Sesak

5 1 0
                                    

Di awal cuma mau bilang, terserah mau ngelanjut baca cerita ini sampai habis atau enggak yang penting aku udah luapin semua yang terasa menyesakkan ini.

Masih berharap pada mimpi yang sama dari tahun ke tahun.

Gak salah kan?

Semua orang berhak bermimpi dan harus yakin akan impiannya.

Karena Allah yang bakal bantu kita untuk mewujudkan mimpi itu, kalau memang mimpi itu yang terbaik untuk kita ke depannya.

Jujur, gak pernah kebayang bakal kayak gini jadinya. Takut sama hal yang belum pasti, padahal itu JELAS gak boleh.

Kita gak boleh takut kecuali, sama yang menciptakan kita.

Apa dayaku yang hanya manusia biasa, yang bisa takut akan hal apa saja.

Dari dulu sampai sekarang selalu berpegah teguh pada pendirian bahwa Allah pasti selalu kasih yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Selalu seperti itu sampai sekarang.

Banyak banget yang dikhawatirin sampai-sampai udah gak tau harus cerita ke siapa selain kepada Sang Khaliq. Rasanya tuh gak enak awalnya, tapi kalo udah diluapin percaya gak percaya rasa sesak itu pun hilang secara perlahan.

Karena emang dari awal aku ini orang yang gak suka curhat. Jadi, apa-apa semua tuh yaa dipendam sendiri aja. Gak suka tuh yang namanya tiba-tiba "Eh gua gini loh bla bla bla ...."

Ada gak sih orang yang bener-bener gak mau berbagi cerita karena emang ya orang lain gak perlu tau masalah kita, cukup kita dan Tuhan aja yang tau, pernah gak sih gitu? Aku sih sering.

Yaa karena gak mesti semua masalah kita, orang lain harus tau kan?

4 Juni 2020

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 16, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NgacauWhere stories live. Discover now