Dalgona Banget Nih?

3.1K 489 198
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



















"Ini kenapa nggak jadi-jadi, sih?"

Sejak tadi Nakamoto Yuta terus mengeluh karena tidak berhasil menyelesaikan dalgona coffee yang dibuatnya. Ya, sebagai pengisi waktu luang di hari sabtu, Keluarga Nakamoto membuat dalgona coffee-salah satu minuman yang sedang menjadi trend. Awalnya, semua berjalan sesuai rencana. Masing-masing dari anggota keluarga memegang adonan dan mengaduk secara bersamaan.

Namun, di pertengahan, Yuta mengeluh. Dia mulai tidak sabar sampai mengaduk dalgona dengan emosi agar segera jadi dan bisa dia minum. Untuk Marsha sendiri, dia tetap sabar karena sudah terbiasa mengaduk adonan kue. Berbeda lagi dengan Yuma yang justru akan istirahat jika sekiranya sudah tidak kuat untuk mengaduk. Tama sendiri mengaduk dengan santai, jadi tidak ada keluhan sama sekali.

"Ini siapa sih yang ngasih ide? Capek banget."

"Tama, Pi." Tama menjawab dengan santai. "Papi sendiri yang mau, ya. Tama nggak pernah ngerasa ngajak Papi."

Yuma mengangguk. Kali ini berada di pihak Tama. "Iya, Pi. Kak Tama nggak ngajak Papi langsung. Kak Tama cuma ngajak Yuma sama Mami."

Yuta berdecak. Ya, tentunya dia ingat kalau Tama memang tidak secara langsung mengajaknya. Dia hanya memberi ide pada Marsha dan Yuma, lalu Yuta berinisiatif untuk ikut bergabung. Daripada bosan, Yuta memilih untuk ikut. Yuta pikir, membuat dalgona itu mudah-apalagi Tama hanya menjelaskan kalau cara membuat dalgona itu menurutnya sangat mudah. Nyatanya, tidak mudah sama sekali. Entah sudah berapa menit lamanya Yuta mengaduk dan belum juga jadi. Berbeda dengan Marsha yang adonannya hampir jadi.

"Tahu gitu pake mixer aja."

"Tadi 'kan aku udah nyuruh kamu pake mixer, Yuta. Kamu aja terlalu sombong buat pake alat karena nggak mau kalah sama anak-anak," cibir Marsha gemas karena Yuta terus saja mengeluh.

Yuta terkekeh. "Maaf, Matcha. Kirain gampang gitu lho. Ternyata susah banget kayak waktu dapetin kamu."

Tama dan Yuma hanya bisa mengembuskan napas pelan melihat tingkah Yuta yang langsung lembek kalau sudah pada Marsha. Untung Marsha menegur, karena kalau tidak menegur, pasti Yuta akan terus mengeluh dan dalgona yang dia buat tidak akan pernah jadi.

"Yey! Yuma udah jadi, Mi."

"Wah, pintarnya anak Mami. Ayo, Tama sama Yuta juga cepet jadi. Biar minumnya bareng-bareng."

Yuta dan Tama langsung termotivasi. Adonan keduanya yang memang sama-sama belum jadi pun mengaduk dengan semangat agar segera jadi. Padahal Marsha tidak menyuruh mereka berlomba, tetapi sekarang kedua itu seolah sedang berlomba-lomba dalgona siapa yang akan segera jadi.

"Tama harus duluan jadi."

"Papi yang duluan jadi dalgona-nya. Kamu nanti aja."

"Bisa jangan ribut? Ini tuh bukan kompetisi, ya."

Return Where stories live. Discover now