"Diluar kendali? Kau melakukan apa semalam?"
"Tidak penting." Jaehyun tidak ingin ditanyai lagi. "Ngomong-ngomong, kau masih berpacaran dengan Lucas?" Jaehyun mengalihkan pembicaraan.
Jungwoo mengangkat bahunya. "Aku tidak tau. Sampai detik ini dia tidak pernah menghubungiku. Nomornya bahkan tidak aktif lagi."
Jaehyun menatap prihatin pada sahabatnya ini. Memiliki kekasih dengan status sosial yang berbeda. Lucas seorang anak mafia terkenal di Hongkong. Entah darimana Jungwoo mengenalnya, Jaehyun bertanya-tanya sampai sekarang. Jaehyun hanya pernah bertemu dua kali dengan pria tinggi seperti king kong itu. Seringkali Jaehyun bertanya tentang Lucas, tetapi Jungwoo sangat enggan untuk menjawabnya.
"Kau dengan Lucas pernah melakukan itu?" tanya Jaehyun penuh selidik.
"Maksudmu?"
"Kau tau, orang dewasa yang biasa lakukan?"
Wajah Jungwoo tiba-tiba memerah. "Aku mengenal Lucas karena pertemuan One Night Stand."
Jaehyun tersenyum. Akhirnya pertanyaan yang tidak pernah dijawab Jungwoo, terucap lewat pertanyaan sederhana.
"Ups! Aku keceplosan!" Jungwoo menutup mulutnya dengan tangannya. Terlambat menyadari saat Jaehyun tersenyum penuh arti.
"Aku mengerti." Jaehyun menyesap minumannya, berpura-pura tidak peduli.
"Lucas yang pertama untukku. Aku percaya padanya. Makanya, walau dia tidak bisa dihubungi, aku percaya dia akan kembali."
"Ehm." Jaehyun hanya berdeham.
"Aku tidak seperti yang kau pikirkan." Jungwoo kesal karena ekspresi Jaehyun datar saja.
"Aku tidak berfikir apa-apa. Ngomong-ngomong, apakah rasanya sakit?"
"Saat melakukan itu? Tentu saja sakit saat pertama kali. Tubuhmu rasanya seperti terbagi dua."
Jaehyun kembali memikirkan kondisi Taeyong.
"Namun akan enak jika sudah terbiasa." Jungwoo meneruskan, tidak peduli dengan ekspresi Jaehyun yang sedang berfikir.
"Enak?"
"Hm. Kalau kedua pihak menikmatinya, akan terasa enak. Sebenarnya yang paling dirugikan disini adalah pihak bawah. Paling banyak menerima rasa sakit. Terutama ketika melakukannya pertama kali atau saat melakukan penyatuan dengan paksa."
"Bagaimana dengan pihak atas?" Jaehyun penasaran dengan posisinya.
"Paling banyak diuntungkan. Dari pernyataan beberapa temanku yang pihak atas, melakukan anal seks dengan pria memiliki kenikmatan berpuluh kali lipat. Katanya karena pria memiliki tenaga lebih kuat dari perempuan, membuat kau merasa lubangnya menjepit milikmu lebih erat."
Jaehyun mengangguk-nganggukkan kepalanya tanda mengerti. Apa yang disampaikan Jungwoo persis sama seperti yang dia rasakan.
"Kau ingin melakukannya bersamaku?" Jaehyun memberikan penawaran.
Jungwoo melihat Jaehyun dengan tatapan jijik. "Kau gila."
"Kau sepertinya banyak pengalaman Jungwoo, sementara aku sangat amatir."
"Kau mempunyai Taeyong. Kalian sudah menikah sekarang."
"Karena itu aku ingin mencobanya, kau tau kan selama ini aku hanya melakukannya dengan perempuan. Aku takut salah melakukannya saat bersama Taeyong."
"Kau hanya perlu mengikuti instingmu." Jungwoo masih bersikeras untuk menolak.
"Kalau kau tidak mau, aku akan mencari jalang saja."
Jungwoo menghela nafasnya. Sahabatnya ini begitu keras kepala dengan permintaan yang tidak masuk akalnya. Tapi mau tidak mau Jungwoo harus menurutinya karena tidak ingin Jaehyun terkena penyakit jika bersama orang lain.
"Baiklah. Tapi hanya sekali."
Jaehyun tersenyum senang. Akhirnya dia bisa mengobati rasa penasarannya. Apakah milik Taeyong berbeda dengan milik orang lain?
****
Yuta mengetuk-ngetukan jarinya diatas kemudi mobilnya. Menunggu Mark keluar dari tempat kerjanya. Tadi sore Yuta menemani Taeyong seharian. Mulai dari kampus hingga melakukan pekerjaan tambahan di butik ibunya. Wajah Taeyong tampak pucat, tetapi setiap Yuta bertanya, selalu saja jawaban Taeyong baik-baik saja.
"Mark! Pekerjaanmu sudah selesai?" Yuta setengah berteriak saat melihat Mark keluar dari tempatnya bekerja dengan mengenakan jaket.
"Yuta Hyung?"
Yuta turun dari mobilnya, menghampiri Mark. "Tidak lembur malam ini?"
"Aku sedikit lelah. Ada apa Hyung kemari?"
"Aku tidak boleh bertemu denganmu lagi?"
Mark memutar bola matanya malas. Jika sikap Yuta begini terus, bagaimana dia bisa menghilangkan posisi Yuta di hatinya?
"Aku hanya ingin mengajakmu makan. Kau sudah makan?"
"Belum. Tapi pasti Eomma masak sesuatu di rumah."
"Ke restoran ibuku saja yuk. Mama selalu menanyaimu."
Hati Mark menghangat ketika dia diperhatikan orangtua Yuta, orang yang disukainya.
"Kalau Taeyong kan Mama sudah sering bertemu. Taeyong bekerja di butik Mama sekarang. Tapi Mama menanyaimu karena tidak pernah lagi melihatmu."
Tentu saja Mark tidak bisa lepas dari bayang-bayang Taeyong.
Bersambung...
ESTÁS LEYENDO
Hopeless | JAEYONG
Fanfiction[JAEYONG] [21++] [MPREG] Jaehyun dan Taeyong pasangan menikah karena perjodohan. Diantaranya, hanya Taeyong yang bisa menerima pernikahan ini. Sementara Jaehyun berusaha menjauhkan Taeyong dari hidupnya.
Part 6
Comenzar desde el principio
