Renjun yang di tanyapun mengangguk sembari tersenyum ke arah meja panjang yang sudah di penuhi oleh orang-orang yang belum Renjun kenal.




" Kenalin gue Hyunjin, Most wanted SMA Hazete." Ujar Hyunjin yang penuh dengan kepercayaan diri.




" Jin? Pernah kesirem kuah siomay gak?" Tanya seorang yang berwajah datar, tangannya sudah meraih piring berisi siomay yang berada di depannya. Renjun kenal dia, dia Ben. Teman sekelasnya.




" Galak bener si kulkas 2 pintu." Gerutu Hyunjin.




" Sirem aja sih. Gedeg juga lama-lama liat si dower." Celetuk Jihoon.




" Yaudah mending kalian kenalan dulu sama Renjun daripada berantem mulu." Usul Yoshinori yang duduk di sebelah Han.



Semuanya langsung setuju. Anak IPA unggulan kayak Jaemin, Ben, Haechan, Jeno, Eric, Han, Jinyoung, Bomin, Yoshinori, jihoon dan Seungmin tidak perlu lagi berkenalan dengan Renjun. Karna kemarin mereka, kecuali Haechan dan Jaemin, sudah berkenalan lebih akrab dengan Renjun di kelas.



Sekarang giliran Hyunjin, Junkyu, Felix, Sanha, Sunwoo, Yangyang, Chani dan Hwall yang berasal dari kelas ips unggulan yang berkenalan dengan Renjun.



Setelah Jeno yang iringi pegawai kantin datang membawakan pesanan mereka, kedua puluh anak millenial itu akhirnya kembali menikmati makanannya sembari bercakap-cakap dengan akrab. Sebenarnya bukan akrab, rusuh lebih tepatnya di karnakan adanya oknum kelebihan suara macam Haechan, Jihoon, Hyunjin, Han, Sanha dan juga Yangyang.



 Sebenarnya bukan akrab, rusuh lebih tepatnya di karnakan adanya oknum kelebihan suara macam Haechan, Jihoon, Hyunjin, Han, Sanha dan juga Yangyang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





" Gak ada jadwal hari ini bang?" Tanya Han setelah duduk di sebelah Changbin. Changbin menggeleng sembari memerintahkan Han untuk memakai seatbeltnya.




" Kita mau kemana?" Tanya Han lagi setelah mobil Changbin melaju pelan meninggalkan gerbang SMA Hazete.




" Nyariin Chenle kamus bahasa Prancis ke Gramed. Ngerengek mulu dari semalam bikin kuping abang berdarah." Dengus Changbin.




" Bukannya dia udah punya ya?" Tanya Han. Setaunya, Chenle sudah punya kamus bahasa Perancis. Han pernah meminjam kamus adik iparnya itu soalnya.





" Di ilangin." Jawab Changbin. Han mengangguk paham.





" Abang udah makan?" Tanya Han setelahnya. Changbin melirik ke arahnya.





" Udah tadi di rumah. Kenapa? Kamu laper ya?" Tanya Changbin. Han menggeleng.




" Engga. Nanya aja. Aku masih kenyang." Jawab Han. Changbin tersenyum pelan. Tatapannya masih fokus ke jalanan yang ada di depannya.




" Emangnya tadi makan apa di sekolah?" Tanya Changbin.




" Makan nasi goreng. Trus bantu habisin baksonya Felix."





" Nasi goreng terus. Ga baik buat lambung sayang."





" Ya mau gimana. Enak gitu nasi goreng bikinannya mpok Ipeh." Jawab Han sembari mengambil tissue di dashboard.




" Yaudah iya iya." Jawab Changbin sembari melirik Han yang mengelap keringatnya dengan tissue.





" Panas banget gila. Jakarta lagi simulasi tinggal di neraka kayaknya." Keluh Han.



Changbin yang peka itu langsung memperkencang nyala AC mobilnya.





" Mau Chatime?" Tanya Changbin yang membuat Han meliriknya berbinar.





" Eskrim?" Tawar Han. Changbin langsung tersenyum lembut lalu mengangguk.





" Yes! Makasi bang Abin!" Seru Han sembari mencubit pipi Changbin. Changbin meringis pelan.





" Jahat banget." Ujar Changbin sembari mengulurkan tangannya ke kepala Han dan menarik si tupai manis itu ke ke arahnya tapi Han langsung menarik kembali dirinya.





" Mau bunuh aku ya?! Kalau kecekik seatbelt gimana?." Gerutu Han yang di balas tawa pelan Changbin.






" Iya iya maaf. Lupa." Ujar Changbin. Han merengut.





" Udah tua sih! Pikun!"





Tbc..

R A I N | jaemren, Hwankyu ✔Where stories live. Discover now