Chapter 1 : The Birth of a Flower

Start from the beginning
                                    

"nae." sahut pelayan itu kemudian permisi untuk pergi.


0.0


             Lady Yoon tampak kesakitan saat mencoba melahirkan putrinya. Ia benar-benar bekerja keras dan para pelayan tampak berlalu lalang ke sana kemari sembari membawa ber-ember-ember air di tangan mereka.

"aaaaaahhh!!" teriak Lady Yoon sekuat tenaga.

             Mentri Pertahanan Bae tampak berdiri didepan ruangan Lady Yoon dengan wajah khawatir. Tiba-tiba seorang pelayan menghampiri Mentri Pertahan Bae.

"tuan, Lady Kim mulai kontraksi" ujar pelayan itu.

           "bagaimana bisa? Usia Lady Kim belum genap 9 bulan." ujar Mentri Pertahanan Bae tak percaya.

"tidak tahu, Lady Kim terus mengeluh sakit dan mengatakan bahwa bayinya akan keluar" ujar pelayan itu dengan panic.

           "cepat panggilkan pelayan yang tersisa untuk membantu persalinan Lady Kim" ujar Mentri Pertahanan Bae.

Para pelayan langsung sibuk mengumpulkan air untuk proses melahirkan Lady Kim. Namun tiba-tiba saja seorang wanita tua menghalangi pelayan setia Lady Kim.

          "berhenti!" ujar wanita tua yang dikenal sebagai ibu dari Mentri Pertahanan Bae.

"tidak ada pelayan yang boleh melayani penyihir itu tanpa izinku" ujar wanita tua itu dengan tegas.

            "tapi nyonya, Lady Kim sedang kritis, kita harus membantunya melahirkan" ujar pelayan itu sembarii bersujud dibawah kaki wanita tua itu.

"pelayan! Bawa pelayan busuk ini menjauh dari wajahku! Cepat!" titah wanita tua itu dengan tegas.

            Para pelayan pria langsung membawa pergi pelayan setia Lady Kim. Pelayan itu memberontak dan menangis kencang mengingat keadaan kritis majikannya.

Di lain tempat para pelayan menghampiri kamar Lady Kim dan langsung mengunci rapat pintu kamar Lady Kim dari luar. Lady Kim tampak sangat kesakitan dan berusaha bangkit untuk menggedor pintu itu.

            Lady Kim tak memiliki cukup kekuatan, ia akhirnya terkapar lemas di lantai kamarnya. Lady Kim meneteskan air matanya menahan sakit yang luar biasa di perutnya.

"anak pertama di keluarga ini tentu saja harus lahir dari Rahim Lady Yoon" ujar wanita tua itu dengan senyum liciknya.

             "jangan ada yang membantu penyihir itu jika tidak ingin mati sia-sia!" tegas wanita tua itu.

Tak lama suara bayi terdengar kencang, pengawal kerajaan langsung mendatangi kediaman Lady Yoon. Mentri Pertahanan Bae tampak menggendong bayi perempuan cantik dilengannya.

             "Mentri! Raja mengucapkan selamat atas kelahiran putri pertama anda" ucap pengawal Raja dengan penuh hormat.

"terima kasih. Tolong sampaikan rasa terima kasihku" ujar Mentri Pertahanan Bae dengan senyum diwajahnya.

            "bayi cantik ini. Aku akan menamakannya, Bae Joohyun. Kristal yang berharga" ucap Mentri Pertahanan Bae dengan senyum bangga diwajahnya.

"sungguh nama yang indah. Aku akan menyampaikan berita bahagia ini pada sang Raja. Aku pamit" ujar pengawal Raja kemudian meninggalkan kediaman Mentri Pertahanan Bae.

              Tiba-tiba Mentri Pertahanan Bae teringat pada Lady Kim. Mentri Pertahanan Bae langsung bergegas menuju ke kediaman Lady Kim. Melihat pintu kamar yang tertutup rapat Mentri Pertahanan Bae langsung menerikkan pelayan untuk datang.

Frost Flower in the PalaceWhere stories live. Discover now