Bag 2

2.9K 338 40
                                    

"Anak nakal itu masih tidak ingin membuka pintunya?"

"Yes, dan ini salahmu, Leon! Kau apakan anakku?!" pekik Charlotte Addison pada sang suami sambil berkacak pinggang. Anak mereka satu-satunya sejak Charlotte pulang berbelanja belum keluar dari kamar. Hal itu benar-benar membuat Charlotte khawatir. Feli-nya yang imut tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Dengar, Sayang, anak kita ingin membeli private jet."

"Lalu kenapa? Tinggal kau belikan saja, Daddy. Apa susahnya?"

"Sayang, mulai sekarang kita tidak bisa memanjakan Feli terus menerus."

"What? Memangnya kenapa? Uangmu habis?" tanya Charlotte sambil mengernyitkan dahi tak mengerti.

Leon menepuk keningnya frustasi, karena ucapan istrinya yang polos ini.

"Bukan seperti itu, Sayang, tapi sepertinya kita harus tegas pada Baby Girl kita mulai saat ini. Gadis itu tidak bisa terus-terusan kita manjakan. Jika dia ingin sesuatu, maka dia harus melakukan sesuatu lebih dulu untuk mendapat imbalannya, agar dia tahu bagaimana rasanya berjua—"

"Tidak! Anakku tidak boleh kesusahan, Leon! Enak saja kau main sem__ hhmpp..." Charlotte terdiam saat sang suami sudah menyambar bibirnya.

"Dengar, Charlotte, Cintaku, aku punya rencana untuk anak kita," ucap Leonel setelah menjauhkan bibirnya dari bibir sang istri.

"Rencana apa? Tolong kau jangan macam-macam pada Feli-ku!"

Leonel terkekeh geli, lalu mengecup singkat dahi sang istri. "Lihat saja nanti, Sayang. Yang pasti aku tidak mungkin memiliki rencana buruk untuk anak kita."

"Awas saja kalau sampai rencanamu itu aneh-aneh! Aku tidak akan segan-segan memotong sosis jumbomu itu!" desis Charlotte tajam.

"Ugh! Mommy, jangan kejam-kejam padaku. Kalau kau memotong sosis jumboku, kau mau menikmati apa?"

"Aku bisa menikmati sosis yang lai—"

"Jangan coba-coba, Charlotte!" desis Leonel tak suka.

"Lihatlah dirimu, Leon, kau masih saja posesif."

"Sampai mati aku akan terus seperti ini! Lihat saja, kalau kau berani macam-macam walau hanya melirik sosis-sosis pria lain, aku tidak akan segan-segan menguliti dan membakar sosis-sosis mereka!"

Charlotte ternganga tak percaya. Lalu wanita cantik berusia empat puluh tiga tahun ini memutar bola mata malas. "Lebih baik sekarang, kau bujuk Feli-ku untuk makan, Leon! Aku tidak mau tahu!" Wanita ini langsung berjalan meninggalkan sang suami. Namun tak berapa lama, langkahnya terhenti, lalu kembali membalikkan tubuh ke arah Leonel. "Aku tunggu kau dan anak kita di ruang makan. Kalau sampai kau tidak berhasil membujuk Feli-ku, jangan harap aku akan mau menikmati sosis jumbo-mu, Sayang!" ucap Charlotte sambil tersenyum, namun tatapannya tajam menusuk. Wanita cantik ini berbalik pergi sebelum sang suami menjawab apapun. Sementara itu, Leonel menatap pintu kamar sang anak dengan sendu.

"Jangan buat mommy-mu tidak ingin menikmati sosis jumbo daddy, Baby Girl," monolog Leonel tersiksa.

***

"Feli, Baby Girl... apa kau tidak lapar?" tanya Leonel pada sang anak yang saat ini meringkuk di atas ranjang queen sizenya.

Feli langsung terduduk, lalu menatap sang ayah murka. "KENAPA DAD MASUK KAMARKU TANPA IZIN?!"

"Daddy tidak tahu kapan kau akan membukakan pintu untuk Daddy."

Feli mendengus kesal, lalu memalingkan wajah ke arah lain. Gadis ini mengawasi pergerakan sang Daddy yang mendekatinya dari ekor mata.

Crazy Maid ( Pindah Ke DREAME, INNOVEL, GOODNOVEL ) TAMAT Where stories live. Discover now