ARGA DIAGSENA

798 24 0
                                    

Nama oc               : ARGA DIAGSENA Akun instagram  : @Nji_ArtUmur oc               : 18 Umur rl                : 19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama oc               : ARGA DIAGSENA
Akun instagram  : @Nji_Art
Umur oc               : 18
Umur rl                : 19

[Story]

Keluarga diagsena, adalah keluarga yang sangat berpengaruh dan terpandang di kerajaan terbesar negri selatan.
sebuah keluarga yang menjalankan misi-misi rahasia kerajaan di balik layar.

Tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki pengaruh besar, Membuat Arga menjadi pribadi yang dingin, perfeksionis dalam pekerjaan,
workholic, dan juga sikap kepemimpinanya yang diakui.

sampai insiden penyerangan di kediaman diagsena, berhasil menewaskan sang ibunda. kegagalanya melindungi sang ibu membuat luka yang cukup mendalam, tanganya gemetar
saat mnggendong tubuh ibunya yang sudah tidak bernyawa, setelah meletakan ibunya ke dalam ruangan, seseorang menghampiri arga

"tuan muda, lambang ini ada di setiap senjata yang dibawa pemberontak hari ini" ujar salah satu pengawal yang mengenakan jas hitam dengan sopan

Aura dingin dan mencekam sangat jelas dapat dirasakan seisi ruangan yang menyaksikan kemarahan putra pertama keluarga diagsena tersebut,
bahkan tidak ada satupun yang berani mengeluarkan suara, seolah semuanya membeku.

"Selidiki darimana senjata dan orang-orang ini berasal!!" ujar arga tegas sembari mengepalkan tanganya

'aku bersumpah akan menghabisi seluruh garis keturunan keluarganya' lanjutnya dalam hati

Kurang dari 4 jam, salah satu pekerja di bagian pusat informasi keluarga diagsena langsung menghampiri arga di dalam ruangan

"Lapor tuan muda,setelah saya teliti, Saya yakin Senjata ini Adalah milik keluarga Clarisseau, salah satu keluarga vampir yang ada di negri bagian utara"

arga terdiam sebentar,

"kita akan berangkat besok" ujar arga dingin, dan meninggalkan ruangan dengan tangan mengepal
.
.
.
.
.
ruangan yang sangat luas,dipenuhi dengan ornamen-ornamen kuno dengan karpet merah dan lemari buku-buku yang menjulang tinggi

"Ayah, izinkan aku pergi untuk membalas perlakuakn sampah-sampah itu" ujar arga dengan nada penuh dengan keyakinan

"pergilah besok setelah pemakaman ibumu, setidaknya bawa beberapa pasukan inti dan pengawal" jawab sang ayah dengan tenang, kemudian kembali melanjutkan
aktifitasnya membaca tumpukan buku-buku di meja kerjanya

"baik Ayah, dimengerti" badanya sedikit membungkuk sopan kemudian meninggalkan suangan

arga tidak membantah sedikitpun karena dia tau pasti, kejadian kemarin pasti akan menyibukan ayahnya membuat banyak laporan dan penyelidikan,
Bahkan Tidak memiliki waktu untuk bersedih.
.
.
.
.
Setelah upacara pemakaman ibunya berakhir, Arga memulai perjalananya menuju negri utara bersama beberapa pasukan khusus dan pengawal pribadi keluarganya.

malam itu salju turun cukup lebat, Pertumpahan darah pun tidak terhindarkan

"lapor tuan muda, kami sudah menghabisi yang di dalam rumah" ujar salah satu pengawal yang dibawanya

"kerja bagus, periksa juga bagian hutan dan ruang ba-..."

kalimat arga terputus saat melihat salah seorang anak muda yang berlari dan dikejar oleh pasukanya

DRAP DRAP DRAP

"Hei, mau kemana kau Vampir aneh!!" teriak salah satu pasukan arga mengejar anak muda tadi

"Lepaskan aku!!"

Hari itu adalah pertemuan pertamanya dengan gilang, Vampir dengan darah campuran demon, ada sesuatu yang membuatnya tergerak untuk menyelamatkanya, mata itu adalah mata yang menginginkan kebebasan, tatapan keputusasaan, penderitaan.

Suara suara pasukan menjauh,
Arga bergegas mengejar pasukan yang mengejar anak muda tersebut setelah berdiskusi dengan ketua kelompok pasukan. Dia memacu kudanya melewati hutan bersalju tebal yang dingin.

