δεκαεννέα

3.4K 663 37
                                    

Hai, lama banget ya? i'm sorry...
aku sibuk banget semenjak ikut organisasi apalagi sekolahnya juga daring terus kan jadi gaada waktu buat buka platform ini:')

And I'm so thankful kalau masih ada yang nungguin aku update cerita ini. Jujur aja aku juga ada beban karena belom ngabisin cerita ini, tapi ya gimana keadaan aku nggak cukup mendukung juga hehe I'm so sorry about that.

Okay Here We Go!!!

■□■□■□■□■■□■□■□■□■

Hanya karena kaktus mampu menyimpan air lebih lama,
bukan berarti kaktus tidak butuh air ❞

■□■□■□■□■■□■□■□■□■

Happy Reading
.
.
.


Trangggg!

Suara yang berasal dari dua benda yang saling bertabrakan tersebut sangat memekakkan telinga.

Haechan baru saja menangkis sebuah belati yang melayang ke arahnya dengan kecepatan kilat menggunakan senjatanya.

Keningnya berkerut, Dia menatap Hyunjin seolah-olah dengan tatapan itu Haechan bisa membunuhnya saat itu juga.

"Udah gila apa gimana ni orang?" Gerutu Jaemin dengan rahang yang sudah mengeras di samping Haechan.

Menyeringai singkat, Hyunjin berbalik 90 derajat dengan cepat kemudian kembali melemparkan belati.

Serangan tidak terduga itu membuat fokus Jaemin terpecah sehingga belati tersebut berhasil menyayat lengannya.

"Jaem!" Seru Haechan. Jaemin hanya mengangguk mencoba menjelaskan kepada temannya itu bahwa dia baik baik saja tanpa kata.

Haechan kembali menatap Hyunjin. Ia sedang meyakinkan dirinya bahwa yang di lihatnya ini adalah Hyunjin sungguhan atau hanya jelmaan.

"Hyunjin.." lirih Haechan

"Hmm?" Hyunjin mengangkat dagu sembari tersenyum. "Kenapa chan? lu pikir selama ini gua beneran temen lu? cihh, Brengsek kayak lo nggak bahkan pantes hidup!"

Hyunjin berlari sangat kencang. Laki-laki itu menerjang tubuh Haechan hingga terpental jauh.  Kini keduanya terlibat adu kekuatan di sebuah jembatan kayu dimana sungai banjir menanti mereka untuk jatuh ke bawah.

"Jaemin!"

Jaemin menoleh. Dia cukup terkejut melihat siapa yang datang. "Lu ngapain kesini?" Ucap Jaemin menatap Jeno dan Jaehyun yang berjalan cepat ke arahnya.

"Jaehyun udah sembuhin gua. Renjun mana?" Jeno bertanya balik

"Dia tadi turun di tengah jalan. Kayaknya ngikutin Zoya."

"Zoya?" Jaehyun angkat suara, Jaemin hanya mengangguk sebagai jawaban.

"itu berarti mereka bakal atau bahkan sudah melawan Yeji." Raut wajah Jaehyun berubah panik

"Siapa?" Jeno bertanya

"Yeji, putri Thanatos dengan bangsa werewolf. Kekuatannya setara dengan Zoya, namun kabar buruknya Zoya belum tahu dengan benar kekuatan apa yang ada pada dirinya," Jaehyun menjelaskan.

Il Est, Demigod [✓]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant