Extra: Bumi Itu Bulat

5.1K 585 1K
                                    

Banyak narasi demi kebutuhan cerita. Bacanya pelan-pelan aja karena ini chapternya panjang. Gak perlu diselesaikan dengan cepat dalam satu kali baca, yang penting bisa dibaca secara keseluruhan sampai a/n di bawah karena aku juga mau ngasih tahu sesuatu.

Untuk chapter ini, apa sider tidak ingin muncul sebagai terakhiran karena ini chapter terakhir? Siapa tahu suatu saat nanti kalian kangen, cerita ini gak akan muncul sebagai update terbaru hehe.

Selamat membaca 💚

Selamat membaca 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

After he passed away

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

After he passed away ....






"Kamu tuh kalau lagi kayak gini kelihatan cantik banget, Marsha."

Marsya Katyana mendengkus ketika sepupunya, Natheo Linggar, sok memujinya ketika dia sedang diam dan membaca buku literatur yang sedang melaksanakan pascasarjananya. Theo, begitu sepupunya biasa disapa, menatap Marsha dengan manis seolah memuji lewat tatapannya itu. Sayang, pujian Theo tak mempan untuk Marsha yang sudah kesal karena waktunya membaca harus diganggu. Padahal tadi dia damai-damai saja saat Theo duduk diam dengan ponsel di tangannya, lalu konsentrasinya harus terpecah dua karena lelaki di hadapannya mengatakan hal di luar kebiasaannya. Kalau sudah seperti itu, pasti Theo ada maunya.

"Kamu mau apa, Theo?" tanya Marsha yang tidak ingin ada basa-basi.

Theo lega karena Marsha tahu ada sesuatu yang ia inginkan. Tanpa mencari alasan lagi, Theo mencoba memberi tahu maksudnya dengan jelas, "Tolong pindah ke kamar yang di tengah. Mau, ya? Kamar yang kamu tempatin mau diisi sama orang lain."

"Permisi? Kamu ngusir aku?" tanya Marsha yang tersinggung mendengar permintaan Theo.

"Aku nggak ngusir, Marsha. Aku cuma minta kamu pindah sebentar, itu aja."

"Tapi kamar itu nggak terlalu gede buat berdua, Theo. Aku 'kan tidurnya sama adek kamu."

"Tapi sekarang adek aku lagi liburan di rumah kakek sama neneknya. Cuma beberapa hari kok, Marsha. Adek aku juga pulang pas tamunya udah pulang. Jadi kamu nggak akan lama tidur di kamar tengah. Please ... aku mohon banget."

Return Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang