Kebahagiaan Baru

2.8K 425 261
                                    

(Berbukalah dengan yang manis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Berbukalah dengan yang manis. Selamat berbuka puasa 💚)















Tama tidak bercanda ketika meminta restu untuk menikah ketika sedang merayakan ulang tahun pernikahan orang tuanya. Ketika Yuta tertawa dan menganggap Tama bergurau, putranya itu menggeleng dan meyakinkan seluruh anggota keluarga kalau dia sangat serius. Setelah lebih dewasa, Tama hanya akan serius ketika berdiskusi soal pekerjaan dengan Yuta, di luar jangkauan Marsha tentunya.

Saat itu, Tama benar-benar serius dengan rencananya menikahi Aqila. Bahkan Tama tidak mengubah perangainya sama sekali agar meyakinkan Yuta, Marsha, dan Yuma yang terlihat meragukan keputusannya. Oke, mereka ragu bukan karena tidak percaya. Hanya saja mereka ragu kalau keputusan yang Tama ambil terlalu cepat dan gegabah.

Tama benar-benar meyakinkan Yuta dan Marsha saat itu juga dengan rencana yang matang. Mulai dari lamaran, pernikahan, dan apa saja yang sudah disiapkan setelah menikah nantinya. Tama juga meyakinkan dengan memberi tahu kalau dia sudah siap dengan segala kesulitan setelah menikah. Tama juga berjanji akan menjadi suami yang bertanggung jawab untuk Aqila, dan menjadi orang tua yang bisa mendidik anak-anaknya kelak.

Orang pertama yang memberi restu adalah Yuta. Dia langsung yakin memberikan restu pada Tama setelah mendengar penjelasan matangnya. Apalagi saat Tama mengatakan kalau baru akan menikah tahun depan setelah mendapatkan rumah hasil jerih payahnya sendiri, Yuta langsung memberikn restu karena Tama tetap bertanggung jawab untuk dirinya sendiri lebih dulu.

Yuta memberi restu dan memberikan tepuk tangan bangga karena Tama bisa membuat keputusan besar, dan sudah memikirkan masa depan lebih jauh. Yuta juga merasa kalau Tama sudah siap untuk melanjutkan kehidupannya ke jenjang yang baru dengan menata masa depan bersama orang baru yang dipercaya untuk menjadi pendamping hidupnya.

Tak lama kemudian, Yuma memberi restu dengan alasan yang sama. Dia juga ikut senang dengan keputusan Tama karena sudah tahu kalau kakaknya itu suatu saat akan membuat keputusan besar. Berbeda dengan Yuta dan Yuma yang semangat, Marsha justru langsung lemas ketika mendengar segala rencana Tama dengan masa depannya.

Marsha memberi restu saat itu juga, tetapi semuanya tahu ada yang mengganjal. Marsha jadi pendiam, dan tidak memberi pendapat seperti Yuta saat tahu kalau Tama akan menikah. Marsha cenderung pasrah saat tahu kalau putranya akan menciptakan kehidupan barunya.

Hari itu juga, Tama langsung bertanya pada Marsha apakah restu yang ia berikan ikhlas atau tidak. Marsha dengan jujur mengatakan kalau dia ikhlas, hanya saja terkejut sampai bingung mau mengatakan apa untuk menggambarkan perasaannya saat tahu Tama akan menikah. Itulah kenapa Marsha diam, tetapi tetap memberikan doa terbaik untuk Tama.

Setelah restu didapat dari orang tua Tama dan Aqila, segala rencana mulai dilakukan untuk mewujudkan pernikahan tersebut. Tama dan Aqila tak hanya sibuk bekerja, tetapi juga sibuk membuat persiapan sejak dini agar mereka tidak keteteran saat mendekati waktu pernikahan.

Return Where stories live. Discover now