"Aku tidak menderita," dusta Taeyong. Kenyataannya, baru beberapa hari dia menikah, hidupnya bagai terasa di neraka.
"Aku berdoa untuk kebahagiaan kalian. Aku pastikan, hari ini Jaehyun terakhir kali melihatku. Aku tidak ingin dihantui perasaan bersalah."
*****
Taeyong berada di taman kampus sambil merenung kejadian pagi tadi. Lisa, kekasihnya Jaehyun meminta maaf padanya dan berjanji akan hilang dari kehidupan Jaehyun selamanya. Taeyong merasa memiliki secercah harapan. Mungkin, jika tidak ada Lisa, perhatian Jaehyun akan teralih padanya. Perlahan Jaehyun akan jatuh cinta padanya.
Taeyong tersenyum membayangkan Jaehyun menatapnya dengan hangat dan mengucapkan cinta padanya. Memikirkannya saja membuat dada Taeyong berdebar.
"Uh, apakah aku sudah jatuh cinta?" Taeyong bergumam sendiri sambil memegang dadanya yang berdebar cepat.
"Siapa yang jatuh cinta?" Yuta tiba-tiba saja duduk disebelahnya.
"Tidak ada. Kau mengagetkan aku." Taeyong mengerucutkan bibirnya karena kesal.
"Kau sedang melamun kotor?"
"Dasar gila! Kau pikir aku seperti kau yang mesum?!" Taeyong memukul pundak Yuta dengan kesal.
Yuta menghindar dari pukulan Taeyong. "Hahaha... aku kan hanya menebak."
Taeyong kembali membenarkan posisi duduknya dengan perasaan sedikit kesal.
"Aku ada berita baik dan buruk. Kau mau mendengar yang mana dulu?"
"Ini tentang apa?" Tanya Taeyong penasaran.
"Pekerjaan untukmu."
Taeyong berbinar sekaligus khawatir jika berita yang dibawa Yuta akan membuatnya kecewa.
"Berita buruk dulu." Taeyong mempersiapkan diri untuk mendengar kemungkinan terburuk lebih dulu.
"Tidak ada lowongan di restoran Mama. Maaf."
Taeyong memasang wajah kecewa. "Tidak apa-apa. Kau tidak salah. Lalu, berita baiknya apa?"
"Tapi ada lowongan kosong di butik Mama. Kau bisa menjadi kasir disana!" Yuta memberitakan kabar baiknya dengan sangat antusias.
"Wah, benarkah?" Ekspresi Taeyong cukup senang.
Tidak terlalu senang dibandingkan jika dia bekerja di restoran. Taeyong menginginkan bekerja di restoran, karena dia berharap bisa mencicipi makanan yang ada. Bahkan Taeyong menerima jika terpaksa harus memakan sisa makanan dari tamu yang tidak habis.
Baru seminggu menikah dengan Jaehyun, Taeyong selalu merasa kelaparan. Perutnya sering terasa kosong karena tidak diisi. Uang tabungannya sangat terbatas jika dia membeli makanan yang bisa mengenyangkan. Gaji yang diberikan Jaehyun tiap harinya juga sangat sedikit. Hanya cukup untuk membeli makanan satu kali saja.
"Kau senang?" Yuta puas dengan kabar yang dia bawa.
"I-iya. Tentu saja aku senang."
Yuta tersenyum lebar. Dia berhasil memberikan yang terbaik untuk Taeyong, orang yang disukainya. Yuta tidak ingin Taeyong bekerja di restoran hanya sebagai pelayan atau tukang cuci piring, ---karena itu posisi yang sedang kosong di restoran ibunya. Yuta mengatur supaya Taeyong dapat bekerja dengan nyaman di butik ibunya. Taeyong tidak perlu bekerja terlalu keras.
*****
Taeyong pulang ke rumah sebelum pukul 7 malam. Dia punya tugas menyiapkan makan malam untuk Jaehyun.
Baru memasuki gerbang, Taeyong melihat lampu rumah menyala. Sepertinya Jaehyun sudah pulang. Jantung Taeyong berdebar, takut Jaehyun akan kembali menyalahkannya karena pekerjaannya tidak selesai.
"Kau pulang terlalu sore. Apa kau seorang jalang, menjual tubuhmu dulu?" Jaehyun berkata dingin saat Taeyong memasuki rumahnya. Dia duduk di sofa dengan angkuh. Melipat kedua tangannya di dada dengan masih mengenakan stelan jas lengkap.
"Aku tidak tau jika kau pulang cepat." Taeyong membela dirinya, menyembunyikan fakta bahwa dia bekerja untuk penghasilan tambahannya.
Plak!
Sebuah tamparan keras melayang di pipi Taeyong, hingga membuat pria tampan itu tersungkur di lantai. Kepalanya juga terbentur cabinet yang menjadi tempat beberapa furniture.
"Kenapa jika aku pulang cepat? Kau tidak bisa berbuat seenakmu?" Jaehyun menjadi murka.
"Ma-maaf." Taeyong mengucapak terbata sambil mengusap kepalanya yang terbentur.
Bhug!
Belum sempat Taeyong berdiri, Jaehyun sudah menghadiahi sebuah tendangan di perut. Membuat Taeyong meringis kesakitan.
"Kehadiranmu disini hanya sebuah kesialan buatku!"
"Ugh, Jae... maaf..." Taeyong meminta maaf atas kesalahan yang tidak dia perbuat ketika Jaehyun kembali memberikan beberapa tendangan di tubuhnya.
Bhug!
Bhug!
Bhug!
"Enyah dariku manusia sialan! Sekarang hanya tinggal kau dan aku! Lisa bahkan meninggalkanku karena kehadiranmu!"
Bersambung...
YOU ARE READING
Hopeless | JAEYONG
Fanfiction[JAEYONG] [21++] [MPREG] Jaehyun dan Taeyong pasangan menikah karena perjodohan. Diantaranya, hanya Taeyong yang bisa menerima pernikahan ini. Sementara Jaehyun berusaha menjauhkan Taeyong dari hidupnya.
Part 3
Start from the beginning