"DUAR!!"
Suara tembakan terdengar disertai suara jeritan kesakitan. Tertebak, itu adalah suara anak muda tersebut. Seperti nya gerakan nya terlalu lincah hingga pasukan memutuskan melepaskan tembakan.

Saat Arga sampai di tempat pasukan tersebut, terlihat anak muda tersebut terkapar di atas salju, Lengannya tertembak.

"LEPASKAN DIA!"  ujar arga dengan tegas.
para pasukan pun menghentikanya aktivitas nya saat mendengar perintah Arga barusan. Semua pasukan di dekatnya langsung menjatuhkan senjatanya. Dengan hati hati Arga kemudian mengangkat tubuh anak muda tersebut. Darah masih mengalir dari lengannya, Arga pun langsung memerintahkan pasukannya mencari tenaga medis untuk merawat anak muda tersebut. Arga kemudian mengetahui nama anak tersebut adalah Gilang Laeth Vonellon, Keturunan Vampire setengah Demon yang sudah yatim piatu sejak kecil. Arga melihat tekad yang besar darinya, Arga pun merekrut nya menjadi asisten sekaligus adiknya.

Kemudian,
Saat misi untuk mengurus sebuah sekolah fantasy bernama historical art fantasia, dia pun merekrut adiknya, Gilang Untuk menjadi wakil nya.
.
.
Arga duduk di kursi ruangan ketua sambil membaca formulir pendaftaran dan juga portofolio untuk pendaftaran anggota pengurus sekolah tersebut. Diluar dugaan, lumayan banyak yang mendaftar sebagai pengurus sekolah tersebut. Arga tertarik pada dua pendaftar. Seorang anak dari desa terdekat "mori" , dan seorang bernama "lee hyura".

"Kak, tehnya" Ucap Gilang yang masuk ruangan tersebut sambil membawa nampan berisi kue kering dan teh.
"Letakkan di sana" Ucapnya sambil meletakkan dua formulir tersebut di tempat terpisah dari formulir lain. Gilang meletakkan teh di meja di dekat sofa.

"Gilang, dua formulir ini.. saya rasa cocok untuk menjadi pengurus sekolah bersama kita"
Arga menyerahkan dua formulir tersebut kepada Gilang. Gilang menerimanya kemudian membacanya.
"Ahh.. Aku mengenal salah satunya. Dia anak yang tersesat di sini beberapa hari lalu. Dan yang satu ini, ku rasa cocok untuk ini. Baiklah, kak! Dua orang ini yang terpilih, kan?" Gilang menatap Arga sambil mengumpulkan formulir lain. Arga mengangguk mengiyakan. Gilang pun pamit untuk mengurus pengumuman tersebut.
.
.
Pengumuman pengurus di umumkan, dua orang  terpilih untuk membantu Arga dan Gilang mengurus sekolah HAF.

Beberapa bulan kemudian

HAF pun telah di buka,
sayangnya, seorang pengurus bernama "lee hyura" Memutuskan untuk mengundurkan diri dikarenakan akan pindah dari wilayah tersebut. Arga dan Gilang pun memutuskan mencari pengurus pengganti "lee hyura". Gilang pun merekomendasikan seorang siswa, seorang siswa yang menurutnya memiliki keunikan dari siswa lain. Siswa yang memiliki sebuah ketekunan, rajin, dan juga tekad kuat. Gilang pun menyerahkan data siswa tersebut kepada Arga.
" Arshavin zhuravlev"
Ucap Arga menyebutkan nama yang tertera di data siswa. Gilang mengangguk.
"Benar, kak. Dia di panggil Blink"
Arga menatap bingung ke arah Gilang.
"Kenapa Blink?"
Gilang terdiam sambil berpikir keras. Apa karena rambut nya, ya? Pikir Gilang. Arga pun berpikir yang sama.
.
.
Akhirnya, Blink pun di angkat menjadi pengurus sekolah bersama Arga dan Gilang. Empat pengurus itupun, mengurus HAF bersama melewati berbagai cerita dan halangan hingga menjadi HAF yang sekarang. Tidak di sangka oleh Arga, ketiga orang ini yang berbeda satu sama lain, dapat melengkapi bersama. Membantunya mengurus HAF hingga sekarang. Hingga HAF telah berkembang pesat.

STUDENT YEAR BOOK S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang