monster - 1

992 83 14
                                    

Adult scene alert!

READ AT YOUR OWN RISK.

⚠️⚠️


































Ryujin menghentak-hentakkan kakinya di depan pintu lift sesekali melirik gelisah pada smartphone miliknya. Tangannya tidak berhenti menekan tombol lift hingga pintu itu terbuka.

Ryujin kembali menekan tombol dial pada smartphone miliknya, menempelkan benda berlogo apel digigit itu pada telinganya. Entah yang keberapa kali, dia tidak kunjung mendapat jawaban.

Sesaat setelah lift itu membawanya pada lantai paling atas gedung tersebut, dia mengambil langkah panjang menuju sebuah unit bernomor 402, lalu masuk ke dalam unit tersebut.

Gray..”

Seekor kucing berjenis ragdoll menyambutnya, lantas menarik kucing berwarna putih berpadu coklat itu kedalam gendongannya.

Where is she?

Ryujin kembali membuka suara, sang objek hanya membalas dengan memberikan jilatan pada wajahnya.

Selain Gray, hanya suasana gelap yang menyambutnya disana. Tidak ada siapa-siapa lagi, termasuk sosok yang sedang dicarinya.

Ryujin mengambil posisi duduk pada sebuah sofa dengan Gray yang setia dalam gendongannya. Dia menatap jam digital yang ada di hadapannya.

02:00 A.M.

Pandangannya lurus pada jam digital di hadapannya, tatapan dingin mengisyaratkan sebuah emosi disana.

Bunyi tombol password dan derit kasar yang berasal dari pintu apartemen tidak menginterupsi Ryujin sama sekali. Dia masih di posisi yang sama dengan Gray yang kini tertidur di pangkuannya.

Cahaya lampu yang menyelinap masuk membuat Ryujin bisa dengan jelas melihat sepasang manusia yang saling merangkul di depan pintu.

Sesaat setelah rangkulan itu terlepas, gadis berambut hitam itu memilih masuk dan menyalakan lampu apartemennya.

Ugh, I think I’m drunk.

Sang pemilik apartemen belum menyadari ada seseorang yang sedang menunggunya. Butuh beberapa saat, lalu..

“Ryujin?”

Tidak ada jawaban. Ryujin menatap lurus gadis di hadapannya, sang objek hanya mematung di tempat.

“Heejin–ah..”

Ryujin tersenyum tipis memandang gadis di hadapannya. Kemudian memindahkan Gray dari pangkuannya ke sofa, lalu berdiri. Heejin mengetuk kepalanya sendiri berusaha mengembalikan kesadarannya.

PLAK!

Satu tamparan seolah memaksa kesadaran Heejin pulih kembali, dia menyadari siapa yang ada di hadapannya kini.

Are you drunk?

Ryujin menatap Heejin tidak percaya. Tangannya menarik kasar dagu Heejin, memeriksa apakah matanya merah.

Dan ya, dugaan Ryujin benar. Mata Heejin memerah not to mention wajahnya juga. Which means tebakannya benar.

“Aku cuma minum dikit.”

monster | 2jin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang