Detektif Zhou Zhi Xia ( 法医密探)

Prolog

Karya ini merupakan cuplikan cerita "Detektif Zhou Zhi Xia" milik grup penulisan Magnificent Universe yang telah dijual dalam versi cetak.

Kontributor harianimey

Tertarik membaca lebih? Hubungi +6281372054449 untuk pembelian.

Prolog

Seorang gadis remaja sedang merengut di kamar tamu bersama pelayan pribadinya. Suasana hatinya buruk sekali seperti badai salju yang terjadi di luar ruangannya. Dia sedang marah pada sang ayah yang tidak kunjung datang menjemputnya.
Beberapa saat pintu kamar diketuk, seorang pelayan di kediaman Wu masuk, kemudian memberi salam.

“Nona Zhou, ibu Anda, Nyonya Wu Qiao En meminta Anda berganti pakaian yang terbaik dan berdandanlah. Beliau akan menunggu Anda di ruang tamu.”

Gadis cantik itu mengerut dahi, lalu bertanya, “Ada apa?”

Pelayan wanita itu hanya menggelengkan kepalanya. “Hamba tidak tahu, Nona.”

Setelah menyampaikan pesan, pelayan kediaman Wu langsung mengundurkan diri. Kini pelayan pribadinya membantu Nona Zhou menggantikan pakaian terbaik yang dibawa bersamanya dari Kota Shen Zhen.

Gadis itu terlihat sangat cantik dan anggun dengan baju berbahan sutra. Kini lima lapis pakaian itu membalut tubuh mungilnya, membuat sang nona harus melangkah perlahan-lahan. Saat di persimpangan, seorang pelayan pria yang menggenggam sepucuk surat berlari cepat dan hampir menabrak Nona Zhou.

Rasa penasarannya membuat gadis itu sengaja menghadang sang pelayan. "Berhenti, apa yang kamu bawa?"

Si pelayan membungkukkan badan sambil menjawab, "Surat dari Kota Shen Zhen untuk Nyonya Zhou."

Gadis yang berdandan cantik itu pun merasa senang karena ada kabar dari ayahnya. "Sini suratnya, saya ingin membacanya."

Butiran putih masih terus berjatuhan dari langit yang cerah. Sebuah kereta sederhana telah tersedia di sana. Wu Qiao En, istri dari Zhou Ao Tian sedang berpamitan pada keluarganya bersama anak gadisnya. Nona Zhou yang mengenakan cadar menutupi bagian bawah mata ikut memberi hormat pada keluarga ibunya.

Perempuan paruh baya itu melangkah menaiki undakan untuk masuk ke dalam kereta disusul anak perempuannya.

Beberapa saat kereta bergerak meninggalkan kediaman Wu yang berada di Kota Hu Shen menuju Shen Zhen. Kendaraan itu semakin lama semakin bergerak cepat hingga sampai ke jalanan setapak yang memiliki banyak tebing yang curam.

Tiba-tiba angin berembus, badai salju juga mulai mengamuk, membawa kereta yang bergerak di jalanan setapak semakin tidak beraturan hingga sampai di salah satu belokan.

Roda kendaraan itu menabrak bebatuan dan mengakibatkan kereta tersebut kehilangan keseimbangan.
Kedua penumpang yang berada di dalamnya berteriak ketakutan saat kusir melompat turun dan kendaraan itu kehilangan kendali, akhirnya kereta yang ditumpangi mereka terguling ke bawah tebing. Orang yang berada di dalam tidak ada yang selamat bahkan wajah kedua korban rusak hingga tidak dapat dikenali.