Due

21 1 0
                                    

Uks
15.30

Ceklek!

Pintu uks terbuka dan menampakkan sesosok Jae dengan rambut berantakannya sambil membenarkan kaca matanya.

Jae terkejut saat gue berdiri di dekat pintu uks sambil memasang headphone di kedua telinga gue. Gue berpura-pura tak menyadari keberadaan Jae.

"Maaf"

Itu yang gue dengar dari mulut Jae.

"Maaf aku buat kamu sakit hati di ruang bk tadi dan makasih udah nolongin aku"

Jae berbicara sambil menundukkan kepalanya. Lalu berjalan pergi meninggalkan gue.

Mungkin Jae berfikir gue ga bisa mendengarnya tapi gue bisa dengar dengan sangat jelas, karena gue ga nyalain musik.

"Eh Jae!" gue meneriaki namanya dan Jae merespon dengan menoleh ke arah gue tanpa berhenti berjalan.

Ngapa gue manggil amjinc? Eh bentar, Ja Jae!

"Cuma mau bilang, awas nabrak"

Dug!

"Aw! Shh"

Jae meringis kesakitan. Karena ia baru saja menabrak dinding. Gue berlari menghampiri Jae. Gue memeriksa dahinya yang terbentur tadi.

Merah dong bjir:")

"Punya mata gak si lo!" spontan njir ni mulut pen gue copot aja.

"Kan kamu yang manggi..."

"Udah ayo!" gue narik tanggan Jae berjalan cepat ke ruang uks dan mengobatinya lagi:"

TUMAN!

TRIGERRED!!!!

Always awkward suasana kalau bersama Jae:"

"Jae"
"Khansa"

Fak. Kita manggil berbarengan, tambah awkward, plis gue pengen beol.

"Lo dulu"
"Kamu dulu"

Ohh shiittt. Lagi.

"Sst! Lo dulu"

"Mmm maaf ya yang di..."

"Udah gue maafin, gue dah denger pas lu ngomong di depan pintu uks"

"Oh... Jadi kamu dengar"

"Ya denger lah kan gue punya telinga! Ni! Ni! Emang ga keliatan? Punya mata ga lo!" gue memperlihatkan telinga gue dengan ekspresi greget.

"Punya, kamu ga liat? Nih, nih" Jae memperlihatkan matanya juga dengan ekspresi greget, tapi tetap cool:v

"Apasi lo! Cringe amjinc ahhaha" gue ngelempar kain yang tadi gue genggam ke mukanya Jae. Dan gue langsung segera pergi meninggalkan Jae sendirian di uks.

Kasian gue tinggal sendiri. Tapi gue salting lol. Muka gue mau gue kemanainnn. Panasss help:)

Tanpa gue sadari, gue udah jauh dari hadapan Jae dan... Gue nungguin angkot lewat.

.
.
.

Lama banget gada angkot yang lewat satu pun.

Tiba-tiba ada yang berhenti di depan gue dengan mengendarai sepeda gunung.

"Jae?"

Tumben dia berhenti di depan gue, biasanya dia main lewat aja tuh, ada keajaiban apa ini?

"Naik"

Gue ga salah denger?

"Lah?"

"Udah naik aja"

MapleWhere stories live. Discover now