(1)

25.1K 1.7K 162
                                    

HAPPY READINGHH~





Jaehyun menatap Taeyong dengan aneh, pasalnya lelaki cantik itu sedang mengemasi barangnya dan barang miliknya juga. Sepertinya ini bukanlah tanggal yang bagus jika mereka ingin berpergian. Ayolah tidak mungkin Taeyong tidak tau kalau Jaehyun sedang sibuk dengan rancangan handphone terbarunya.

Jaehyun mendekatinya kemudian menghentikan aktivitas Taeyong. "Hei sayang kita mau kemana? Tidak mungkin kau mengajukan liburan sedangkan perusahanku sedang merancang handphone terbaru?"

Taeyong menatap Jaehyun dengan gusar. Merasa aneh dengan tingkah lakunya, Jaehyun membalikan tubuh lelaki cantik itu. Tampaklah garis hitam dibawa mata kekasihnya dengan wajahnya terlihat pucat pasi, sepertinya ia tidak tidur semalam—batin Jaehyun.

"kau kenapa sayang apa kau belum tidur atau...." Jaehyun menempelkan tangannya ke dahi milik kekasihnya, "oh kenapa suhu tubuhmu sangat dingin, kalau begitu kita harus ke dokter sayang." Taeyong terlihat diam tidak bisa menjawab Jaehyun dengan kalimat apapun, rasanya ujung lidahnya keluh untuk membicarakan tentang tantangan itu semalam.

Jaehyun menggapai tangannya untuk menariknya pergi namun dilepas oleh Taeyong. Ia mengelengkan kepalanya kemudian kembali melanjutkan kegiatan tertundanya.

Jaehyun merasa aneh kembali, tidak biasanya lelaki cantik bertingkah seperti itu. Atau ada sesuatu yang disembuyikan Taeyong darinya?.

Jaehyun mendekap tubuh Taeyong dari belakang, meniup telinga lelaki cantik itu dengan pelan. Tubuh Taeyong meremang hingga rasanya ia ingin jatuh kalau tidak mengingat ia sedang dipeluk kekasihnya itu.

"Kau sebenarnya kenapa sayang, jika memang kau sakit ayo kita pergi ke dokter, atau kau mau menceritakan sesuatu denganku?"

Taeyong tersenyum, Jaehyun adalah sosok yang paling peka diantara orang-orang yang dikenalnya. Tapi senyumannya memudar begitu saja karena terdengar suara ketukan pintu dirumahnya.

Jaehyun melepaskan Taeyong kemudian berlari untuk membuka pintu. Oke, jangan lupakan kalau sekarang tubuh Taeyong lemas seketika.  Karena yang datang adalah Johnny dan Ten.

Ten memeluk Jaehyun kemudian tersenyum sumringah didepan kekasih sahabatnya. Johnny hanya tertawa ringan, karena memaklumi kalau kedua orang tersebut sudah menjadi sahabat sebelum ia mengenal Jaehyun dan Ten.

Taeyong terduduk lemas, bukan karena Ten yang tadi memeluk Jaehyun. melainkan melihat kekasihnya sedang dirangkul oleh Johnny.



Oh shit, apa setelah merangkul, mereka akan melakukan hal yang lain? Oh bahkan aku tidak berani saat Johnny hyung memasukan miliknya ke kekasihku~ batin Taeyong—oh tolong sadarkan Taeyong kalau ini cuman DARE.





"Hey Taeyong, apa kabar aku sudah lama tidak melihatmu!!" Ujar Johnny sambil melambai-lambai tangannya kepada Taeyong yang sedang terduduk diatas lantai rumahnya.

"Sepertinya baru semalam kau melihatnya sayang,jangan terlalu cringe karena kita akan membicarakan sesuatu yang penting kepada kalian berdua" Ten menunjuk kedua seme itu. Johnny memutar bolanya malas,pasalnya daritadi lelaki itu sering mengatakan hal itu. Karena itu Johnny harus mengundurkan meeting pentingnya begitu juga dengan Jaehyun.

"Oh sepertinya kau harus mengatakan sekarang sayang, karena waktuku tidak banyak aku akan menghadiri meeting penting bersama Jaehyun untuk membahas rancangan baru kami" Ten menatap sinis Johnny, ini yang tidak ia suka dari Johnny—selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Tenanglah, habis ini kau tidak akan sering mengobrol denganku" Ten mendaratkan pantatnya ke sofa, Lalu menatap keduanya dengan serius.

Yang ditatap mengernyitkan keningnya. Jika memang benar Ten tidak akan sering berbicara dengannya,  lalu kemana Ten akan pergi?

Baru Johnny mau berbicara, ucapannya langsung dipotong oleh Ten. "Jadi begini semalam aku dan Taeyong bermain dare kemudian...."

"Ah pasti dia menyuruhmu untuk melakukan seks denganku di depan mereka,  makanya kau tidak akan sering berbicara denganku, karena mungkin pita suaramu akan habis karena terus mendesah namaku, bukan begitu?" Mulut ten mengangga lebar, bukan itu maksudnya. Bahkan untuk ronde berkali-kali suara Ten tidak akan habis untuk menjeriti lelaki bermarga Seo itu.

"Sepertinya Suaraku tidak pernah habis ketika kita melalui beberapa ronde!" Ten memiringkan kepalanya kemudian menyeringai, betapa pelupanya kekasihnya.

"Oh, apa aku lupa kalau waktu itu kau memintaku untuk membeli obat tenggorokan, jika kau ingat sayang?" Johnny tertawa bahkan mereka tidak sadar kalau Taeyong masih mati membeku diatas lantai marmer rumahnya.

Rona merah menjalar di pipi Ten, ia memelototi kekasih bodohnya itu. Tidak tau saja kalau sekarang ia merasa malu dihadapan Jaehyun dan Taeyong—oke mari mengabaikan Taeyong yang sedang melihat Ten dengan tatapan bodohnya.

"Kuharap kalian berdua tidak memotong ucapanku, kalau tidak aku akan memotong kebanggaan kalian dengan pisau daging, jika kalian ingat itu! " Johnny dan Jaehyun mengangguk patuh tidak menutup kemungkinan kalau milik mereka berdua merasa ngilu sekarang.

"Oke,ekhemm," ia berdehem pelan kemudian melanjutkan omongannya "jadi begini aku memberikan Taeyong tantangan,kalau kau dan Jaehyun akan menjadi couple untuk satu bulan kedepan, aku tidak tau siapa seme diantara kalian, tapi aku tidak mau tau dare ini harus dijalankan kalau tidak....."

Flasback on




"Jika mereka tidak mau bagaimana?" Untung pikiran rasional Taeyong dapat bekerja setelah sekian lamanya mulutnya terkapit.

"Maka kita berdua yang akan menjadi couple untuk 1 bulan kedepannya bukan mereka, jika kau lupa kalau Johnny jijik dengan hubungan ukeXuke mungkin ia bisa saja menghajar Jaehyun karena salah paham kalau kau membuat tantangan ini" Taeyong mengernyitkan keningnya, kenapa harus dia bukan Ten yang disalahkan—batinnya.

Seolah tau apa yang ada dipikiran Taeyong, Ten kemudian berujar "Karena kau terlihat manly dariku, mungkin dia berpikir kalau kau ingin merebutku yang mengemaskan ini"

Taeyong memutar kedua bola matanya. ya, memang benar penisnya sedikit lebih besar dari punya Ten. Mungkin penisnya hampir imbang dengan Jaehyun—pikirnya.

"Ya, kalau begitu lebih baik kau ubah tantangan gilamu daripada nyawa salah satu dari kita ada hilang" Taeyong tertawa tapi tidak menutup kemungkinan kalau Ten tidak mau untuk membatalkannya.

"Jika kau lupa kalau kalimatku tidak boleh ada yang menolak" Ten menatap datar kepada Taeyong. Ia mengidik ngeri mungkin tanduk Ten sudah mau sampai keatas.

"Lagipula ini pasti ada point plusnya" Ten menyeringai kalimatnya walau suaranya kecil tapi masih bisa didengar oleh Taeyong. OH Jangan lupakan kalau Lelaki cantik itu bisa mendengar suara sekecil apapun.

Karena penasaran apa yang direncanakan Ten nantinya, Taeyong mengangguk setuju.


Off


"Baiklah kuharap kau tidak menyesali keputusanmu sayang!" Mungkin rasanya seseorang ingin pingsan didetik itu juga.


TBC
SIAPA JUGA YANG NGOMONG GITU KAN NGESELIN:V


Update new 2023: Dari Jhonny udah aku ubah ke Johnny ya, Sorry Minna 🥺

BECAUSE DARE(JOHNJAE&TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang