1st Dream.

25 4 3
                                    

Warning: EYD Berantakan, OOC, dll

Enjoy

♩✧♪●♩○♬☆☆♬○♩●♪✧♩  ♬♩♪♩ ♩♪♩♬

[[Eli's POV ]]

Malam itu malam yang aneh.Tidak seperti malam biasa, mimpi yang kualami kali ini begitu terasa nyata.
Sosoknya yang selama ini kupandang hingga dua bulan terakhir di sekolah, kini hadir dalam mimpiku. Fiona Gilman namanya. Gadis surai maroon itu kini sedang duduk di hamparan rerumputan bersama dengan sebuah mahkota bunga ditangan.

'Aneh..  Aku tidak meminum obat apapun tadi.'  batinku bingung melihat pemandangan yang ada didepanku saat ini. Terlalu semu untuk dibilang kenyataan,namun terlalu manis bila di anggap mimpi.

Masih dengan mengenakan piyama, kakiku melangkah perlahan menghampiri. Mataku terpana melihat senyumnya yang terlihat amat cantik. Apa segitu memendam rasa sampai terbawa mimpi?Entahlah.

"Lho? Eli, halo~" sang puan menyapa dengan riangnya membuatku sedikit terkejut.

"A-ah, Hai Fiona. Sedang apa?" ucapku sekedar basa-basi.

Senyum itu kembali merekah pada sosok sang puan,bagai bunga yang mekar dengan indahnya.

"Membuat ini. Eli mau pakai?"

Tidak nyaman dengan posisi berdiri, kini aku memberanikan diri untuk duduk disamping nya.

"Mahkota bunga yang indah,kau pandai sekali membuatnya." puji ku dengan seulas senyum tipis.

Sosok jelita itu mengeluarkan tawanya malu-malu, kemudian menyerahkan mahkota yang ia pegang padaku.

"Eli pakai yang ini ya." senyum itu kembali merekah, membuatku tak kuasa untuk menolak.

Ah, betapa aku rindu sosok yang ceria itu, sosok yang selalu kucintai dalam diam itu. Karna sudah dua bulan aku tak melihatnya di kelas. Banyak yang bilang dia sakit parah bahkan pindah sekolah diam-diam.

'Serindu ini aku padamu, Fiona. Hingga dalam lelap pun aku masih memikirkanmu' batinku nelangsa.

"Eli,apa sekolah masih terasa menyenangkan? Rasanya ingin kembali... " sang puan berkata lirih sendu.

"Eh apa maksudm-" belum sempat aku menanyakan maksud perkataanmu, pandangan ku memburam. Sosokmu kian memudar bersamaan dengan kelopak mataku yang terbuka dan alarm yang berbunyi. Seberapa keras aku meraihmu namun sosokmu kian lenyap sempurna.

Kini aku kembali ke dunia nyata, dengan nafas terengah dan jantung yang berdetak kencang. Mungkin hari ini aku tak akan bisa fokus pada pelajaran karna terus memikirkan mimpi semalam.


[[TBC]]

A/N; bukannya kelarin yg sebelah malah bikin baru dasar aku.

Ah,masih membuka kolom request untuk ending.
Apa kalian mau sadend? Atau happy ending?

Bunga yang Mekar dalam MimpiWhere stories live. Discover now