.

"Itu benar...." ucap Theo "Dan yang aku dengar—kecuali pureblood yang menikah dengan anggota orde, karena anggota orde diberi ward khusus untuk melindungi imperius sehingga sihir gelap tak bisa mempengaruhi darah mereka"

"Benarkah?" tanya Blaise, menoleh pada Harry dan Ron.

"Right, Blaise. Ward khusus itu sangat benar—kami memang dipasang ward. Proff. Snape dan Proff. Moody yang memasangnya saat orde dibentuk" terang Harry.

"Darimana kau tahu tentang hal ini" tanya Draco tertarik.

"Tsaikovnik—kau masih ingat kan Draco?" Theo mengerdik pada Draco. Dia yang menemani Dark Lord kala merekrut anggota pelahap maut di Durmstrang, dia kaki tangannya untuk Eropa Timur"

"Bukankah dia sudah mati?" sergah Draco.

"Dia memang sudah mati, dibunuh oleh Dark Lord sendiri" jawab Theo.

"Apakah anggota Tsaikovnik cukup banyak?" tanya Harry "Mungkin saja disana masih ada pengikut Voldemort yang setia" radar auror Harry bekerja.

Bagi Harry berburu pelahap maut memang prioritasnya, dia masih mengira bahwa banyak pelahap maut yang masih bersembunyi dan belum tertangkap.

Draco jadi mengingat kejadian saat di hutan Manor, ketika dirinya dan Hermione diserang oleh Yaxley dan komplotannya. Dia bergidik ngeri bila membayangkan bahwa masih banyak pelahap maut yang setia diluar sana.

PLAYING BY THE FATE | Dramione | COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang