Sumber Kekuatan

3.3K 548 81
                                    

Sebelum memulai, jangan lupa streaming dulu ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebelum memulai, jangan lupa streaming dulu ^^







Setiap kali sedang sendiri begini, Marsha sering membayangkan perihal masa lalunya. Entah itu saat sebelum bersama Yuta, atau setelah bersama Yuta. Membayangkan masa lalu adalah hal yang membuat Marsha merasa bercermin dengan kejadian hari ini. Marsha mengingat-ingat apa saja hal bahagia dan menyakitkan yang pernah dialaminya dulu.

Masa-masa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama masih indah dan tidak ada yang aneh. Marsha masih menjadi perempuan paling bahagia saat itu. Memiliki orangtua yang lengkap, kakak yang baik, dan kehidupan yang serba ada pula. Barulah saat ia masuk ke sekolah menengah atas, Marsha mulai merasakan apa itu beratnya hidup.

Mulai dari orangtuanya yang berpisah, merasakan patah hati karena lelaki secara bersamaan, dan merasa hidupnya hancur karena orang-orang yang pernah ia sayangi harus pergi darinya. Saat itu, Marsha benar-benar merasa menjadi orang yang paling sedih. Dia lupa ada Taeil yang juga ikut sedih, tetapi selalu berusaha tegar untuk Marsha. Dia juga lupa kalau ada ibunya yang jauh lebih sedih, tetapi selalu berusaha kuat di hadapan kedua anaknya.

Mungkin, masa-masa paling sulit Marsha adalah saat kuliah. Well, tidak perlu diceritakan secara detail. Dua kata sudah cukup untuk menggambarkan bagaimana masa kuliah Marsha.

Nakamoto Yuta.

Jika mengingat bagaimana Nakamoto Yuta dulu saat mereka berdua masih kuliah, semua kenangan indah dan buruk menjadi satu. Semua perasaan bahagia dan menyakitkan menjadi bagian dari kehidupan Marsha. Bagi sebagian orang, patah hati adalah masalah sepele yang seharusnya bisa sembuh dan tidak perlu dianggap menjadi salah satu cobaan hidup. Namun, bagi Marsha patah hati menjadi salah satu masalah utama dalam hidupnya.

Setelah patah hati karena Yuta, Marsha harus belajar untuk melupakan karena kehidupannya yang terus berjalan. Walaupun segala niat untuk move on itu sudah ada, tetapi terus gagal dan akhirnya Marsha harus terjebak dengan perasaan yang begitu dalam.

Jika masa lalu itu menjadi cerminannya sekarang, Marsha merasa tidak menyesal karena belum move on. Kalau dia move on, Yuta tidak akan pernah bersamanya, 'kan? Oke, Marsha sempat mengatakan kalau dia menyesal memilih Yuta dan menerima untuk kembali dengannya setelah menikah. Itu karena dia sedang sangat terluka akibat pernikahan yang di ambang kehancuran, dan penyesalan memang sempat datang.

Oh, ayolah. Tahu sendiri bagaimana Yuta meksipun telah menikah. Yuta masih menjadi orang yang menyebalkan, masih membuat kesalahan, meskipun di balik itu semua selalu ada alasan kenapa dia bisa sampai seperti itu. Namun, setelah kejadian beberapa waktu lalu, berhasil membuat Marsha sadar kalau Yuta sudah berubah. Entah sudah sepenuhnya berubah atau belum, tetapi dia sudah berubah. Itu adalah hal utama yang harus Marsha yakini sebagai seorang istri.

Return Where stories live. Discover now