Aksi Terakhir

3.8K 592 185
                                    

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.




Nakamoto Yuma tidak pernah melepaskan diri dari pelukan Nakamoto Yuta. Bahkan Yuma pun tidak ingin beranjak dari pangkuan Yuta sekarang, apalagi sekadar menatap seseorang di hadapannya sekarang.

Artha, seorang psikolog yang dipercaya Yuta untuk mengatasi ketakutan putrinya setelah menjadi korban bullying. Saat Yuta dan Marsha makin sadar kalau peran mereka saja belum cukup untuk mengembalikan Yuma seperti semula, mereka berdua pun akhirnya setuju untuk meminta bantuan psikolog untuk mengatasi masalah yang ada.

Psikolog ada dan tentunya lebih ahli untuk mengatasi apa yang terjadi pada Yuma. Artha adalah orang yang direkomendasikan Keandra, dan wanita dihadapannya itu sudah memiliki pengalaman yang bagus ketika menghadapi seseorang seperti Yuma.

"Maaf, ya." Yuta sedikit merasa bersalah karena Yuma malah mengeratkan pelukannya. Yuma memang belum mampu kalau harus bertemu dengan orang lain, selain keluarganya sendiri.

Artha tersenyum. "Enggak apa-apa, Pak. Pelan-pelan juga bisa," katanya dengan sangat tenang.

Pembawaan Artha sangat tenang, dan membuat Yuta bisa memercayai wanita di hadapannya untuk membantu Yuma.

"Yuma, ini Tante Artha. Dia mau jadi temen baru Yuma," kata Yuta yang berinisiatif untuk mengambil alih sebentar agar Yuma mau diajak komunikasi dengan Artha. "Mau ya ngobrol sama Tante Artha?"

Yuma menggeleng pelan dan malah menyembunyikan wajahnya di balik dada Yuta. Makin sulit untuk dibujuk karena Yuma enggan untuk berkomunikasi dengan siapa-siapa sekarang.

Di sudut ruangan, ada Marsha dan Tama yang mengamati keadaan. Marsha tidak tahan dan ingin sekali mengambil alih Yuma agar bisa menjauh, dan menyelesaikan sesi pertama yang tidak membuahkan hasil. Namun, Artha sebelumnya sudah memberi tahu pada Yuta dan Marsha agar memercayakan semuanya pada dia.

Artha memang didatangkan ke rumah, karena ingin membuat Yuma aman juga. Sampai sekarang, Yuma belum mau keluar dari rumahnya. Sesi terapi dilakukan di ruang tengah, dengan menghadirkan seluruh anggota Keluarga Nakamoto. Baik Yuta, Marsha, dan Tama sama-sama ingin tahu bagaimana Yuma memberi reaksi pada orang lain.

Selain itu, kehadiran mereka pun sangat dibutuhkan agar Yuma tidak merasa sendirian karena masih belum bisa ditinggal dengan orang lain.

"Nama Yuma bagus. Tante suka namanya," kata Artha yang kali ini tidak ingin diam saja melihat Yuma. "Yuma paling suka sama apa, sih? Boleh Tante tahu?"

Yuma tidak menjawab dan belum mau berpisah dari Yuta. Bahkan sebenarnya Yuma ingin semuanya segera selesai agar dia bisa lega dan tidak bertemu dengan orang asing lagi.

"Yuma, jawab dulu, Nak. Kalau Yuma jawab, nanti bisa cepet selesai." Yuta berusaha membujuk agar Yuma mau mengikuti terapi sesuai rencana.

"Iya, Yuma. Kalau Yuma mau jawab pertanyaan Tante yang tadi, pasti bisa cepet selesai." Artha ikut membujuk agar Yuma bisa termakan pancingannya.

Return حيث تعيش القصص. اكتشف الآن