Joss juga tidak mau kalah dengan Tay, dia memakai setelan baju Hoodie di padukan dengan celana berwarna hitam serta sepatu sneaker dengan warna yang senada membuat aura Joss semakin terpancar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Joss juga tidak mau kalah dengan Tay, dia memakai setelan baju Hoodie di padukan dengan celana berwarna hitam serta sepatu sneaker dengan warna yang senada membuat aura Joss semakin terpancar.

Joss juga tidak mau kalah dengan Tay, dia memakai setelan baju Hoodie di padukan dengan celana berwarna hitam serta sepatu sneaker dengan warna yang senada membuat aura Joss semakin terpancar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dari awal memasuki mall mereka seakan-akan menjadi pusat perhatian para pengunjung dari semua kalangan, bahkan tidak terkecuali para kaum adam dan hawa mimisan melihat mereka berdua.

"Oke pertama kita harus beli jas dan kemeja terlebih dahulu, habis itu baru kita pergi ke tempat sepatu ucap Joss sambil menarik kerah baju Tay."

"Sialan lu, gak perlu narik gue juga segala."

"Gue sudah tahu akal bulus lu, kalau gak kayak gini lu bakal kabur dari gue", seru Joss sambil menarik Tay agar cepat sampai di tempat tujuan.

Setelah selesai berkeliling mencari kemeja yang pas buat Tay, kini mereka berjalan menuju toko sepatu, sembari berjalan mereka melewati banyak etalase toko di mall tersebut.

Dengan segera mereka menyelesaikan acara belanjanya, karena mereka tidak mau terlalu berlama-lama di tempat tersebut. Tipikal orang yang tidak mau repot-repot.

Kini mereka berdua berada di sebuah restauran di dalam mall tersebut, karena perut mereka yang dari tadi sudah ribut untuk minta di isi.

"Tay besok bakal ada acara penyambutan lu sebagai wakil direktur di perusahaan gue, jadi lu jangan bikin ulah di awal pertama lu kerja."

"Iya bawel amat lu dah, gue bukan anak kecil lagi asal lu tahu."

"Badan lu emang gede, tapi kelakuan lu yang kayak anak kecil, pantes Mama Wira niat banget ngejodohin lu."

"Bisa gak lu jangan ngungkit lagi tuh perjodohan, Sampai kapan pun gue gak setuju sebelum gue ketemu sama dia lagi" ucap Tay dengan penekanan di setiap katanya.

"Okey, Calm down gue gak bakal bahas lagi." Udah cepetan makan gue mau pulang capek gue nemenin lu disini.

"Lama-lama gue jejelin toa juga tuh mulut."
.
.
.
.
.
Waktu terus berlalu, kini New sudah bersiap diri untuk pulang kerumahnya, namun sebelum itu dia selalu menyempatkan diri untuk mampir ke sekolahnya dulu.

Setiap sore dia akan datang ke sekolah ini, mengingat kenangan manis yang dulu pernah di alami di tempat ini.

Setiap dia datang dia pasti akan mengunjungi ruangan musik, dimana tempat tersebut mempunyai memory yang sangat berarti baginya, banyak kenangan dia beserta sang sahabat terukir di tempat ini.

Di sudut ruangan terdapat sebuah piano yang sudah lama tidak terpakai, ya ruangan tersebut memang sekarang sudah tidak terpakai, karena pihak sekolah sudah mempunyai tempat baru untuk ruangan musik mereka.

Di dekatinya piano tersebut, matanya dengan perlahan menjelajahi piano tersebut, memainkan not not dengan asal sampai tangannya tiba di note yang kosong, di mana pemiliknya kini berada nan jauh dsana.

"Apakah kita akan bisa bertemu lagi, apakah masih ada kesempatan buatku, sedangkan sekarang kita berada di tempat yang berbeda", ucapnya dalam hati sambil melihat ke arah not yang kosong tersebut.

Setelah puas berkeliling akhirnya New pergi meninggalkan tempat tersebut, karena waktu sudah menunjukkan semakin gelap dan dia harus bersiap-siap untuk acara besok yang akan di adakan di kantornya.

Sepeninggal New dari sekolah tersebut, datang sebuah mobil dari arah berlawanan. Di dalam mobil tersebut terlihat seseorang duduk dengan menatap lekat bangunan tersebut.

"Semoga suatu saat kita bisa bertemu", ucapnya sambil tetap melihat ke arah bangunan sekolah tersebut.








TBC

Tinggalkan jejak dengan tekan tombol bintang, dan beri saran di kolom komentar

Thank you 💙💙
🐌🐌

RETURNWhere stories live. Discover now