28🧚🏻‍♀️

Start from the beginning
                                    

"kau sudah memikirkan tanggal pernikahannya sayang?"

"Appa, ayolah.. Lisa baru bekerja setengah tahun" keluhnya, Mina yang ada di belakang Lisa tersenyum mendengar penuturan sang Ayah.

"Kau bisa bekerja, Setelah menikah.. Appa ingin bermain dengan cucu secepatnya" ujarnya, sang Sekretaris dan orang pengawal pribadi sang Ayahnya terkekeh mendengar penuturan sang atasan.

Lisa hanya diam, ini adalah rapat. Kenapa ayahnya membahas penikahan??


Di sudut ruangan sebuah gedung bertingkat tinggi, Yeoja yang saat ini duduk di atas paha sang Namja tersenyum, tangan lentiknya merangkul manja pada leher sang Namja.

"kau berjanji akan membantuku hm~?" ujarnya sembari merapikan rambut sang Namja.

"yang kau hadapi bukan perusahaan kecil Sayang, dia rajanya di sini" tuturnya sembari mengelus paha putih mulus di depan matanya, kepalanya ia senderkan di belakan dada sang Yeoja.

"begitukah?" Sang Namja mengangguk "apa lebih hebat darimu?" sang Namja terkekeh.

"Ya, perusahaan TPG pernah menantang ketua Kim, dan tidak ada hasil" sang Namja mengecup belahan dada Yeojanya "Ketua Kim sangat ganas untuk urusan Bisnis, apa lagi yang kau tantang Putri dengan Lulusan terbaik di London, itu tidak mudah Sayang" ujarnya menarik tengkuk Sang Yeoja untuk berhadapan dengan wajahnya "dia akan menduduki tahta ayahnya sebentar lagi" mengecupnya lembut "aku ingin bertanya, kenapa kau memiliki dendam pada Lalisa Kim?"

Sang Yeoja melepaskan rangkulannya, tanganya berada di bahu dan dada Namjanya memainkan dasinya "ada dendam lama, aku sangat membencinya"

Sang Namja mengangguk "Fikirkanlah, lawanmu bukan orang kemaren sore, dia putri petinggi dan investorku"

"kau-" belum sempat sang Yeoja bertanya sang Namja tersenyum mengecup bibir sang Yeoja.

"Ya, walau aku belum bertemu Lalisa Kim.. Melihat fotonya dia cantik" ujarnya manarik pinggang sang Yeoja agar mendekat kearahnya.

"Tsk, Semua Namja sama saja" sang Yeoja hendak pergi dari pangkuannya, sang Namja langsung menariknya.

"ayo lakukan, kau membuat urusan di bawahku belum selesai" tuturnya dengan senyum smrik di wajah tampannya.

"Kau di sini? Bukankah malam masih 3 jam lagi?" Lisa heran melihat Sehun berada di ruangannya, sang pemuda dengan setelah Jas mahal berwarna Hitam itu menyilangkan kaki, memperlihatkan sepatu mahalnya dan tangan yang memakai Jam jutawan Won itu.

Lisa mendekat mendudukan dirinya di sebelah sang Namja.
"Lelah?" tanyanya menyelipkan tangannya pada sofa untuk memeluk gadisnya, mengecup kening, pipi dan bibirnya bergantian.

"kau sudah makan? Aku baru selesai makan dengan GP Group, mereka hanya membahas hal yang tidak penting Tsk, menyebalkan.. waktu berhargaku hilang" keluhnya ikut memeluk Sehun.

"jika kau lelah aku bersedia menggantikamu"

"Benarkah?" mata Lisa berbinar binar manatap Sehun "Kau akan menggantikan pekerjaanku, tidak dengan syarat menikah?" tuturnya masih bahagia.

"Tentu saja, jika kau ingin kita mempercepat pernikahan kita" Lisa lemas, ia letakan kepalanya bersandar di Sofa. "Hei kenapa kau tidak ingin menikah denganku?"

Lisa masih menyenderkan kepalanya di sofa "bukan begitu" ia menegakkan meraih leher Sehun mencium bibirnya sekilas "Aku masih belum siap" ujarnya menyesal "tunggulah sampai aku siap, aku tidak akan pergi kemana mana ini buktinya" Lisa memperlihatkan cincin berlian dengan 1 permata besar pemberian Sehun saat melamarnya "kau sudah melamarku Sayang, aku tidak akan kemana mana" tuturnya mendekakatkan wajahnya pada Sehun, memeluknya.

Sehun harus mengalah, ia harus selalu mengalah, Lisa akan membujuk dan memanggil 'Sayang' jika ada maunya "Baiklah baiklah.. Sebenarnya aku harus menemui Ketua Kim" ujar Sehun kemudian setelah Mengalah pada kekasihnya.

"Appa? Why? Kenapa kalian bertemu diam diam tanpa aku ketahui?" tuturnya dengan tangan masih memeluk sang kekasih "kalian bersekongkol di belakangku"

"Tender Hotel di Jeju, dia ingin aku yang memegangnya" Lisa mengangguk "aku harus di sana sekitar 1 bulan untuk mengurus semuanya"

"Ah kau akan sibuk, aku akan berkencan dengan Mina" ujarnya membuat Sehun terkekeh.

"Aku akan datang 1 minggu sekali, kau harus berkencan denganku.."

"Ne Ne" Lisa berdiri merapikah celana dan setelan Jas.nya membuat Sehun kecewa.

"kenapa?" Heran Sehun, melihat kekasihnya merapikan baju "apa ada tamu penting?" tantanya lagi

"Masuk Mina" ah Sehun tau "ada apa?"

"GG Ent memberikan proposal kembali, kerja sama" Lisa menghela nafas ia berjalan duduk di kursinya.

"Katakan padanya kita tidak akan invest ataupun bekerja sama dengan perusahaan dia, apa lagi memakai artisnya suruh jangan bermimpi" kesal Lisa, Lisa menatap Mina "suruh JB bereskan ini" Mina mengangguk dan undur diri.

"GG? Bukankah itu perusahaan Entertainment?" Lisa mengangguk menjawab pertanyaan Sehun.

"Mereka meminta artisnya menjadi Brand Hotel kita, aku menolek" Sehun berdiri melangkah mendekati Lisa "aku tidak akan bekerja sama dengan artis artis sampahnya" geramnya.

Sehun mengangguk mengelus kepala gadisnya "tidak apa apa, lakukanlah.. JB tidak akan berbuat onar kan?"

"menurutmu?" Lisa tersenyum Smrik, ia sangat kesal dengan GG Ent "aku tidak sekejam itu, JB hanya akan mengatakan kata kata mematikan agar dia tak menginjakan kakinya di kantorku" Sehun mengangguk.

"ayo ke ruangan Appa, kau juga harus ikut" Sehun menarik Lisa mengecup mata lelahnya "Mau aku gendong?" Ledeknya.

Lisa langsung mendorong Sehun dan berjalan duluan, Sehun tertawa kecil mengikuti Lisa dari belakang.

"aku akan ke ruangan Appa" Mina mengangguk mengerti.

•••

Belum belum masih belum..
Sellow..

🌼𝐿𝑜𝓋𝑒 𝒴𝑜𝓊 𝐵𝒶𝑒🌼Where stories live. Discover now