Yunho mendengus pelan. Bagaimana ia bisa tenang dalam keadaan seperti ini???
.
Beberapa menit lagi ulang tahun Seonghwa berakhir. Dan disinilah Yunho, duduk pada tepi kasur milik Seonghwa. Memandang penuh kasih sayang pada sang pemilik yang sedang tertidur pulas.
Bodohnya Yunho, jelas saja Seonghwa telah tertidur.
Sungguh Yunho sangat-sangat menyesal karena rencananya gagal total dan telah mengecewakan Seonghwa.
Andai saja rencananya tadi berjalan dengan lancar, mungkin Yunho bisa melihat senyum bahagia Seonghwa juga mendapat pelukan sayang dari Seonghwa.
"Selamat ulang tahun sayang, maafkan aku ya" bisik Yunho pelan.
Ia mengusap-ngusap rambut Seonghwa pelan. Mengecup pucuk kepala sang terkasih dengan sayang.
Yunho benar-benar ingin mengulang waktu, mengabaikan sang klien dan pergi menemui Seonghwa. Tapi sekali lagi itu sudah terjadi, waktu tak bisa di ulang dan ia telah mengecewakan Seonghwa.
"Y-yunho?"
Yunho tertegun, Seonghwa membuka matanya dan menatap sayu pada Yunho. Astaga, ia telah membangunkan Seonghwa.
"Hmm, tidurlah lagi. Kamu pasti lelah" ucap Yunho lembut.
Seonghwa menggeleng pelan, ia bangun dan menatap Yunho dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa kamu disini?" tanya Seonghwa pelan.
"Selamat ulang tahun Park Seonghwa sayangku, maafkan aku. Maafkan Jeong Yunho mu ini ya? Harusnya aku memberikanmu kejutan tadi, tapi semuanya tiba-tiba saja berantakan"
"Jadi surat itu?"
Yunho mengangguk. "Surat itu dariku. Maaf, kamu pasti menunggu lama. Maafkan aku Hwa"
Seonghwa tak dapat membendung air matanya lagi, ia langsung memeluk Yunho dengan erat. Meredam tangisannya didada bidang sang terkasih.
Yunho dengan sigap mengusap-ngusap punggung Seonghwa sembari mengucapkan kata maaf berpuluh-puluh kali.
Yunho ingin Seonghwa tau betapa menyesalnya Yunho hari ini.
Beberapa menit berlalu Seonghwa melepaskan pelukannya. Ia menatap Yunho dengan mata sembab dan bibir yang mengerucut lucu.
"Harusnya kamu tidak usah bersikap sok romantis! Harusnya kamu mengucapkan ulang tahunku lewat video call saja!" kata Seonghwa.
Yunho tersenyum lembut, mengusap pelan pipi Seonghwa yang basah akan air mata. "Maaf ya" katanya lagi.
Seonghwa mendengus pelan. "Jangan minta maaf terus! Aku gak suka dengernya, ini bukan salah kamu kok" kata Seonghwa.
Yunho mengangguk pelan. Lega rasanya ketika Seonghwa memaafkannya.
Ia lalu melirik jam dipergelangan tangannya. 5 menit lagi pergantian hari, artinya hari ulang tahun Seonghwa akan berakhir dalam 5 menit lagi.
"Hey, aku harusnya ngelakuin ini tadi dengan suasana romantis. Tapi kurasa saat ini, saat kita hanya berdua malah waktu yang tepat" kata Yunho.
Seonghwa mengernyit dan menatap heran pada Yunho. Sedangkan Yunho hanya tersenyum simpul.
Ia mengeluarkan kotak merah kecil dari kantong celananya. Seonghwa jelas tau apa yang ada dalam kotak tersebut.
"Yunho?"
Yunho lantas beranjak dari tempat tidur Seonghwa dan berlutut dengan sebelah kaki. Ia membuka kotak mera kecil tersebut, sebuah cincin perak berhias berlian kecil yang sangat indah terdapat didalamnya.
"Park Seonghwa, aku tau aku bukanlah lelaki yang sempurna. Kita bertemu dengan perdebatan kecil, bekerja sama untuk memutuskan benang merah ini. Namun akhirnya kita sadar, kita memang ditakdirkan untuk bersama. Maka dari itu izinkan aku untuk menjadikan dirimu satu-satunya untukku, menjadikan dirimu sebagai hidup dan matiku"
Seonghwa menutup mulutnya, ia benar-benar tak menyangka ini akan terjadi.
"Ayo kita ikat hubungan ini menjadi lebih serius lagi. Jadi Park Seonghwa, will you marry me?"
Seonghwa mengangguk cepat. "Yes! Iya! Aku bodoh jika sampai tak menerimamu Ho" ucap Seonghwa.
Yunho memasangkan cincin tersebut pada jari manis Seonghwa. Selanjutnya ia bangun dan menatap Seonghwa dengan senyuman manisnya.
"Terimakasih" ucap Yunho tulus.
Mereka berdua saling beratatapan dengan penuh rasa cinta. Hingga Yunho memajukan wajahnya, mempertemukan bibirnya dengan bibir lembut Seonghwa, memanggut lembut bibir manis itu. Ciuman manis itu menyalurkan seluruh rasa bahagia Yunho maupun Seonghwa.
Mengingatkan mereka akan cinta mereka yang tulus. Awalnya mungkin mereka berdua berusaha menolak takdir dari benang merah yang terikat dijari kelingking mereka.
Namun kini mereka merasa bersyukur memiliki satu sama lain. Mereka kini sadar, mereka telah ditakdirkan untuk satu sama lain.
Mereka sepasang soulmate yang tak mungkin akan terpisahkan, kecuali oleh kehendak yang diatas.
"Yunho... I hate that i love you" ucap Seonghwa setelah panggutan mereka terlepas.
Yunho tertawa pelan dan kembali mencuri kecupan singkat pada bibir Seonghwa.
"I love you too. Jangan tsundere lagi Hwa"
R E D S T R I N G
-end-
(a/n) lohaaa ini first time mochi bikin oneshot klo jelek maaf wkwk
Anyway, selamat ulang tahun untuk park seonghwa💕🎈🎂🎀🎉🎊
Terimakasi atas poni badainya pada era wonderland, kalau enggak mungkin aku tidak akan capek-capek ngepoin member yang lain hehe.
Dan akhirnya aku kesampaian buat fanfic yunhwa yeeey!
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Red String | Yunhwa
Фанфикшн"I hate that i love you" Yunho dan Seonghwa berusaha memutuskan benang merah mereka walau nyatanya hal itu tidak akan pernah bisa, karena mereka adalah enternal soulmate. Top Yunho Bot Seonghwa Semi-baku ©berrymochim 2020
Red String
Начните с самого начала
