2.

10K 1K 554
                                    

    pagi harinya...

Pagi adalah waktu yang tepat untuk memulai kegiatan baru, Begitu juga dengan (y/n).

    (y/n) sekarang sedang memasak di dapur, memasak makanan untuk keluarga Ubuyashiki atau lebih tepatnya Ubuyashiki kagaya, orang yang sudah menyelamatkan nyawanya.

   Aroma dikeluarkan oleh masakan memenuhi seluruh ruangan.

Karena merasa ada aroma enak di dapur, Kagaya pun bangun dari futon nya lalu menuju aroma itu berasal.

Tap...
Tap...
Tap...

"Apa yang kau lakukan (y/n)?" Kedatangan Kagaya membuat jantung (y/n) ingin melompat.

"G...gomen nasai, k...kagaya-san saya sudah berbuat lancang karena menggunakan dapur tanpa izin, saya hanya ingin memasak makanan untuk anda, i...ini untuk membalas kebaikan anda kagaya-san." wajah (y/n) memerah, air matanya bisa tumpah kapan saja, dia takut kalau kagaya akan marah kepadanya karena dia bersbuat sedikit lancang.

"(y/n)..." kagaya menghembuskan nafasnya pelan, Lalu melangkah menuju (y/n) dan mengelus kepalanya dengan lembut.

"Daijoubu (y/n), aku tidak akan marah padamu, lakukan lah sesuka hatimu." Kagaya pun tersenyum lalu pergi ke ruang makan.

"Kutunggu masakanmu..." kagaya berbalik, lagi lagi tersenyum lembut, itu sangat tidak bagus untuk jantung
(y/n), karena jantungnya selalu tidak karuan saat kagaya sedang tersenyum padanya.

.
.
.

"Itadakimasu~" dari dapur (y/n) sedang membawa nampan berisi beberapa makanan ditangannya.

"Apa yang kau masak (y/n)?" Ucap kagaya sambil tersenyum kearah
(y/n).

"S...saya memasak sup miso dan salmon rebus, saya juga membuat beberapa onigiri dan juga teh hijau untuk anda." Seru (y/n) sambil meletakkan makanan tersebut satu per satu.

"Oishii... tidak kusangka kau bisa memasak makanan seenak ini." Kagaya tersenyum tipis ke arah (y/n).

"Siapapun yang menikah denganmu pasti bangga jika memiliki istri sepertimu." Lanjut kagaya sambil menyeruput teh hijau di tangan nya.

Seketika wajah (y/n) memerah seperti kepiting rebus, pasalnya dia terlanjur menyukai kagaya.

"Tapi aku ingin menikah dengan Kagaya-san..." tanpa sadar, ucapan yang berputar butar di otaknya keluar dari bibir mungilnya, sontak (y/n) pun menundukkan kepalanya karena malu.

"Hehe...bukan sekarang, tapi nanti saat kita sudah dewasa." Kagaya terkekeh kecil melihat tingkah (y/n), dan membuat (y/n) semakin malu.

"Me...memang umur kagaya-san berapa?"
Tanya (y/n) dengan mata yang berbinar binar namun sedikit gugup.

"Umurku 14 tahun, kalau kau berapa?"

"Umurku 6 tahun!" Sahut (y/n) tersenyum riang. Tanpa diketahui ternyata wajah kagaya mulai memerah.

"Aku akan tumbuh dewasa dan menikah dengan kagaya nii-san!!! " 
(y/n) menghampiri kagaya dan memeluknya, hal itu membuat jantung kagaya berdetak tidak karuan.

"S...sepertinya kau sangat menyukaiku ya?" Kagaya kembali mengelus surai blonde milik (y/n) dengan lembut.

"Iya...!" Ucap (y/n) sambil melepas pelukan nya, lalu menatap wajah kagaya dengan heran, kagaya yang menyadari tatapan (y/n) pun bertanya.

"Doushite (y/n)-san?"

"Ano...apa yang berada di wajah mu itu tanda lahir?" Mendengar pertanyaan (y/n), kagaya langsung memasang wajah yang sendu. Menyadari ada yang salah dari pertanyaan nya (y/n) pun langsung meminta maaf.

"G...gomen ne kagaya-san..., jika pertanyaan ku menyinggung dirimu."

"Daijoubu (y/n)-san, aku akan menjawab pertanyaan mu, ini bukan tanda lahir, melainkan sebuah kutukan."

"Kutukan?" Seru (y/n) memasang wajah bingung.

"Ya, waktu itu ada pendeta yang berkata bahwa salah satu keluarga Ubuyashiki ada yang menjadi iblis, tidak ada keturunan ubuyashiki yang hidup nya lama, oleh karena itu keluarga Ubuyashiki harus mengabdikan diri untuk memburu semua iblis, semakin lama keluarga Ubuyashiki semakin kuat, mereka semua mampu bertahan hidup walau tidak ada yang mencapai umur 30 tahun, kutukan kematian pun diganti dengan penyakit ini, penyakit yang tidak bisa sembuh sampai kapanpun." Ucap kagaya menjelaskan lalu mengusan pelan penyakit yang ada di wajah nya.

"A...apa kagaya-san akan pergi meninggalkan aku???" Tiba tiba saja wajah (y/n) memerah, bukan karena malu melainkan menahan isak tangis yang bisa ia keluarkan kapan saja.
Dia berusaha menahannya namun gagal, air mata nya mulai menetes dan tangisan nya pun pecah.

"HUWAAA...!!!!" (y/n) menangis dengan sangat keras. Dia tidak mau ditinggal oleh orang yang ia sayang.

"Tenanglah (y/n) aku tidak akan kemana mana, aku janji." Ucap Kagaya sambil mengelus lembut surai blonde
(y/n).

"Arigatou..."






'Aku akan menjagamu kagaya nii-san'












'Aku janji'

















Yosh... selesai juga😃

Makasih udh mau baca(,^v^),

Kurang lebih character nya (y/n) kaya gini(iya tau jelek tapi jangan di hujat😢)

Kurang lebih character nya (y/n) kaya gini(iya tau jelek tapi jangan di hujat😢)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak👇👇👇












Sayounara minna tachi>~<

KIMETSU NO YAIBA x READERS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang