" Baskin koh?!" Tanya Junghwan semangat.

" Kamu lagi mau makan yang manis-manis ya?" Tanya Renjun. Junghwan mengangguk kuat.

" Yaudah. Kokoh ambil kunci mobil dulu ke kamar. Kamu tunggu diluar oke?"

" Iya koh. Buruan ya."

" Iya."

Renjun langsung bangkit di ikuti Junghwan.

" Koh?"

Renjun yang separo jalan menuju pintu itu berhenti dan berbalik menatap Junghwan yang memanggilnya.

" Makasi ya koh."

"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.



" Mau kemana Ju?" Tanya Renjun sembari menatap Junghwan yang tengah menalikan sepatunya. Adiknya itu kini tengah memakai celana olahraga pendek dengan kaos putih ngepas badan, ngeliatin badannya yang udah mulai berotot itu.

Junghwan selesai menalikan sepatunya dan menegakkan badannya menatap Renjun yang membawa mangkuk berisi salad buah.

" Bang Jaemin ngajakin Juan buat jogging di kodim sekalian liatin anak-anak kompleks sini main basket disana." Ujar Junghwan.

Renjun yang tengah mengunyah potongan apel itu tersentak.

" Eh? Serius?" Tanya Renjun. Junghwan tersenyum lebar lalu mengangguk.

" Kokoh mau i---"

" Mau! Bentar kokoh ganti baju dulu. Tungguin! Awas aja ga di tungguin!"

Junghwan kini hanya melongo menatap Renjun yang sudah berlari menuju kamarnya itu.


Jaemin dan rombongannya melambai ke arah Renjun dan Junghwan yang telah menunggu mereka di depan pagar

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Jaemin dan rombongannya melambai ke arah Renjun dan Junghwan yang telah menunggu mereka di depan pagar. Rombongan yang di pimpin Jaemin itu kayak orang yang mau demo ke gedung DPR aja saking ramenya.


" Tadinya mau ajak kamu, tapi ternyata kamu udah ikut duluan." Ujar Jaemin menyambut kedatangan Renjun.

" Makasi ya bang udah ngajakin Juan. Juan ajak Koh Renjun gapapa kan?" Ujar Junghwan yang bersemangat.

Jaemin tersenyum.

" Emang udah biasa anak kompleks sini buat main di kodim Ju. Kamu ama Renjun kan anak kompleks sini juga." Ujar Jaemin. Junghwan hendak membalas ucapan Jaemin, akan tetapi seseorang telah menariknya.

" Eh kak Junkyu." Sapa Junghwan.

" Akhirnya ikut juga ya Ju." Ujar Junkyu.


Junghwan mengangguk.

" Iya kak. Di ajakin bang Jaemin." Jawab Junghwan.

" Si Jaemin sebenernya juga jarang ikut beginian. Tapi ntah kenapa sekarang dia jadi sering ikut main sama kami." Ujar Junkyu.

" Aku denger ya Kyu. Bukannya ga pengen, tapi kan tau sendiri aku latihannya gimana. Saat kalian main ke kodim, aku latihan. Saat kalian ga main ke kodim, aku ga latian." Celetuk Jaemin yang memang berada tepat di depan Junkyu.

" Iya iya tau. Dah sana! Ganggu orang ngobrol aja." Ujar Junkyu sembari mendorong punggung Jaemin.

Jaemin kini tersenyum lebar menatap Renjun yang kembali terhenti tak jauh di belakangnya, nafas pemuda turunan China itu tampak tersengal

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Jaemin kini tersenyum lebar menatap Renjun yang kembali terhenti tak jauh di belakangnya, nafas pemuda turunan China itu tampak tersengal.

" Kalau ga sanggup lagi, udahan aja dulu. Duduk aja disana." Ujar Jaemin sembari mendekati Renjun dan menunjuk sebuah pohon mangga pendek yang mengitari lapangan basket.

" Maaf ya aku ngerepotin. Udah ga biasa jogging begini." Ujar Renjun dengan tersendat.


" Mas buruan!"

Keduanya menatap Haruto yang berlari melewati mereka dengan menggandeng tangan Jeongwoo. Dasar bocah, jogging pun ga akan ngelewatin kesempatan buat pacaran.

" Duluan aja." Ujar Jaemin.

" Kenapa? Renjun capek ya?" Tanya Changbin yang berlari di sisi Han. Jaemin mengangguk.

" Iya bang." Jawab Jaemin.

" Kami duluan ya." Ujar Han. Jaemin mengangguk.

Anak-anak kompleks yang berlari secara kelompok mau pun berpasangan kini sudah melewati Jaemin dan Renjun, dengan Renjun yang masih terlihat kelelahan.

" Capek banget ya?" Tanya Jaemin lagi. Renjun mengangguk.

" Rasanya kaki aku udah ga bisa lagi di gerakin Jae." Ujar Renjun akhirnya.


Renjun yang membungkuk memegangi lututnya itu kini menatap kaget sebuah punggung yang kini berada di depannya.

" Ayo naik. Kita istirahat disana." Ujar Jaemin sembari menunjuk pinggiran lapangan basket yang berada di sebelah kanan lapangan utama kodim.

" Jae---"

" Ayo naik. Ntar kaki kamu bengkak kalau di paksain jalan." Ujar Jaemin sembari menolehkan kepalanya ke Renjun yang masih salah tingkah saat menatapnya.


" Kokoh kenapa?"

Jaemin kini membalikkan tubuhnya melihat kedatangan Junghwan yang tengah merangkul pinggang Junkyu yang juga tampak kelelahan itu.

" Kaki Renjun sakit Ju." Jaemin yang menjawab.

" Eh trus gimana? Kak Junkyu juga udah ga sanggup lari lagi kayaknya." Ujar Junghwan sembari menatap Junkyu yang juga sudah tersengal. Tangannya semakin memeluk pinggang Junkyu erat.

" Kita istirahat aja Ju. Kamu bantu mapah Junkyu ya Ju." Ujar Jaemin sembari kembali menyodorkan punggungnya ke Renjun. Junghwan mengangguk.

" Buruan koh. Biarin aja bang Jaemin gendong kokoh. Ntar kaki kokoh makin sakit." Desak Junghwan.


Renjun akhirnya pasrah. Setelah meneguhkan hatinya, dengan perlahan Renjun menempelkan tubuhnya di punggung lebar Jaemin.





" Ciee. Pasangan baru kompleks kita nambah nih!"

Itu teriakan Haechan dan Jihoon yang sama-sama berlari di sebelah pasangannya masing-masing.



Tbc..







R A I N | jaemren, Hwankyu ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon