Kebohongan

20 7 3
                                    

"Aku tidak pernah diajarkan untuk berbohong. Tetapi jika itu meyangkut keselamatan keluargaku, maaf, aku terpaksa melakukannya."
-Fae Edva-

Lagi-lagi Fae harus berangkat sekolah dengan berjalan kaki, seperti biasanya. Tetapi perbedaannya, Fae berjalan kaki dari rumahnya. Ann sudah meninggalkan dia dan berangkat lebih pagi. Dan rencana itu, disengaja oleh Ann. Dan lagi-lagi Fae terlambat masuk sekolah. Itu sudah menjadi resikonya. Seringnya Fae terlambat, memunculkan pertanyaan dari teman maupun guru kelasnya.

*

Saat bel istirahat berbunyi...

"Fae, kamu kok akhir akhir ini sering banget terlambat?
Tanya Freya pada Fae yang sedang makan.

Fae tidak merespon. Fae lebih memilih bekal makanannya. Freya yang merasa didiamkan oleh Fae, segera merebut bekal makanan milik Fae.

"APA-APAAN SIH, FRE?!

"Jawab dulu pertanyaan aku, kamu akhir-akhir ini sering banget terlambat, itu kenapa?!"

"Ga ada apa-apa. Cuma aku aja yang bangun kesiangan."

"Kok bisa bangun kesiangan?"

Fae hanya menatap Freya tanpa bersuara.

"Duh... Kamu kok kepo sih. Udah, mana makanan aku?! Aku mau makan ini!."

Freya pun mengembalikan bekal makanan milik Fae.
Freya tahu kalau Fae berbohong padanya. Freya bisa merasakan hal itu saat Fae menatapnya tadi. Freya juga tahu, kalau Fae ingin menceritakan sesuatu. Tetapi mungkin Fae tidak berani mengatakannya.

*

Bel pulang sekolah berbunyi, gerombolan anak-anak yang sepertinya sudah merindukan rumahnya, berlarian keluar sekolah.
Saat Fae ingin keluar dari kelas nya, tiba-tiba saja Bu Intan, guru kelasnya menghampiri Fae.

"Fae, ibu ingin berbicara dengan Fae sebentar, boleh?"

"Ohhh, boleh kok, Bu."

"Gini, Fae. Ibu heran, akhir-akhir ini kamu sering sekali terlambat. Dan itu membuat ibu bertanya-tanya. Kenapa kamu sering terlambat, Fae?"

Fae diam. Fae bingung, apakah dia harus bercerita atau tidak? Kalau Fae bercerita, otomatis tante Anggrid akan sangat marah besar padanya. Kalau tidak bercerita, Fae akan terus disakiti oleh tantenya. Tetapi Fae juga memikirkan harga diri tante Anggrid. Dan Fae lebih memilih untuk berbohong. Bibirnya tersenyum, matanya memancarkan sebuah ketenangan, seakan-akan semua sedang baik-baik saja.

"Nggak kok, Bu. Saya memang akhir-akhir ini sering bangun kesiangan saja."

"Jangan bohong, Fae."

"Nggak kok, Bu."
"Kalau begitu, saya pulang dulu, Bu. Permisi."

Fae berlari. Fae menghindar dari bu Intan. Fae menyembunyikan masalahnya dari orang lain. Fae boleh berbohong dengan orang lain. Tetapi semesta mengetahuinya. Mengetahui segala masalah Fae. Benar, keadaan Fae sedang tidak baik-baik saja.

Asa Di Langit JinggaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin