"CHAVANA SINI! DUDUK DISINI AJA GRATIS KOK"teriak Vivan yang menepuk-nepuk kursi panjang kosong dan meja kosong ditempat nongkrong mereka, Nabila mendorong tubuh Chavana untuk melangkah daripada tidak dapat tempat makan, gadis itu bingung dan akhirnya menurut.


Ia dan ketiga sahabatnya bergabung dengan Abzas dan teman-temannya, ada satu gadis yang hanya menoleh sekilas keberadaan mereka dan yang lainnya menyambut dengan guyonan. Kedua sahabatnnya menahan nafas saat dikelilingi cogan, terlihat sekali wajah merah keduanya. Namun semuanya berubah ketika Farlhea baru menyadari ada satu gadis yang nampak mengobrol dengan Abzas.


"Van!!!!"gumam heboh Farlhea berbisik kearah Chavana yang sibuk sendiri memakan makanannya, bahu gadis itu ditepuk dengan keras oleh Farlhea

"Apa Far?"

"Itu Isnia bukan sih yang itu tuh! Aduhh yang komen dipostingan Abzas!!!"bisik Farlhea kepada Chavana yang langsung menoleh kearah gadis yang nampak mengobrol dengan Abzas, namun lelaki itu malah mencueki gadis disampingnya dan menatap datar kearah dirinya.

Ia hampir tersedak melihat Abzas yang menatapnya dengan intens membuat ia salah tingkah dan berujung hampir tersedak. Lalu senyum miring lelaki itu muncul sembari menaik-naikan alisnya.

"Ish"sebal Chavana lalu kembali makan tanpa mendengar ocehan kedua sahabatnya dan Abzas yang menatapnya

"Abzas nanti aku pulang bareng kamu ya?"

Chavana menoleh kearah Isnia yang bergelayut manja dilengan Abzas, ia berdesis sinis. Lalu kembali makan agar tak terlihat kalau hatinya sedikit memanas, jangan sampai lelaki itu menerima permintaan Isnia! Awas saja.

"Nggak"tolak Abzas tegas membuat Chavana menahan senyum

"Van"panggil Panji sontak Chavana menoleh keberadan lelaki disampingnya, alis kirinya naik seperti biasa ia selalu memasang wajah juteknya

"Iya?"

"Lo tau gak perbedaan lo sama-"

"Heh Panci lo mau gue tendang ke neraka level jahanam? Van duduk disamping gue, Jaka duduk disana!"titah Abzas membuat gadis itu kikuk sedangkan Isnia menatap aneh kearah lelaki disampingnya juga Chavana yang duduk sembari membawa makanannya dengan tak enak hati karna diperhatikan orang-orang

"Mereka ada hubungan apa?"batin Isnia

"Nah lo Panci! Bisa-bisa pulang kerumah tinggal nama lo"ledek Bernian yang disinis oleh Panji

Chavana kembali makan sembari melirik kearah kedua temannya yang makannya sok pelan-pelan biasanya juga seperti dikejar setan, ia terkikik geli melihatnya lalu menoleh kearah lelaki disampingnya yang menatap dirinya sedari tadi.

"K-kenapa sih? L-lo kok gak makan?"

Hanya senyuman diwajah Abzas, gadis itu melirik kearah saku baju lelaki itu yang terdapat sekotak nikotin.

"Jangan ngerokok lagi gak baik buat kesehatan lo"

"Hm? Iya gak bakal lagi kok"patuh Abzas membuat Chavana mencibir, lelaki itu menaruh rokoknya dan melemparnya kearah Jaka yang berbinar mendapat sekotak nikotin itu

"Awas ketahuan sama gue kalo ngerokok! Bakal gue-"

"Iya bawel"gemas lelaki itu ingin sekali mencubit pipi gembul gadisnya, Isnia yang melihat interaksi Abzas dan gadis disebelah lelaki itu sontak menahan panas dihatinya

"Ekhem-ekhem disini bersama saya Bernian, saya ingin mewawancarai Chavana bagaimana rasanya menjadi seorang kekasih Abzas Faisal?"tanya Bernian yang menyodorkan botol kosong kehadapan gadis itu, sontak Chavana kikuk sendiri

"Kekasih!? Mereka berdua pacaran? Gak mungkin. Jadi kata Adri bener ya kalau Abzas udah ada pacar"batin Isnia resah

"Paan sih jangan ganggu dia lagi makan!"tegur Abzas membuat Bernian mendengus dan yang lainnya sontak bersorak ria atas tindakan tegas lelaki itu

"PAWANGNYA MARAH GUYS!"

"Posesif dia bung"

"AKU MAH APA ATUH CUMA SELINGKUHAN KAMUU~"

"BANG JALI BANG JALI GOYANGNYA BIKIN HAPPY, ASEK-ASEK JOS!"

"Ck bener-bener harus didaur ulang nih anak berdua biar kalem, Jaka dan lo Panji! Suruh Mama sama papa lo gih buat ulang lo berdua"

"Tau tuh ketololan seperti pipa rucika, mengalir sampai jauh~ sejauh jarak hubunganku dengan dia, aw"ucap Adri

"Dih asu!"ledek Putra

Abzas menggelengkan kepalanya melihat tingkah gesrek teman-temannya, sedangkan Chavana terkekeh kecil melihatnya. Farlhea dan Nabila hanya duduk manis dan sedikit kikuk ketika hampir semua orang yang berada dikantin menatap keberadaan mereka.

"Diperempatan rumah gue ada banci jomblo kalau minat boleh tuh ajak kenalan, Ayo Van duduk disana aja disini lo gak tenang"ucap Abzas membuat teman-temannya memasang wajah masam, lalu Abzas menarik lengan Chavana dan menyuruh duduk ditempat duduk disamping mereka yang telah kosong

"Kayanya Bernian minat sama tuh banci, ntar Ber tahan malam minggu gue antar lo ke banci itu"

"Cih, maaf mending gue sama Nabila ya gak? Jomblo kan? Boleh lah abang isi hatinya yang kosong"goda Bernian mengedipkan sebelah matanya kearah Nabila yang tersedak dan buru-buru minum, sontak temannya menjitak kepalanya. Abzas menggelengkan kepalanya dan menatap kearah Chavana yang tertawa sendiri melihat temannya digoda

"Makan disini aja ya"

"Kenapa pindah sih Zas? lagian mie ayam gue udah mau abis tau!"

"Chavana denger ya nanti lo ketawa-ketawa sambil ngunyah ujung-ujungnya tersedak, gimana?"sebal lelaki itu

"Tapikan-"

"Gak ada bantahan"

Sedangkan teman-teman Abzas berisik, Bernian dam Panji menggoda Farlhea dan Nabila. Sedangkan yang lainnya mengajak berbicara kearah Isnia bernostalgia tentang masa SMP mereka.

💛

Maaf ya baru bisa update soalnya Jum'at kemaren baru selesai ulangan online kenaikan kelas huhu~

























CHAVANA [Tahap Revisi]Kde žijí příběhy. Začni objevovat