Malam

61 1 0
                                    

Malampun tiba kemal dan samuel sedang berada di mobil kemal yang di supirkan oleh samuel karena kemal yang sangat lelah harus bolak-balik jakarta, bekasi, dan jakarta lagi. Merekapun menuju salah satu cafe yang berada di sekitaran Blok M.

*Cafe '20.17'

"Akhirnya sampe juga kem," ucap samuel sembari melihat ke arah kemal yang sedang tertidur lelap, dan samuel memiliki ide yang jahil.

"KEM! KEM! KEM! INI MOBILNYA KETABRAK DARI BELAKANG GIMANA HADOOO!!!" Ucap samuel dengan memukul kemal supaya kemal terbangun.

"HAH? DIMANA ORANGNYA YANG NABRAK?" Tanya Kemal dengan ekspresi sangat panik tetapi kemal bingung dengan kondisi mobilnya yang terparkir rapih dan Samuel yang tertawa terbahak-bahak.

"Boongin gua ya lo?" Tanya kemal sembari mencubit sam sangat kencang karena kemal yakin jika ia memukul samuel, sudah pasti badan samuel akan biru.

"AW! SAKIT GILAK, sorry lagian lo enak banget tidur, sedangkan gua nyetir melawan macet," Ucap samuel yang sedang mengasihani titik dimana cubit kemal.

"Udah ah, mana gebetan lo yang baru itu? gua denger denger anak cibubur ya?" Tanya kemal yang membuat samuel kaget karena dia belum memberitahu tentang gebetan barunya.

"TAU DARI MANA KALO GEBETAN GUA ANAK CIBUBUR?" Tanya samuel yang panik karena ia sangat tidak cerita ke siapa siapa selain kemal, dan kemal saja baru ingin di beritahu sekarang.

"Yaudah turun aja dulu, cepet telfon Ziv... tet... Mag... tet... Lya..." Ujar kemal sambil membuka pintu mobil yang tidak terkunci karena sudah sangat pasti banget samuel lupa mengkunci pintu dari berangkat.

Samuel hanya terdiam dan mempikirkan "Dari siapa ya kemal tau? perasaan gua kaga ngasi tau siapa siapa tentang ini" Ujar sam dalam hati.

Samuel dan Kemal masuk ke cafe tersebut dan memesan pesanan yang mereka ingin kan, seperti biasa sebagai penikmat kopi dan memiliki kedai kopi sendiri kemal memesan latte dan kopi susu, sedangkan berbalik dengan samuel yang memesan lychee tea, kentang, dan Churros.

Merekapun duduk di smoking area karena kemal yang sedang ingin merokok, jika tidak pasti merekapun di dalam karena lebih adem. Samuel yang sedang telfonan pun meninggalkan kemal yang sendiri di meja dan kursi yang mereka duduki, dan tebak apa yang terjadi? Yap, tak lama setelah itu samuel datang dengan seorang perumpuan yang mungil tetapi imut.

"Kenalan dong kem, Ziva Magnolya namanya," Ucap samuel sembari mencolek bahu kemal yang lemas.

"Wailah, benerkan yang gua tebak? dia tuh gua pernah ketemu di sma nya dia, pas itu gua lagi jemput temen gua," Balas kemal yang membuat Ziva tertawa kecil dan membuat Samuel malu.

"Iya apa ziv, boong kan si kemal?" Tanya samuel yang ingin terlihat tidak malu sembari menarik kursi untuk ziva kemudia untuk dirinya.

"Bener kok kata kemal, samuel sih ga nanya-nanya dulu," Ujar ziva melirik samuel yang terlihat masih malu karena ini baru kali ketiga mereka bertemu di tambah karena pernyataan yang soal perkenalan.

"Iya iya percaya kok ziv... kem... btw, ziva mau pesen apa mau aku pesenin?" Tanya samuel dan ziva langsung menjawab dengan sangat cepat "Samaain aja sama samuel," dengan jawaban ziva yang sangat cepat membuat samuel mengerti jika ziva haus karena mungkin diperjalan ia tertidur karena jalanan yang macet walaupun ziva hanya dari Plaza Senayan.

"Yaudah samuel pesan dulu ya bentar," Ujar samuel yang langsung berdiri dan memesan ke meja pemesanan.

"Oiya lo kesini naik apa?" Tanya kemal yang sudah jelas hanya basa-basi untuk mengisi ruang kosong yang ada diantara mereka berdua.

MawarWhere stories live. Discover now