Yunho mengangguk lalu melambaikan tangannya sebelum menutup video call mereka.




.

"Seonghwa hyung selamat ulang tahun!" Wooyoung, tetangganya adalah yang pertama mengucapkan ulang tahun pada Seonghwa di pagi hari.

Seonghwa tersenyum tipis. "Terimakasih Woo" balasnya.

Sebenarnya ia mengharapkan Yunho menelfon atau mengiriminya pesan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Tetapi si lelaki Jeong itu tampaknya terlalu sibuk untuk melakukan hal itu. Seonghwa benar-benar merasa sedih karenanya.

"Oh, Seonghwa hyung ini ada surat titipan untukmu" kata Wooyoung.

Ia menyerahkan amplop berwarna baby blue pada Seonghwa. Seonghwa menerimanya dengan sedikit ragu.

"Ini dari siapa Woo?" tanya Seonghwa.

Wooyoung mengendikan bahunya. "Tidak tau, pokoknya itu buat hyung. Aku pergi dulu hyung, daah!"

Wooyoung berjalan dengam cepat darinya. Tidak mengindahkan panggilan Seonghwa padanya. Kenapa sih dengan anak itu?

Lalu perhatiannya kembali pada amplop itu, ia membukanya dan menemukan secarik kertas dengan warna sedana.

Untuk Park Seonghwa

Malam ini jam 7 di restaurant horizon ya
Aku tunggu 😉

Seonghwa tidak bisa menebak surat itu dari siapa, sebab suratnya tidak ditulis dengan tangan.

Siapapun itu, orang itu sangat niat. Sebab ia rela memotong kertas perhuruf, dan menempelkanmya menjadi sebuah kata dan kalimat.

"Haruskah aku datang kesana?"







.

Malam harinya Seonghwa benar-benar datang ke restaurant Horizon. Restaurant milik sahabatnya Kang Yeosang, yang memang sangatlah terkenal di Seoul.

Seonghwa menunggu si pengirim surat itu untuk datang, namun hingga satu jam ia menunggu orang asing tersebut tak kunjung datang.

Para pengunjung sudah berdatangan silih berganti, para pelayan beberapa kali menanyainya ingin memesan apa. Namun Seonghwa hanya bisa tersenyum dan mengatakan bahwa ia akan memesan nanti.

Seonghwa benar-benar kecewa, kenapa dengan bodohnya ia mau datang kesini? Padahal jelas-jelas ia tidak tau siapa pengirim surat itu. Bisa saja kan orang iseng?

Lihat saja sekarang, hampir jam 9 malam dan orang tersebut belum muncul sampai sekarang. Seonghwa benar-benar sedih.

Ia dengan perasaan kecewa memilih untuk pulang. Ia tak ingin menunggu lebih lama lagi.












.

Yunho menatap jam yang terpasang apik ditangan kirinya dengan nanar. Sekarang sudah jam 11 malam, jelas restaurant Horizon telah tutup dan Seonghwa pastinya pulang dengan rasa kecewa.

Ya, tentu saja si pengirim surat misterius itu adalah Yunho. Ia ingin membuat kejutan untuk Seonghwa. Tetapi sialnya, tiba-tiba saja kliennya meminta untuk mengadakan rapat. Yunho jelas tak bisa menolak.

Hingga akhirnya ia terpaksa membatalkan penerbangan sore tadi dan menggantinya jadi malam hari. Tapi tetap saja Yunho telat.

Seonghwa pasti benar-benar sedih, marah dan kecewa padanya.

"San bisa menyetir lebih cepat tidak?" tanya Yunho pada sekretarisnya.

"Kau mau aku melanggar lalu lintas apa? Sudahlah Jeong, duduk diam dan biarkan aku fokus menyetir!"

Red String | YunhwaWhere stories live. Discover now