Yunho menunjukan cengiran lebarnya sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali. "Hehe, perjalanan bisnisku diperpanjang. Jadi aku di Jeju selama 10 hari" kata Yunho.
Seonghwa membola mata kaget. Seminggu lagi kan ulang tahunnya, bagaimana bisa Yunho melewatkan itu? Sedangkan sebulan lalu saat ulang tahun Yunho ia rela mengambil cuti untuk menghabiskan waktu bersama Yunho.
"Tapi kan ulang tahunku seminggu lagi! Kamu mau melewatkannya?" tanya Seonghwa.
Yunho tersenyum canggung. "Hey maaf, tapi urusan kali ini sangatlah penting. Aku akan membawakanmu banyak hadiah sebagai gantinya, jangan sedih ya?"
Yunho membawa Seonghwa dalam dekapnya, ia melingkarkan tangan pada pinggang Seonghwa, menatap lembut lelaki yang lebih pendek.
Seonghwa hanya diam saja, tak memberi respon apapun. Ia hanya balas memeluk Yunho dengan menyandarkan kepalanya pada dada Yunho.
Mereka terdiam dalam posisi itu selama beberapa menit, hingga bunyi dering ponsel Yunho membuat pelukan mereka terlepas.
"Tunggu sebentar ya"
Yunho segera pergi keluar sambil mengangkat telfon yang Seonghwa yakini dari sekretarisnya.
Yah mau bagaimana lagi, sepertinya kali ini ia tidak bisa merayakan ulang tahunnya bersama Yunho.
.
"Halooo, selamat pagi sayangku!"
Seonghwa tersenyum lebar saat wajah Yunho muncul dalam layar ponselnya. Mereka sedang melakukan video call saat ini.
"Pagi yunhooo!" balas Seonghwa dengan semangat.
Yunho terkekeh pelan disebrang sana. "Samangat sekali, bagaimana tidurnya? Tidak terbangun tengah malam lagi kan?"
Seonghwa memang kadang suka terbangun tengah malam, dan biasanya ia akan pergi ke kamar Yunho untuk mendapatkan pelukan dari Yunho.
"Tidak, aku terlalu lelah makanya tidurku lelap. Bagaimana denganmu?"
"Aku susah tidur soalnya kamu tidak ada disini~" kata Yunho sembari mengedipkan sebelah matanya.
Seonghwa memerah malu mendengar perkataan cheesy dari Yunho. Ia menyukai perlakuan Yunho yang satu ini, tetapi tetap saja mulutnya berkata lain. "Berhentilah, gombalanmu terlalu basi"
Yunho tersenyum padanya, jenis senyum yang mengejek. "Benarkah? Lalu kenapa pipimu memerah? Lucu sekali sih, aku jadi gemas ingin menciummu"
Seonghwa mencebik kesal. Ia tak suka saat dikatai lucu, imut atau menggemaskan. Ia kan tidak seperti itu. Seonghwa sangat manly dan tampan tau!
"Aku gak lucu" katanya.
Yunho memgangguk-ngangguk. "Iya iya, kamu gak lucu tapi cute"
Malas menanggapi hal itu, Seonghwa lebih memilih untuk mengganti topik perbincangan mereka.
"Besok ulang tahunku, kamu harus jadi yang pertama ngucapinnya yunho" kata Seonghwa dengan raut wajah garang.
Yunho disebrang sana menahan diri untuk tidak berteriak melihat keimutan Seonghwa. Entah kenapa baginya, Seonghwa jauh lebih imut saat ia marah.
"Iya iya, kalau sempat ya. Besok jadwalku padat sekali" kata Yunho.
Seonghwa baru saja hendak menyuarakan protesannya, namun suara dari sekretaris Yunho yang memanggilnya membuat Seonghwa tak jadi bersuara.
"Maaf sayang, tapi san telah memanggilku. Aku harus cepat bersiap-siap" kata Yunho.
Seonghwa tersenyum tipis lalu mengangguk. "Hm, semangat ya. Jangan terlalu memaksakan diri, beristirahatlah jika lelah" nasehat Seonghwa.
YOU ARE READING
Red String | Yunhwa
Fanfiction"I hate that i love you" Yunho dan Seonghwa berusaha memutuskan benang merah mereka walau nyatanya hal itu tidak akan pernah bisa, karena mereka adalah enternal soulmate. Top Yunho Bot Seonghwa Semi-baku ©berrymochim 2020
Red String
Start from the beginning
