1st

838 95 3
                                    

Pagi itu cukup damai. Ya, meski hanya sepuluh menit bahkan kurang, Soonyoung memulai semua kericuhan kecil di meja makan, hanya karena ia tidak ingin makan sayuran yang disajikan Mingyu.

"HOSHI GAK MAU MAKAN!"

Ah, hari yang indah dimulai. Hoshi muncul, anak kecil yang merepotkan. Ia menaikan kakinya ke kursi, dan menyilangkan tangannya di dada.

"Hoshi, ini sayurnya enak, kok! Ada kentang juga. Kalau gak makan, nanti Papa sama Dad sedih, loh." Wonwoo, yang dipanggil Papa oleh Hoshi, baru saja tiba di dapur. Ia mengelus rambut anaknya.

"Tapi, tapi, tapi ada brokoli sama wortel! Hoshi gak suka!" Bibirnya maju.

"Pokoknya Hoshi gak mau makan kalau gak ada ayam!"

Mingyu yang masih memasak itu terkekeh ketika berbalik dan melihat kekasihnya memijit pelipisnya.

"Urus nih, Gyu! Aku gak mau ya kalau Soonyoung belum balik! Dia harus kerja."

Wonwoo pergi menuju kamarnya dengan membawa segelas susu. Mencari ketenangan. Ia dari awal memang tidak suka anak kecil, meski sekarang ada Hoshi, ia masih belum bisa merubah pikirannya. Menurutnya, anak kecil adalah hal yang menyebalkan.

"Dad... Papa marah ya sama Hoshi?" ucap Hoshi ketika Wonwoo sudah menghilang dari pandangannya.

"Iya, Dad juga bakal marah dan kecewa sama kamu kalau sayurnya gak habis. Dad udah capek capek loh buatnya? Masa kamu gak makan?"

"Eung... Kecewa itu apa?" Hoshi mulai memakan sayuran di hadapannya. Pelan pelan, tipikal anak yang malas makan.

Mingyu duduk di seberang anaknya, lalu mencondongkan tubuhnya.

"Kecewa itu sedih, karena Hoshi gak lakukan apa yang Papa dan Dad inginkan, makan yang lahap, ya. Pasti Papa gak sedih lagi kalau kamu makannya habis."

Menit menit terlewati, mereka telah selesai sarapan dan harus pergi bekerja dalam setengah jam, tetapi Soonyoung belum juga sadar. Sekarang ia malah bermain di kamar khusus Hoshi. Menebarkan mainan di kotak yang sebelumnya tersusun rapi.

Wonwoo kembali marah marah padahal sebelumnya sudah tenang dan mengelus kepala Hoshi. Lalu ia memutuskan untuk pergi kerja sendiri, menggunakan bus.

Mingyu kalap. Ia bingung harus apa karena biasanya Hoshi muncul saat malam hari, bukan pagi seperti ini.

"Apa panggil Jihoon, ya? Tapi dia gak suka anak kecil juga," gumam Mingyu sambil bersedekap di ambang pintu kamar Hoshi.

Daripada ia semakin telat, maka Mingyu memutuskan untuk memanggil Jihoon, temannya yang bekerja sebagai penulis lagu. Pekerjaan yang cukup bebas, pasti bisa untuk sekedar datang dan menemani Hoshi.

Setelah menjelaskan panjang lebar di telepon, meski Jihoon tidak begitu paham dengan keadaan Soonyoung, Mingyu akhirnya bernegosiasi agar Jihoon mau datang.

"Please, nanti gue bayar, kak. Udah gue sediain makan, kok, tinggal dihangatkan aja."

"Ck. Iya deh, tapi gue gak mau beresin kalau rumah lo jadi kacau, ya."

Mingyu langsung mengiyakan. Telepon ditutup dan Jihoon datang lima menit kemudian, karena memang mereka adalah tetangga. Mingyu langsung buru-buru pergi dengan mobilnya, tetapi ia tidak lupa memberi tahu Jihoon tentang note kecil yang ia tempel di pintu kulkas.





Tbc.

Hai kembali dengan Tala di sini! Semoga kalian suka ya work seoksoon-ku! Psssst, doain semoga aku bisa nulis work ini sampai selesai! See you on next chapter!

hide [seoksoon]Where stories live. Discover now