02

5.4K 429 4
                                    

gulf udah lega sekarang. tadi dia izin ke jendra buat ke toilet, gara - gara dia udah kebelet.

sekarang gulf lagi jalan di koridor sendirian. bolos pelajaran sekali - sekali enggak papa kan ya? ya itu sih pikiran gulfnya. kalau katanya hendra pamungkas mahadewa, udah pinter sih ngapain belajar lagi.

gulf cuma jalan enggak teratur. kalau dipikir - pikir mending dia di kelas ngobrol sama hendra daripada jalan sendirian gini.

"loh dek? kok di sini?"

gulf noleh ke samping, dimana suara itu berasal.

"eh anu mas..sa-saya anu..itu.."

"anu itu kenapa?" tanya mew. iya cowok yang nyapa gulf itu si mew yang tadi enggak sengaja dipertemukan sama semesta dengan tidak kesengajaan.

"hehe" gulf cuma cengingisan aja ditanya sama mew. bingung mau jawab gimana. masa iya bilang kalau dia bolos, kan malu.

"saya tanya lagi nih, kamu ngapain disini?" mew mengulangi pertanyaanya.

gulf menyadari sesuatu, "loh mas, kan ini fakultas seni harusnya saya yang nanya mas yang ngapain" mew nyengir.

mew bingung mau jawab gimana. mau bilang jujur kalau dia bolos tapi kan malu. padahal sih kalau jujur aja, mereka kan sama - sama bolos.

"itu saya bantuin dosen bawain buku - buku tadi" jawab mew sedikit gugup.

gulf cuma menaikan salah satu alisnya, bingung jenis alasan macam apa ini?

akhirnya gulf cuma ngangguk - ngangguk aja.

"mau saya temenin enggak dek?" gulf noleh ke mew dengan muka bingung.

"kemana mas?" tanya gulf yang masih memperhatikan mew.

"ya ke kelas kamu lah, masa iya ke kelas saya" mew ngelus kepala gulf dan gulf cuma melongo.

"ayo" mew narik tangan gulf. tanpa sadar muka gulf udah kayak kepiting rebus.

gulf cuma mandangin tanganya yang di gandeng sama mew. iya, mew masih betah gandeng tangan anak orang sampai akhirnya dia ngelepas waktu udah di depan kelasnya gulf.

mew noleh ke belakang tujuanya cuma mau mastiin kalau gulf masih ngikutin dia.

"kenapa mas?" tanya gulf bingung waktu ketauan mew lagi ngeliatin dia.

"enggak papa, kamu manis" sekali lagi mew ngelus kepala gulf. gulfnya malu lagi.

"yaudah sana masuk, belajar yang bener ya" mew nyubit gemes hidung gulf yang mancung itu.

"iih mas, sakit tau!" dengus gulf kesal.

mew cuma terkekeh terus meninggalkan gulf yang masih di depan kelas sambil senyum - senyum sendiri.

..

gulf yang baru duduk di kursinya langsung dibanjiri pertanyaan dari jendra.

jendra orangnya emang kepoan, pake banget. padahal cuma ke toilet doang plus dapet bonus ketemu sama cowok ganteng.

"berisik deh. ntar an aja deh ceritanya" gulf mengambil bolpoin di tempat pensil jendra.

jadi, tempat pensil jendra itu di pakai berdua buat dia sama gulf. mereka belinya juga patungan sih, walaupun lebih banyak jendra yang bayarin. lucu ya mereka.

"dih enggak seru!" teriak jendra.

pak bram dosen kelas itu noleh seketika, "jendra! kalau mau berisik silahkan keluar"

setelah pak bram ngomong kayak gitu, jendra langsung diem. berasa kayak mati suri.

"kasian" ujar gulf. jendra langsung menekuk wajahnya.

..

mew yang baru sampai di depan kelasnya langsung dihampiri oleh seorang cewek yang ditanganya ada cokelat.

"mew!" mew menoleh mencari sumber suara.

"eh nawang, ada apa?" tanya mew dengan nada lembut, selembut lembutnya.

"ini aku bawa cokelat buat kamu. dimakan ya, jangan nyuruh sena yang makan" pinta nawang.

"iya, yaudah saya masuk dulu" mendapat anggukan dari nawang, mew langsung masuk kedalam.

nawang yang masih di depan kelasnya mew, lagi senyum - senyum sendiri. seneng akhirnya bisa ngasih cokelat langsung ke mew.

"loh mew, kamu jajan to?" tanya putra sambil berbisik ketika melihat mew datang membawa cokelat ditanganya.

"enggak, tadi nawang ngasih ke aku. ya aku terima" jawab mew.

"dasar kebaikan yang dasar banget. awas nanti salah satu dari mereka ada yang baper" ucap sena sambil merebut cokelat ditangan mew.

"loh main ambil aja kamu sen. itu mau aku makan" ujar mew hendak merebut kembali cokelat itu.

"nanti kamu tambah manis lagi ke semua cewek di kampus ini mew" sena langsung menyantap cokelat itu tanpa memperdulikan bahwa di depa masih ada dosen.

"heh, masih ada dosen di depan, kok malah enak - enak makan cokelat" putra melempar sena dengan kertas yang ia bentuk menjadi bola.

sena hanya menjulurkan lidahnya, berniat mengejek teman satunya itu.

..

MAS [ mewgulf ] Where stories live. Discover now